Luar Biasa, UI Bikin Ventilator Hemat Energi untuk Pasien Corona

Selasa, 07 April 2020 - 20:49 WIB
Luar Biasa, UI Bikin...
Luar Biasa, UI Bikin Ventilator Hemat Energi untuk Pasien Corona
A A A
JAKARTA - Universitas Indonesia mengembangkan alat bantu pernapasan atau ventilator untuk pasien di rumah sakit yang mengalami gejala klinis gangguan pernapasan.

Program pengembangan ini sebagai sumbangsih dalam mendukung kebutuhan ventilator di rumah sakit Indonesia di tengah wabah Covid-19 saat ini.

“Sejak Maret 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan. Rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat di Indonesia semakin banyak membutuhkan ventilator,” ujar Ketua Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI) Basari melalui keterangan persnya, Selasa (7/4).

Dia menjelaskan, Indonesia saat ini baru memiliki 231 jenis ventilator yang keseluruhannya masih produk impor melalui 70 distributor. Akan tetapi, pandemi global Covid-19 menyebabkan stok ventilator di dunia mengalami keterbatasan.

Karena itu, ventilator hasil produksi UI diharapkan dapat mengisi kebutuhan ventilator di rumah sakit Indonesia. Berdasarkan data Maret 2020, total jumlah ventilator di Indonesia sebanyak 8.413 yang kini tersebar di 2.867 rumah sakit.

Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak memiliki ventilator dengan jumlah 1.215 unit yang tersebar di 364 rumah sakit. DKI Jakarta berada di urutan kedua dengan 1.071 unit ventilator yang tersebar di 190 rumah sakit.

Basari mengungapkan, berdasarkan perhitungan tim, diperkirakan selama April ini dibutuhkan tambahan ventilator sebanyak 400 hingga 500 unit.

Adapun ventilator yang diproduksi UI merupakan ventilator transport lokal rendah biaya berbasis sistem pneumatik (Covent-20).

Produk ini memiliki keunggulan, yaitu biaya produksi yang lebih hemat, mudah dibawa karena bentuknya ringkas dan sederhana, hemat energi karena menggunakan baterai lithium-ion, mudah dioperasikan dan telah dilengkapi dengan filter bakteri. Dengan demikian, ventilator Covent-20 diyakini aman bagi pasien berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien positif Covid-19.

Hanya saja, lanjut Basari, ventilator tersebut belum dapat diproduksi massal. Saat ini timnya sedang menyelesaikan proses kalibrasi awal di perusahaan kalibrasi, PT Medcalindo. Kemudian, dilakukan pengujian di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), di rumah sakit UI (RSUI).

Tahap terakhir akan dilanjutkan dengan pengurusan izin produksi sekaligus izin edar dari Kementerian Kesehatan dan bisa diproduksi massal.
(dam)
Berita Terkait
E484K, Varian Anyar...
E484K, Varian Anyar Virus Corona
Inovasi-Inovasi Perguruan...
Inovasi-Inovasi Perguruan Tinggi untuk Memerangi Pandemi Virus Corona
Inovasi-Inovasi Perguruan...
Inovasi-Inovasi Perguruan Tinggi untuk Memerangi Pandemi Virus Corona
Omicron Masuk Indonesia,...
Omicron Masuk Indonesia, Ini Kata Epidemiolog Universitas Indonesia
Varian Baru Virus Corona...
Varian Baru Virus Corona Terdeteksi Masuk Indonesia
Mutasi Baru Virus Corona...
Mutasi Baru Virus Corona India Masuk Indonesia
Berita Terkini
Berapa Biaya Kuliah...
Berapa Biaya Kuliah Kedokteran yang Bisa Ditanggung KIP Kuliah 2025?
1 jam yang lalu
Ramadan 2025, IKA PPM...
Ramadan 2025, IKA PPM Santuni Puluhan Anak Yatim Piatu
13 jam yang lalu
Pameran STEAM SMA Labschool...
Pameran STEAM SMA Labschool Jakarta: Kolaborasi Ilmu, Kreativitas, dan Inovasi
16 jam yang lalu
Mengenal 4 Jalur Seleksi...
Mengenal 4 Jalur Seleksi Mandiri UGM 2025, Dibuka 18 Maret
18 jam yang lalu
MNC University Jalin...
MNC University Jalin Kerja Sama dengan Politeknik Siber Cerdika Internasional
19 jam yang lalu
Gagal SNBP 2025? Unesa...
Gagal SNBP 2025? Unesa Buka Jalur Golden Ticket, Otomatis Diterima
19 jam yang lalu
Infografis
Keinginan Ukraina untuk...
Keinginan Ukraina untuk Memiliki Senjata Nuklir Ditolak AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved