Arzetti Sebut Tak Wajar Tes Keperawanan untuk Lulus Sekolah
A
A
A
JAKARTA - Usul tes keperawanan sebagai bagian syarat kelulusan sekolah yang dilontarkan salah seorang anggota DPRD Jember, terus menuai penolakan, salah satunya dari anggota Komisi VIII DPR, Arzetti Bilbina.
Arzetti menilai hal itu tidak wajar apabila diterapkan sebagai salah satu syarat kelulusan bagi pelajar di Indonesia.
"Kalau buat kita enggak wajar," kata Arzetti kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Kata dia, dalam budaya timur sudah dipahami bahwa persoalan keperawanan merupakan hal yang berharga untuk dijaga. Dengan adanya test tersebut, justru dikhawatirkan merusak mental dari siswi di Tanah Air.
"Apalagi keluarga kita di daerah diajarkan untuk menjaga itu (keperawanan)," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Dia menegaskan, bahwa salah seorang wanita yang tidak perawan bukan berarti lantaran berhubungan badan. Akan tetapi bisa juga dikarenakan faktor kecelakaan.
"Sebetulnya, tidak usah kata-kata (usulan) seperti itu," pungkasnya.
Arzetti menilai hal itu tidak wajar apabila diterapkan sebagai salah satu syarat kelulusan bagi pelajar di Indonesia.
"Kalau buat kita enggak wajar," kata Arzetti kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Kata dia, dalam budaya timur sudah dipahami bahwa persoalan keperawanan merupakan hal yang berharga untuk dijaga. Dengan adanya test tersebut, justru dikhawatirkan merusak mental dari siswi di Tanah Air.
"Apalagi keluarga kita di daerah diajarkan untuk menjaga itu (keperawanan)," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Dia menegaskan, bahwa salah seorang wanita yang tidak perawan bukan berarti lantaran berhubungan badan. Akan tetapi bisa juga dikarenakan faktor kecelakaan.
"Sebetulnya, tidak usah kata-kata (usulan) seperti itu," pungkasnya.
(maf)