Penjelasan Kemendikbud terkait pelaksanaan UN susulan
A
A
A
Sindonews.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) susulan 2014 untuk SMA, SMA, MA dan SMALB berjalan lancar. UN susulan ini sendiri berlangsung sejak 22-24 April 2014.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan siswa terpaksa mengikuti ujian susulan antara lain karena sakit, berhalangan hadir, hingga adanya kekurangan naskah soal ujian, atau ada naskah soal yang tertukar.
“Alhamdulillah sejauh ini ujian susulan berjalan lancar,” ujar Nizam di Jakarta, seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Rabu (23/04/2014).
Dia menuturkan, untuk daerah yang kekurangan naskah soal ujian, pihaknya telah mengirimkan cadangan naskah ujian susulan. Lanjutnya, persediaan naskah ujian yang disiapkan Kemendikbud sebanyak 0,5 persen dari naskah soal ujian utama.
Berdasarkan data di Puspendik Kemendikbud, dari 34 provinsi, ada 11 provinsi yang sudah memberikan laporan untuk menyelenggarakan ujian susulan. Sementara ada 10 provinsi yang belum memberikan laporan, sehingga sebanyak 13 provinsi tidak melakukan ujian susulan.
Sebelas provinsi yang menyelenggarakan ujian susulan dan telah melapor ke Puspendik Kemdikbud yaitu DKI Jakarta (352 siswa), DI Yogyakarta (54 siswa), Lampung (120 siswa), Kalimantan Selatan (41 siswa), Sulawesi Utara (129 siswa), Maluku (503 siswa), Bali (10 siswa), Nusa Tenggara Barat (288 siswa), Papua (253 siswa), Bengkulu (35 siswa), dan Kepulauan Riau (3 siswa). Sehingga total peserta ujian susulan dalam UN 2014 di 11 provinsi tersebut mencapai 1.788 siswa.
“Kadang mereka (dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota) tidak melapor karena persediaan naskah ujian susulan sudah cukup,” tuturnya.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan siswa terpaksa mengikuti ujian susulan antara lain karena sakit, berhalangan hadir, hingga adanya kekurangan naskah soal ujian, atau ada naskah soal yang tertukar.
“Alhamdulillah sejauh ini ujian susulan berjalan lancar,” ujar Nizam di Jakarta, seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Rabu (23/04/2014).
Dia menuturkan, untuk daerah yang kekurangan naskah soal ujian, pihaknya telah mengirimkan cadangan naskah ujian susulan. Lanjutnya, persediaan naskah ujian yang disiapkan Kemendikbud sebanyak 0,5 persen dari naskah soal ujian utama.
Berdasarkan data di Puspendik Kemendikbud, dari 34 provinsi, ada 11 provinsi yang sudah memberikan laporan untuk menyelenggarakan ujian susulan. Sementara ada 10 provinsi yang belum memberikan laporan, sehingga sebanyak 13 provinsi tidak melakukan ujian susulan.
Sebelas provinsi yang menyelenggarakan ujian susulan dan telah melapor ke Puspendik Kemdikbud yaitu DKI Jakarta (352 siswa), DI Yogyakarta (54 siswa), Lampung (120 siswa), Kalimantan Selatan (41 siswa), Sulawesi Utara (129 siswa), Maluku (503 siswa), Bali (10 siswa), Nusa Tenggara Barat (288 siswa), Papua (253 siswa), Bengkulu (35 siswa), dan Kepulauan Riau (3 siswa). Sehingga total peserta ujian susulan dalam UN 2014 di 11 provinsi tersebut mencapai 1.788 siswa.
“Kadang mereka (dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota) tidak melapor karena persediaan naskah ujian susulan sudah cukup,” tuturnya.
(kur)