Dilantik Jadi Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah Bakal Lakukan Ini
A
A
A
BANDUNG - Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Teknologi Bandung (ITB) melantik Rektor ITB Periode 2020-2025 Reini Wirahadikusumah di Aula Timur ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Senin (20/1/2020). Reini menjadi rektor perempuan pertama ITB.
Pelantikan dilakukan Ketua MWA ITB Yani Panigoro, didampingi anggota MWA lainnya. Hadir Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kapolda Jabar, Pangdam Siliwangi, dan jajaran perwakilan pejabat lainnya. Tidak ada menteri hadir pada pelantikan tersebut.
Dalam sambutannya, Reini mengucapkan terima kasih kepada Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan seluruh sivitas akademika ITB. Reini akan menjalankan amanah yang sangat berharga tersebut dengan terus-menerus memberikan kinerja terbaik, dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, dedikasi, integritas dan optimisme.
"Berbagai capaian yang telah diraih ITB di masa kepemimpinan Bapak Prof. Kadarsah Suryadi adalah modal yang penting bagi kita semua, untuk melangkah ke depan. ITB juga telah membuat rencana pengembangan 2020 2025, bagi pengembangan untuk mewujudkan a globally respected and locally relevant university," kata dia. (Baca Juga: ITB Beri Gelar Doktor Kehormatan kepada Jusuf Kalla).
Menurut dia, hingga hari ini, sangat banyak capaian yang telah diraih dalam masa kepemimpinan terdahulu. Ke depan, perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan nasional maupun global, harus terus-menerus diantisipasi dan direspons secara kritis, kreatif, inovatif, berintegritas dan berkedaulatan. Sebagai organisasi, ITB harus senantiasa menjadi learning organization dan bersifat adaptif.
"Setelah 100 tahun berkontribusi gemilang, kini saatnya ITB memulai kembali, membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan. Menyusun strategi transformasi untuk 100 tahun yang akan datang," jelas dia.
Beberapa langkah transformasi yang akan ditempuh di antaranya, membentuk Sistem Tridharma yang memfasilitasi seluruh komponen sivitas akademika untuk memberikan kinerja terbaiknya. Institusi yang memiliki reputasi kebangsaan, memberikan solusi terhadap masalah bangsa, dan dapat senantiasa menjaga dan meningkatkan martabat bangsa. Lulusan ITB berkualitas internasional, berkarakter nasionalis dan cinta NKRI, berperan di berbagai tingkatan pekerjaan, memiliki sikap inisiatif dan inovatif, kepeloporan, kolaboratif, dan berintegritas.
Namun, upaya menempuh transformasi institusional yang berhasil dan berkelanjutan akan menjumpai tantangan-tantangan yang harus diatasi. Kesamaan pemahaman visi, tujuan, dan strategi transformasi pada seluruh elemen organisasi dan para pemangku kepentingan, merupakan faktor kunci bagi keberhasilan dan keberlanjutan tersebut.
Kemudian, sikap saling mendukung dan bersinergi untuk kepentingan bersama, disertai dengan keyakinan (faith), optimisme, kesabaran dan daya tahan (endurance) yang tinggi, merupakan faktor yang memampukan (enabling) bagi realisasi transformasi tersebut.
"Langkah-langkah transformasi perlu dimulai dari fondasi, dan secara bertahap bergerak ke bagian-bagian yang lainnya. Setiap insan ITB memiliki peranan yang berarti dalam transformasi tersebut," kata dia.
Pelantikan dilakukan Ketua MWA ITB Yani Panigoro, didampingi anggota MWA lainnya. Hadir Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kapolda Jabar, Pangdam Siliwangi, dan jajaran perwakilan pejabat lainnya. Tidak ada menteri hadir pada pelantikan tersebut.
Dalam sambutannya, Reini mengucapkan terima kasih kepada Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan seluruh sivitas akademika ITB. Reini akan menjalankan amanah yang sangat berharga tersebut dengan terus-menerus memberikan kinerja terbaik, dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, dedikasi, integritas dan optimisme.
"Berbagai capaian yang telah diraih ITB di masa kepemimpinan Bapak Prof. Kadarsah Suryadi adalah modal yang penting bagi kita semua, untuk melangkah ke depan. ITB juga telah membuat rencana pengembangan 2020 2025, bagi pengembangan untuk mewujudkan a globally respected and locally relevant university," kata dia. (Baca Juga: ITB Beri Gelar Doktor Kehormatan kepada Jusuf Kalla).
Menurut dia, hingga hari ini, sangat banyak capaian yang telah diraih dalam masa kepemimpinan terdahulu. Ke depan, perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan nasional maupun global, harus terus-menerus diantisipasi dan direspons secara kritis, kreatif, inovatif, berintegritas dan berkedaulatan. Sebagai organisasi, ITB harus senantiasa menjadi learning organization dan bersifat adaptif.
"Setelah 100 tahun berkontribusi gemilang, kini saatnya ITB memulai kembali, membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan. Menyusun strategi transformasi untuk 100 tahun yang akan datang," jelas dia.
Beberapa langkah transformasi yang akan ditempuh di antaranya, membentuk Sistem Tridharma yang memfasilitasi seluruh komponen sivitas akademika untuk memberikan kinerja terbaiknya. Institusi yang memiliki reputasi kebangsaan, memberikan solusi terhadap masalah bangsa, dan dapat senantiasa menjaga dan meningkatkan martabat bangsa. Lulusan ITB berkualitas internasional, berkarakter nasionalis dan cinta NKRI, berperan di berbagai tingkatan pekerjaan, memiliki sikap inisiatif dan inovatif, kepeloporan, kolaboratif, dan berintegritas.
Namun, upaya menempuh transformasi institusional yang berhasil dan berkelanjutan akan menjumpai tantangan-tantangan yang harus diatasi. Kesamaan pemahaman visi, tujuan, dan strategi transformasi pada seluruh elemen organisasi dan para pemangku kepentingan, merupakan faktor kunci bagi keberhasilan dan keberlanjutan tersebut.
Kemudian, sikap saling mendukung dan bersinergi untuk kepentingan bersama, disertai dengan keyakinan (faith), optimisme, kesabaran dan daya tahan (endurance) yang tinggi, merupakan faktor yang memampukan (enabling) bagi realisasi transformasi tersebut.
"Langkah-langkah transformasi perlu dimulai dari fondasi, dan secara bertahap bergerak ke bagian-bagian yang lainnya. Setiap insan ITB memiliki peranan yang berarti dalam transformasi tersebut," kata dia.
(zik)