FTUI Optimalkan Fungsi Unit Pengolahan Sampah

Selasa, 17 Juni 2014 - 17:16 WIB
FTUI Optimalkan Fungsi...
FTUI Optimalkan Fungsi Unit Pengolahan Sampah
A A A
DEPOK - Tahun ini Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merayakan ulang tahun emasnya. Pada usianya yang telah mencapai 50 tahun ini, FTUI mengklaim semakin memantapkan dirinya untuk menjadi salah satu institusi keteknikan terkemuka di Indonesia.

Hal ini dibuktikan tidak hanya melalui begitu banyak karya-karya yang dihasilkan oleh civitas akademika FTUI, baik dosen maupun mahasiswa, tetapi juga bagaimana karya-karya tersebut dapat diabdikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan Indonesia.

Dekan FTUI Dedi Priadi mengatakan, sejak tahun lalu FTUI semakin berkomitmen untuk menjadikan kampus FTUI beserta seluruh civitas akademikanya menjadi sebuah contoh masyarakat yang memiliki pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dengan Peluncuran Program “FTUI Campus: Towards Green and Sustainable Society”.

Program ini mencakup Empat Program Besar yaitu: Gerakan Hemat Energi, Pengelolaan Limbah Cair, Keberlanjutan Sumber Air Bersih, dan Pengelolaan Sampah.

"Saat ini timbulnan sampah organik dan anorganik di lingkungan FTUI mencapai 350 kg/hari dengan 141.98 kg/hari sampah anorganik (41% dari total timbulnan) berpotensi di daur ulang dan 169.56 kg/hari sampah organik (49% dari total timbulnan) berpotensi di buat kompos," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/06/2014).

Melihat potensi-potensi ini, kata Dedi, FTUI kini telah memiliki Unit Pengolahan Sampah (UPS) sendiri yang didesain untuk mereduksi timbunan sampah dengan beberapa proses yaitu transformasi sampah organik dari pekarangan menjadi kompos, pemadatan sampah kertas dan kardus untuk dijual kembali, dan Pemilahan sampah botol untuk dijual kembali.

Secara teknis, lanjutnya, tidak ada perbedaan signifikan antara UPS FTUI dan UPS lain. Pemilahan sampah yang baik di sumber sampah merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam sukses atau tidaknya suatu UPS.

Semakin buruk (sampah tercampur) kondisi sampah yang masuk ke UPS, maka proses pengolahan di UPS akan semakin sulit sehingga potensi sampah membusuk di UPS dan mengganggu lingkungan sekitar semakin besar.

"Kondisi input sampah yang sudah terpilah ke dalam UPS FTUI menjadi perbedaan utama dengan UPS lain pada umumnya. Maka, peran dan partisipasi aktif dari segenap warga FTUI (mahasiswa, dosen, karyawan, petugas kebersihan, pekerja kantin,) menjadi faktor utama dalam mewujudkan keberhasilan UPS FTUI," jelasnya.

Untuk terus mensosialisasikan dan melakukan perubahan sikap warga FTUI agar terbiasa untuk mau memungut, memilah dan tahu proses pengolahan sampah maka pada tanggal 18 Juni 2014, FTUI akan melaksanakan kegiatan 3P (Pungut, Pilah, Proses) Sampah.

Pada hari tersebut, sekitar 150 orang relawan yang terdiri dari para pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa FTUI akan berkeliling memungut sampah yang ada di area lingkungan FTUI, memilah sampah-sampah anorganik yang dipungut dan pengomposan sampah organik.

Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran pada seluruh warga FTUI untuk bertanggungjawab pada sampah yang dihasilkan dan menularkan kesadaran tersebut kepada warga FTUI khususnya ataupun warga sekitar dimana mereka tinggal.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)