Majelis Rektor masukkan hasil UN sebagai syarat SNMPTN.
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) sepakat menjadikan nilai kelulusan ujian nasional (UN) sebagai salah satu pertimbangan penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2014.
Memasukkan nilai UN sebagai salah satu pertimbangan penerimaan mahasiswa jalur SNMPTN dinilai sebagai salah satu upaya untuk mengurangi manipulasi data nilai rapor.
“Tahun ini kami juga memasukkan nilai kelulusan UN sebagai salah satu penentu hasil akhir apakah calon mahasiswa tersebut diterima di PTN atau tidak,” ujar Bendahara Umum MRPTN Rochmat Wahab dalam sambutannya pada acara Serah Terima Hasil Ujian Nasional SMA/MA dan SMK tahun ajaran 2013/2014 kepada Panitia SNMPTN dan SBMPTN di Graha Utama, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jum’at (16/5/2014).
Rochmat menyebutkan, nilai rapor dan hasil UN masih ada kemungkinan dimanipulasi. Oleh karena itu PTN telah menyiapkan mekanisme penilaian yang berlapis. Di antaranya penilaian terkait integritas sekolah.
“Di daerah tertentu, kami menemukan ada sekolah yang memiliki track record yang baik dan buruk. Faktor sekolah juga kami gunakan sebagai bahan penilaian calon mahasiswa yang akan masuk PTN kami,” ujar Rochmat.
Dia menyebutkan, penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN secara prinsip sangat menjunjung nilai kebersamaan dan kepercayaan. Hingga saat ini ada 62 PTN di penjuru Indonesia telah bergabung dan bersepakat untuk melakukan peneremian mahasiswa baru secara serempak.
Dia menambahkan, seluruh PTN juga telah bersepakat untuk tidak melaksanakan ujian masuk calon mahasiswa baru kecuali setelah UN tingkat SMA selesai.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas murid dan orang tua murid karena disibukan oleh tes masuk di PTN pilihannya. “Agar anak-anak bisa lebih fokus mengerjakan UN,” ujar Rochmat.
Saat dikonfirmasi kuota calon mahasiswa yang akan diterima di tiap PTN, Rochmat menyebutkan antara 10 hingga 90 persen. "Itu semua kami kembalikan kepada kampus masing-masing. Yang mengerti persoalan dan dinamika di tiap PTN adalah rektornya,” katanya.
Memasukkan nilai UN sebagai salah satu pertimbangan penerimaan mahasiswa jalur SNMPTN dinilai sebagai salah satu upaya untuk mengurangi manipulasi data nilai rapor.
“Tahun ini kami juga memasukkan nilai kelulusan UN sebagai salah satu penentu hasil akhir apakah calon mahasiswa tersebut diterima di PTN atau tidak,” ujar Bendahara Umum MRPTN Rochmat Wahab dalam sambutannya pada acara Serah Terima Hasil Ujian Nasional SMA/MA dan SMK tahun ajaran 2013/2014 kepada Panitia SNMPTN dan SBMPTN di Graha Utama, Kompleks Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jum’at (16/5/2014).
Rochmat menyebutkan, nilai rapor dan hasil UN masih ada kemungkinan dimanipulasi. Oleh karena itu PTN telah menyiapkan mekanisme penilaian yang berlapis. Di antaranya penilaian terkait integritas sekolah.
“Di daerah tertentu, kami menemukan ada sekolah yang memiliki track record yang baik dan buruk. Faktor sekolah juga kami gunakan sebagai bahan penilaian calon mahasiswa yang akan masuk PTN kami,” ujar Rochmat.
Dia menyebutkan, penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN secara prinsip sangat menjunjung nilai kebersamaan dan kepercayaan. Hingga saat ini ada 62 PTN di penjuru Indonesia telah bergabung dan bersepakat untuk melakukan peneremian mahasiswa baru secara serempak.
Dia menambahkan, seluruh PTN juga telah bersepakat untuk tidak melaksanakan ujian masuk calon mahasiswa baru kecuali setelah UN tingkat SMA selesai.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas murid dan orang tua murid karena disibukan oleh tes masuk di PTN pilihannya. “Agar anak-anak bisa lebih fokus mengerjakan UN,” ujar Rochmat.
Saat dikonfirmasi kuota calon mahasiswa yang akan diterima di tiap PTN, Rochmat menyebutkan antara 10 hingga 90 persen. "Itu semua kami kembalikan kepada kampus masing-masing. Yang mengerti persoalan dan dinamika di tiap PTN adalah rektornya,” katanya.
(dam)