Masih muncul nama Jokowi, naskah UN SMP diganti
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah mengganti naskah ujian nasional (UN) tingkat SMP pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pasalnya di dalam soal ditemukan soal berisi tentang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya tentang Jokowi, ditemukan pula naskah soal tentang figur Jusuf Kalla (JK). Anggota Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP) Djaali mengatakan, proses penggantian ini terjadi sejak terungkapnya soal UN SMA yang memuat profil Jokowi.
Lalu pada sidang kabinet, pemerintah menyatakan seluruh soal UN SMP mesti diperiksa. Hasilnya memang masih banyak soal yang bermuatan Jokowi dan juga Jusuf Kalla di soal Bahasa Indonesia.
“Pemerintah bertindak cepat karena tidak mau UN dijadikan polemik politik kembali,”kata Djaali di Gedung Rektorat Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (29/4/2014).
Djaali yang baru saja dilantik sebagai Rektor Universitas Negeri Jakarta menjelaskan, penggantian naskah soal UN SMP tidak memakan waktu lama.
Dia menambahkan, pemerintah tidak perlu menulis naskah baru karena sudah ada bank soal yang disusun kembali oleh pusat penilaian pendidikan (Puspendik) Kemendikbud sehingga naskah baru cepat rampung.
Menurut Djaali, tidak hanya pada nomor soal yang berisi Jokowi atau JK yang diganti, namun secara keseluruhan naskah soal Bahasa Indonesia.
Mantan Direktur Pascasarjana UNJ ini menambahkan, tidak semua provinsi mengalami penggantian naskah soal UN SMP Bahasa Indonesia. Namun hanya beberapa provinsi saja seperti di Sulawesi Selatan.
Saat ini, kata dia, naskah soal yang baru itu beberapa sudah sampai di provinsi. Ada yang disimpan di kantor polisi sektor atau kantor pemerintahan setempat yang dekat dengan sekolah. “Kami taruh di titik simpan terakhir supaya distribusi ke sekolah tidak lama,” katanya.
Menurut dia, ada potensi distribusi naskah soal yang baru ini akan mengalami keterlambatan. Pasalnya, masih banyak daerah terpencil yang harus dijangkau dengan transportasi kapal ataupun pesawat.
Oleh karena itu Djaali meminta jaminan dari Kemendikbud bahwa soal Bahasa Indonesia yang baru harus siap sebelum UN SMP digelar pada Senin, 5 Mei nanti.
Permasalahan lain, terangnya, ialah banyak daerah yang tidak mempunyai lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP). Padahal pembukaan amplop naskah soal mesti disaksikan oleh tiga pihak yakni LPMP, kepolisian dan seseorang perguruan tinggi negeri (PTN).
Sebelumnya, nama Jokowi muncul di soal beberapa mata pelajaran pada UN tingkat SMA. Kemunculan nama Jokowi diprotes berbagai pihak. Bahkan banyak yang menduga nama mantan Waki Kota Solo itu muncul di soal UN saat menjelang pemilu.
Tidak hanya tentang Jokowi, ditemukan pula naskah soal tentang figur Jusuf Kalla (JK). Anggota Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP) Djaali mengatakan, proses penggantian ini terjadi sejak terungkapnya soal UN SMA yang memuat profil Jokowi.
Lalu pada sidang kabinet, pemerintah menyatakan seluruh soal UN SMP mesti diperiksa. Hasilnya memang masih banyak soal yang bermuatan Jokowi dan juga Jusuf Kalla di soal Bahasa Indonesia.
“Pemerintah bertindak cepat karena tidak mau UN dijadikan polemik politik kembali,”kata Djaali di Gedung Rektorat Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (29/4/2014).
Djaali yang baru saja dilantik sebagai Rektor Universitas Negeri Jakarta menjelaskan, penggantian naskah soal UN SMP tidak memakan waktu lama.
Dia menambahkan, pemerintah tidak perlu menulis naskah baru karena sudah ada bank soal yang disusun kembali oleh pusat penilaian pendidikan (Puspendik) Kemendikbud sehingga naskah baru cepat rampung.
Menurut Djaali, tidak hanya pada nomor soal yang berisi Jokowi atau JK yang diganti, namun secara keseluruhan naskah soal Bahasa Indonesia.
Mantan Direktur Pascasarjana UNJ ini menambahkan, tidak semua provinsi mengalami penggantian naskah soal UN SMP Bahasa Indonesia. Namun hanya beberapa provinsi saja seperti di Sulawesi Selatan.
Saat ini, kata dia, naskah soal yang baru itu beberapa sudah sampai di provinsi. Ada yang disimpan di kantor polisi sektor atau kantor pemerintahan setempat yang dekat dengan sekolah. “Kami taruh di titik simpan terakhir supaya distribusi ke sekolah tidak lama,” katanya.
Menurut dia, ada potensi distribusi naskah soal yang baru ini akan mengalami keterlambatan. Pasalnya, masih banyak daerah terpencil yang harus dijangkau dengan transportasi kapal ataupun pesawat.
Oleh karena itu Djaali meminta jaminan dari Kemendikbud bahwa soal Bahasa Indonesia yang baru harus siap sebelum UN SMP digelar pada Senin, 5 Mei nanti.
Permasalahan lain, terangnya, ialah banyak daerah yang tidak mempunyai lembaga penjamin mutu pendidikan (LPMP). Padahal pembukaan amplop naskah soal mesti disaksikan oleh tiga pihak yakni LPMP, kepolisian dan seseorang perguruan tinggi negeri (PTN).
Sebelumnya, nama Jokowi muncul di soal beberapa mata pelajaran pada UN tingkat SMA. Kemunculan nama Jokowi diprotes berbagai pihak. Bahkan banyak yang menduga nama mantan Waki Kota Solo itu muncul di soal UN saat menjelang pemilu.
(dam)