Kepala Bappenas Hadiri Peringatan Dies Natalis Fisip UI

Senin, 02 Februari 2015 - 16:29 WIB
Kepala Bappenas Hadiri Peringatan Dies Natalis Fisip UI
Kepala Bappenas Hadiri Peringatan Dies Natalis Fisip UI
A A A
DEPOK - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago hari ini mengunjungi kampus Universitas Indonesia (UI) Depok yang telah membesarkan namanya. Ini pertama kalinya Andrinof kembali menginjak UI setelah dilantik menjadi menteri.

Pakar kebijakan publik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) itu memberikan pidato ilmiah dengan tema Pengarustamaan Bidang Sosial dan Budaya dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia. Andrinof memberikan pidato ilmiah dalam rangka peringatan Dies Natalis Fisip UI ke-47.

Andrinof mengatakan, bidang sosial budaya menempati posisi penting dalam pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup. Karena, bidang sosial sebagai prioritas dalam pembangunan.

Sosial budaya juga bisa digunakan untuk menghitung dan menimbang faktor sosial budaya dalam perencanaan pembangunan. Kemudian dapat menjadi antisipasi konsekuensi dan dampak sosial budaya pembangunan terhadap kehidupan masyarakat.

"Pembangunan sosial budaya mencakup sektor yang sangat luas terutama dalam konteks pelayanan sosial dasar. Misalnya pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata dan bermutu. Kemudian perbaikan gizi masyarakat terutama anak-anak, penyediaan pangan, air bersih dan sanitasi," kata Andrinof di Depok, Senin (2/2/2015).

Semua sektor pembangunan sosial budaya sangat penting yang memiliki dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi. Prioritas anggaran belanja untuk sektor infrastruktir tentu harus dipertahankan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi produktif.

"Pembangunan ekonomi akan bergerak dinamis ditandai oleh tingkat pertumbuhan yang positif dan berdampak pada kemampuan negara dalam mengalokasikan anggaran untuk membiayai pembangunan bidang sosial budaya," ungkapnya.

Dalam perencanaan pembangunan, bidang sosial dan budaya diletakkan pada posisi utama dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam konsep pembangunan secara keseluruhan. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat.

"Melalui pembangunan yang menyeluruh bermaksud menghasilkan manusia Indonesia unggul yang memiliki kecerdasan intelektual yang ditempuh melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta perbaikan gizi," tutur Andrinof.

Untuk itu, lanjut dia, pembangunan mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional yang harus dijalankan secara bersamaan oleh aparatur birokrasi di lembaga pemerintahan dan seluruh lapisan masyarakat. Dengan revolusi mental, sambung dia, diharapkan lahir aparatur pemerintahan yang jujur, bersih dan antikorupsi.

"Serta melahirkan pengusaha yang kreatif, inovatif, punya etos bisnis mengembangkan kegiatan usaha dan ekonomi, melahirkan pekerja yang berdedikasi, taat aturan dan berkomitmen," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0341 seconds (0.1#10.140)