Jajaki Kerjasama, Dubes Inggris Naik Becak Keliling Kampus Unair
A
A
A
SURABAYA - Surabaya cukup berkesan bagi Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Asean, dan Timor Leste, Moazzam Malik. Buktinya, setelah dilantik per 20 Oktober 2014 dan berkantor di Jakarta, Moazzam memilih Surabaya sebagai salah satu kota yang dikunjunginya.
Tiba di Kota Pahlawan, Moazzam langsung disibukan dengan agenda kunjungan. Salah satunya ke kampus Universitas Airlangga (Unair), Jumat (12/12/14). Dia disertai Gubernur Jatim Soekarwo.
Meski datang sore hari, Moazzam disambut langsung Wakil Rektor I Unair Achmad Syahrani, di depan kantor manajemen Unair.
Pertemuan berlangsung hangat dan cair ini dilanjutkan dengan keliling areal kampus Mulyorejo. Menariknya, Moazzam dan Syahrani naik becak.
Moazzam sempat menyapa dan berdialog para wartawan di media centre Unair. Ia berkisah tentang kedatangannya pertama kali ke Surabaya pada Juli tahun 2014. Ketika itu bertepatan Bulan Ramadan. Moazzam sempat menghabiskan tiga hari di Surabaya dan mengunjungi masjid dan makam Sunan Ampel.
“Banyak yang berkata masa depan dunia ada di India dan Cina, tapi bagi saya masa depan dunia dan juga Inggris ada di Indonesia, India, dan Cina. Inggris merupakan negara terbuka sehingga kami berusaha melihat sejumlah peluang kerjasama Inggris dengan berbagai mitra, terutama di Surabaya,” urai Moazzam dengan bahasa Indonesia yang lancar.
Sementara itu, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris menyebutkan keberadaan Moazzam untuk menjajaki kerjasama berbagai sektor termasuk perdagangan, infrastruktur, pendidikan, pariwisata, seni, dan budaya.
Saat ditanya mengapa memilih Surabaya dan Unair sebagai salah satu target kunjungan, Moazzam mengaku Jatim berpenduduk besar. Khusus Surabaya, dia menilai Kota Pahlawan memiliki peran penting dalam kemajuan Indonesia.
Salah satu fokus bidang kerjasama antara Inggris dan Indonesia adalah bidang pendidikan. “Unair merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang nantinya akan kami perdalam hubungan antara Unair dengan universitas di Inggris,” katanya, lagi.
Selama di Unair Moazzam sempat pula berdialog langsung dengan mahasiswa. Rencana di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dia sampaikan.
Ada tiga rencana yang akan dijalankan Kedutaan Inggris di Unair. Di antaranya, pameran pendidikan universitas di Inggris, pembukaan pusat studi British Council, serta pembukaan pop up embassy yang akan menyediakan berbagai layanan.
“Program utama yang ingin saya sampaikan kepada mahasiswa Unair adalah Newton Fund. Program ini merupaka program yang mendukung kerjasama penelitian antara Inggris dan Indonesia. Program ini akan secara langsung di bawah pengawasan British Council,” pungkas Moazzam.
Tiba di Kota Pahlawan, Moazzam langsung disibukan dengan agenda kunjungan. Salah satunya ke kampus Universitas Airlangga (Unair), Jumat (12/12/14). Dia disertai Gubernur Jatim Soekarwo.
Meski datang sore hari, Moazzam disambut langsung Wakil Rektor I Unair Achmad Syahrani, di depan kantor manajemen Unair.
Pertemuan berlangsung hangat dan cair ini dilanjutkan dengan keliling areal kampus Mulyorejo. Menariknya, Moazzam dan Syahrani naik becak.
Moazzam sempat menyapa dan berdialog para wartawan di media centre Unair. Ia berkisah tentang kedatangannya pertama kali ke Surabaya pada Juli tahun 2014. Ketika itu bertepatan Bulan Ramadan. Moazzam sempat menghabiskan tiga hari di Surabaya dan mengunjungi masjid dan makam Sunan Ampel.
“Banyak yang berkata masa depan dunia ada di India dan Cina, tapi bagi saya masa depan dunia dan juga Inggris ada di Indonesia, India, dan Cina. Inggris merupakan negara terbuka sehingga kami berusaha melihat sejumlah peluang kerjasama Inggris dengan berbagai mitra, terutama di Surabaya,” urai Moazzam dengan bahasa Indonesia yang lancar.
Sementara itu, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris menyebutkan keberadaan Moazzam untuk menjajaki kerjasama berbagai sektor termasuk perdagangan, infrastruktur, pendidikan, pariwisata, seni, dan budaya.
Saat ditanya mengapa memilih Surabaya dan Unair sebagai salah satu target kunjungan, Moazzam mengaku Jatim berpenduduk besar. Khusus Surabaya, dia menilai Kota Pahlawan memiliki peran penting dalam kemajuan Indonesia.
Salah satu fokus bidang kerjasama antara Inggris dan Indonesia adalah bidang pendidikan. “Unair merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang nantinya akan kami perdalam hubungan antara Unair dengan universitas di Inggris,” katanya, lagi.
Selama di Unair Moazzam sempat pula berdialog langsung dengan mahasiswa. Rencana di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dia sampaikan.
Ada tiga rencana yang akan dijalankan Kedutaan Inggris di Unair. Di antaranya, pameran pendidikan universitas di Inggris, pembukaan pusat studi British Council, serta pembukaan pop up embassy yang akan menyediakan berbagai layanan.
“Program utama yang ingin saya sampaikan kepada mahasiswa Unair adalah Newton Fund. Program ini merupaka program yang mendukung kerjasama penelitian antara Inggris dan Indonesia. Program ini akan secara langsung di bawah pengawasan British Council,” pungkas Moazzam.
(ysw)