18 PTN Wilayah Barat Buka Seleksi Mandiri
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 18 perguruan tinggi negeri (PTN) wilayah barat resmi meluncurkan Seleksi Mandiri Masuk(SMM) PTN-Barat. Ditargetkan, 50.000 siswa bisa terjaring dari seleksi ini.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, SMM PTN-Barat ini memiliki total kuota 30% dari total mahasiswa yang diterima melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru. Jumlah tersebut juga bisa bertambah apabila terdapat kekurangan dari jumlah mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SNMPTN).
“Kita targetkan bisa menjaring 50.000 siswa. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yang kita targetkan sebanyak 30.000 siswa,” kata Nizam saat peluncuran SMM-PTN Barat di Jakarta, Jumat (24/1/2020).
SMM PTN-Barat merupakan program yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2016 dan mendapatkan tambahan tiga PTN yang baru bergabung dengan Badan Kerja Sama (BKS) PTN Wilayah Barat pada 2020.
Adapun 18 PTN yang tergabung dalam penyelenggaraan SMMPTN-Barat 2020 adalah Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Jambi, Universitas Lampung, Universitas Bengkulu, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Universitas Palangkaraya, Universitas Malikussaleh, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Bangka Belitung, Universitas Teuku Umar, Institut Teknologi Sumatera, Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Universitas Samudera, Universitas Riau, Universitas Siliwangi, dan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, SMM PTN-Baratini akan dilaksanakan setelah pelaksanaan SNMPTN dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Ketiga seleksi ini merupakan jalur masuk PTN yang diakui pemerintah. Mantan kapuspendik Kemendikbud ini juga mengharapkan program ini membuka kesempatan bagi calon mahasiswa yang belum berhasil masuk PTN melalui jalur seleksi SNMPTN dan SBMPTN. Pada dasarnya, SMMPTN-Barat merupakan Jalur seleksi mandiri oleh masing-masing PTN yang teknis pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama.
Nantinya seleksi didasarkan pada hasil ujian tulis dalam bentuk cetak atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa yang dilakukan bersama di bawah koordinasi panitia SMMPTN-Barat 2020.
Di lokasi yang sama, Ketua Panitia SMMPTN-Barat 2020 Samsul Rizal menjelaskan tahapan pelaksanaan SMMPTN-Barat akan dimulai dari peluncuran dan sosialisasi pada Januari, sedangkan pembelian nomor pin ujian akan dilakukan pada 2-10 Juni 2020.
“Tahun kemarin kita agak terlambat untuk memulai dibulan Maret, jadi kurang tersam paikan ke masyarakat, melalui evaluasi tersebut, sekarang kita mulai lebih awal,” ujar Samsul Rizal.
Guna mengantisipasi kecurangan dengan penggunaan joki selama ujian, panitia SMMPTN-Barat mengaku telah menyiapkan skema melalui pengacakan nomor pin ujian dan perbandingan tertentu antara jumlah peserta dan pengawas ujian. Selain itu, soal ujian yang diberikan juga akan berstandar SNMPTN karena dibuat oleh tim dari lembaga tes masuk perguruan tinggi.
Pembiayaan penyelenggaraan SMMPTN-Barat 2020 sepenuhnya bersumber dari biaya registrasi dan seleksi para calon mahasiswa. Informasi lebih lanjut meliputi ketentuan dan persyaratan umum, tata cara pembayaran biaya registrasi dan seleksi, tata cara pendaftaran, jadwal pelaksanaan, dan pilihan PTN serta program studi nya, secara terperinci dapat di lihat pada laman www.smmptnbarat.iddan laman masing-masing perguruan tinggi. (Neneng Zubaidah)
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, SMM PTN-Barat ini memiliki total kuota 30% dari total mahasiswa yang diterima melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru. Jumlah tersebut juga bisa bertambah apabila terdapat kekurangan dari jumlah mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SNMPTN).
“Kita targetkan bisa menjaring 50.000 siswa. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yang kita targetkan sebanyak 30.000 siswa,” kata Nizam saat peluncuran SMM-PTN Barat di Jakarta, Jumat (24/1/2020).
SMM PTN-Barat merupakan program yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2016 dan mendapatkan tambahan tiga PTN yang baru bergabung dengan Badan Kerja Sama (BKS) PTN Wilayah Barat pada 2020.
Adapun 18 PTN yang tergabung dalam penyelenggaraan SMMPTN-Barat 2020 adalah Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Jambi, Universitas Lampung, Universitas Bengkulu, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Universitas Palangkaraya, Universitas Malikussaleh, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Bangka Belitung, Universitas Teuku Umar, Institut Teknologi Sumatera, Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Universitas Samudera, Universitas Riau, Universitas Siliwangi, dan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, SMM PTN-Baratini akan dilaksanakan setelah pelaksanaan SNMPTN dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Ketiga seleksi ini merupakan jalur masuk PTN yang diakui pemerintah. Mantan kapuspendik Kemendikbud ini juga mengharapkan program ini membuka kesempatan bagi calon mahasiswa yang belum berhasil masuk PTN melalui jalur seleksi SNMPTN dan SBMPTN. Pada dasarnya, SMMPTN-Barat merupakan Jalur seleksi mandiri oleh masing-masing PTN yang teknis pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama.
Nantinya seleksi didasarkan pada hasil ujian tulis dalam bentuk cetak atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa yang dilakukan bersama di bawah koordinasi panitia SMMPTN-Barat 2020.
Di lokasi yang sama, Ketua Panitia SMMPTN-Barat 2020 Samsul Rizal menjelaskan tahapan pelaksanaan SMMPTN-Barat akan dimulai dari peluncuran dan sosialisasi pada Januari, sedangkan pembelian nomor pin ujian akan dilakukan pada 2-10 Juni 2020.
“Tahun kemarin kita agak terlambat untuk memulai dibulan Maret, jadi kurang tersam paikan ke masyarakat, melalui evaluasi tersebut, sekarang kita mulai lebih awal,” ujar Samsul Rizal.
Guna mengantisipasi kecurangan dengan penggunaan joki selama ujian, panitia SMMPTN-Barat mengaku telah menyiapkan skema melalui pengacakan nomor pin ujian dan perbandingan tertentu antara jumlah peserta dan pengawas ujian. Selain itu, soal ujian yang diberikan juga akan berstandar SNMPTN karena dibuat oleh tim dari lembaga tes masuk perguruan tinggi.
Pembiayaan penyelenggaraan SMMPTN-Barat 2020 sepenuhnya bersumber dari biaya registrasi dan seleksi para calon mahasiswa. Informasi lebih lanjut meliputi ketentuan dan persyaratan umum, tata cara pembayaran biaya registrasi dan seleksi, tata cara pendaftaran, jadwal pelaksanaan, dan pilihan PTN serta program studi nya, secara terperinci dapat di lihat pada laman www.smmptnbarat.iddan laman masing-masing perguruan tinggi. (Neneng Zubaidah)
(ysw)