SMPN 7 Bandung Raih Medali di Kejuaraan Robotic Internasional

Selasa, 20 Januari 2015 - 22:17 WIB
SMPN 7 Bandung Raih Medali di Kejuaraan Robotic Internasional
SMPN 7 Bandung Raih Medali di Kejuaraan Robotic Internasional
A A A
JAKARTA - Sebanyak 10 orang siswa SMPN 7 Bandung memenangkan berbagai medali dari kejuaraan robotic internasional, IISRO (Islamic International Robotic Olimpiade) pada 23-26 Desember 2014 lalu di Malaysia.

Siswa-siswa yang berasal dari kelas 7 dan 8 ini mengaku, dalam kompetisi tersebut mereka mengikuti tiga kategori soal kompetisi robot, diantaranya kategori teater robot, aerial robotic, dan sumo remote control.

Pembina Tim Robotic SMPN 7, Rochmat Nurcahyadi mengatakan, dalam kompetisi tersebut ada dua kategori yang dilombakan, yakni Junior (max 12 tahun) dan Challenge (max 17 tahun). Timnya mengikuti kategori Challenge.

"Sebelumnya kami sudah rutin mengikuti Internasional Robotic Olimpiade (IRO) di tahun 2011, 2012 Korea, dan 2013 di Amerika Serikat,"" ungkapnya saat ditemui wartawan di Bandung, Selasa (20-1-2015).

Para siswa yang sudah dipersiapkan dengan matang ini, rupanya sudah dilatih untuk membuat beberapa sistem robotic yang aplikasinya untuk energy saviing, robo sove, dan sumo remote control. Menurutnya, di ajang kompetisi ini, siswa mengikuti kompetisi robot yang aplikasinya untuk teater, robot terbang, dan sumo remote control.

"Alhamdulillah untuk setiap kategori kami memenangkan medali. Ada empat medali perak, empat medali perunggu, dan dua special award," ujarnya.

Pembina lainnya, Saifir menyebutkan, untuk mengikuti kompetisi di Malaysia kali ini pihaknya memerlukan persiapan tiga hingga empat bulan sebelumnya. Pembina tim sebelumnya akan mengkaji terlebih dulu kategori apa yang diperlombakan.

Kemudian melakukan seleksi terhadap siswa yang sesuai dengan kemampuannya, lalu membuat tim, dan mulai memperhitungkaa budget pembuatan robot dan biaya operasional mengikuti lomba.

"Saat ini kami sudah ada ekskul peminatan soal robotic yang anggotanya mencapai 30 orang. Namun untuk mengikuti lomba, kami tetap lakukan seleksi sesuai dengan keahlian dari pembuatan robot yang nanti dikerjakan," katanya.

Salah seorang anggota tim dari kelas 7, Avicenna mengatakan untuk kategori lomba aerial robotic, dia dan rekan-rekanya membuat semacam robot terbang yang diberikaan tantangan melewati berbagai medan area terbang sepanjang 10 meter tersebut. Sedangkan untuk kategori teater, ia membuat sebuah diorama yang dilakoni oleh para robot, dan peran timnya hanya mensetting robot dan mengisi suaranya saja.

"Untuk aerial, kita terbang melewati rintangan tersebut selama 11 detik, sedangkan untuk teater robot, kita mengambil tema soal malin kundang dan wonnder full Indonesia. Karena tema kita dianggap unik, maka kita diberikan penghargaan dua special award," bebernya.

Adapun tim tersebut yakni dari kelas 7, Andika Ahmad Nasher, Avicenna Ahmad Hrahap, sedangkan untuk kelas 8 yakni Raihan Azhar, M Shidqi Fadiya, Muhammad Galuh, Hafidz Yasir Hamdaani, Ivan Abiel, Muhamad Farhaan, Abhirama, dan Sziola.

Kepala Sekolah SMPN 7 Suryamah menyebutkan, selama ini siswa-siswanya sangat bersemangat daalaam mengikuti kompetisi internasional. Meski dari pihak sekolah tidak bisa membiayai sepenuhnya, akan tetapi para orang tua siswa ini mengajukan diri untuk membiayai kepergian anak-anaknya.

"Kami bersyukur sejauh ini orang tua para siswa sangat mengerti keterbatasan dari soal pendanaan di sekolah ini. Mereka bahkan rela membiayai anak-anaknya untuk ikut kompetisi. Sejauh ini pihak sekolah hanya mampu membayar pelatih roboticnya saja dan pembinanya," tuturnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7876 seconds (0.1#10.140)