Kemenag Diminta Tarik Buku Makam Wali Berhala
A
A
A
JAKARTA - PKB minta Kemenag menarik buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada Kurikulum 2013.
Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan, buku tersebut banyak menuai protes. Di dalam buku terbitan Kemenag 2014 itu, terdapat kalimat berhala sekarang adalah kuburan para wali.
Menurutnya, Kemenag sudah seharusnya menarik buku tersebut dari peredaran. Karena, takut hal tersebut akan menimbulkan masalah baru di masyarakat.
"Kementerian Agama (Kemenag) harus menarik semua buku pelajaran SKI tersebut dari peredaran, karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Marwan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/9/2014) malam.
Dia mengatakan, klarifikasi dan koreksi yang dilakukan Dirjen Pendidikan Islam lewat surat edaran belum menyelesaikan masalah, justru menimbulkan problem baru. Karena tidak mengubah substansi.
Dia mengingatkan Kemenag, untuk melakukan penelitian secara cermat sebelum menerbitkan serta mengedarkan buku pelajaran ke sekolah, agar permasalahan serupa tidak terulang lagi.
"Karena kontroversi serupa pernah muncul saat ada soal ujian yang melecehkan Gus Dur dan sumbernya juga dari sebuah buku sejarah," ujarnya.
Selain itu kata Ketua DPP PKB ini, penulis buku SKI itu harus klarifikasi secara terbuka kepada masyarakat, agar tidak menimbulkan fitnah dan saling curiga antara masyarakat.
"Jangan sampai persolan ini menimbulkan keresahan masyarakat yang lebih luas," tuturnya.
Maka itu, dia mengajak, umat Islam yang tidak setuju dengan isi buku tersebut, agar melakukan protes secara santun dan beradab dan tidak melakukan yang bertentagnan dengan hukum.
"Mengimbau kepada seluruh stakeholder bangsa, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terpancing oleh provokasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadinya," pungkasnya.
Sekadar diketahui, peredaran buku SKI kelas VII MTs terus menuai protes. Karena dianggap telah melukai keyakinan kaum Nahdliyin dengan kalimat 'berhala sekarang adalah kuburan para wali'.
Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan, buku tersebut banyak menuai protes. Di dalam buku terbitan Kemenag 2014 itu, terdapat kalimat berhala sekarang adalah kuburan para wali.
Menurutnya, Kemenag sudah seharusnya menarik buku tersebut dari peredaran. Karena, takut hal tersebut akan menimbulkan masalah baru di masyarakat.
"Kementerian Agama (Kemenag) harus menarik semua buku pelajaran SKI tersebut dari peredaran, karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Marwan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/9/2014) malam.
Dia mengatakan, klarifikasi dan koreksi yang dilakukan Dirjen Pendidikan Islam lewat surat edaran belum menyelesaikan masalah, justru menimbulkan problem baru. Karena tidak mengubah substansi.
Dia mengingatkan Kemenag, untuk melakukan penelitian secara cermat sebelum menerbitkan serta mengedarkan buku pelajaran ke sekolah, agar permasalahan serupa tidak terulang lagi.
"Karena kontroversi serupa pernah muncul saat ada soal ujian yang melecehkan Gus Dur dan sumbernya juga dari sebuah buku sejarah," ujarnya.
Selain itu kata Ketua DPP PKB ini, penulis buku SKI itu harus klarifikasi secara terbuka kepada masyarakat, agar tidak menimbulkan fitnah dan saling curiga antara masyarakat.
"Jangan sampai persolan ini menimbulkan keresahan masyarakat yang lebih luas," tuturnya.
Maka itu, dia mengajak, umat Islam yang tidak setuju dengan isi buku tersebut, agar melakukan protes secara santun dan beradab dan tidak melakukan yang bertentagnan dengan hukum.
"Mengimbau kepada seluruh stakeholder bangsa, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terpancing oleh provokasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadinya," pungkasnya.
Sekadar diketahui, peredaran buku SKI kelas VII MTs terus menuai protes. Karena dianggap telah melukai keyakinan kaum Nahdliyin dengan kalimat 'berhala sekarang adalah kuburan para wali'.
(maf)