UI Mengajar Motivasi Mahasiswa Pengajar di Pelosok Negeri
A
A
A
DEPOK - Dilatarbelakangi ketidakmerataan pendidikan di Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggagas Gerakan UI Mengajar (GUIM). Gerakan aksi sosial ini sudah keempat kalinya dilaksanakan.
Pada angkatan keempat ini, GUIM melibatkan 36 pengajar yang memberikan pembekalan pada 400 siswa sekolah dasar (SD) di Sukabumi, Jawa Barat.
"Ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk terlibat dalam aksi sosial. Mahasiswa diajak untuk mengajar baik akademik dan nonakademik dengan metode kreatif," kata Public Relation GUIM Davin Rusady dalam keterangan resminya, Minggu (8/3/2015).
GUIM angkatan 4 telah berlangsung pada 8-31 Januari lalu selama 24 hari. Di sana, mahasiswa memberikan pelajaran dan pembekalan materi berupa keterampilan yang bisa meningkatkan kualitas masyarakat. Diharapkan, para siswa dapat memahami dan mempelajari materi yang telah diberikan.
Selain itu diberikan pula pengetahuan mengenai nilai-nilai kejujuran. "GUIM angkatan 4 juga melakukan perbaikan dan pembangunan MCK serta pembagian buku pada anak-anak serta pembangunan Rumah Pelangi sebagai perpustakaan di sana," ungkapnya.
Para mahasiswa pengajar ini memiliki latar belakang yang beragam. Antara lain seputar sastra, teknik metalurgi, hukum, psikologi dan matematika.
Dengan GUIM ini diharapkan lebih banyak lagi mahasiswa yang terlibat untuk mengajar di daerah yang masih belum terjangkau. "Kami berharap ini dapat menjadi inspirasi masyarakat untuk bertindak bagi negeri ini. Serta dapat memotivasi siswa untuk bertindak bagi negeri terutama di kawasan pelosok," tutupnya.
Pada angkatan keempat ini, GUIM melibatkan 36 pengajar yang memberikan pembekalan pada 400 siswa sekolah dasar (SD) di Sukabumi, Jawa Barat.
"Ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk terlibat dalam aksi sosial. Mahasiswa diajak untuk mengajar baik akademik dan nonakademik dengan metode kreatif," kata Public Relation GUIM Davin Rusady dalam keterangan resminya, Minggu (8/3/2015).
GUIM angkatan 4 telah berlangsung pada 8-31 Januari lalu selama 24 hari. Di sana, mahasiswa memberikan pelajaran dan pembekalan materi berupa keterampilan yang bisa meningkatkan kualitas masyarakat. Diharapkan, para siswa dapat memahami dan mempelajari materi yang telah diberikan.
Selain itu diberikan pula pengetahuan mengenai nilai-nilai kejujuran. "GUIM angkatan 4 juga melakukan perbaikan dan pembangunan MCK serta pembagian buku pada anak-anak serta pembangunan Rumah Pelangi sebagai perpustakaan di sana," ungkapnya.
Para mahasiswa pengajar ini memiliki latar belakang yang beragam. Antara lain seputar sastra, teknik metalurgi, hukum, psikologi dan matematika.
Dengan GUIM ini diharapkan lebih banyak lagi mahasiswa yang terlibat untuk mengajar di daerah yang masih belum terjangkau. "Kami berharap ini dapat menjadi inspirasi masyarakat untuk bertindak bagi negeri ini. Serta dapat memotivasi siswa untuk bertindak bagi negeri terutama di kawasan pelosok," tutupnya.
(hyk)