Mau Lolos Beasiswa Fulbright dan Kuliah Gratis di AS? Begini Tipsnya dari Dosen Unair
Sabtu, 21 Januari 2023 - 11:23 WIB
JAKARTA - Beasiswa Fulbright untuk kuliah di Amerika Serikat (AS) sedang dibuka. Program ini diperuntukkan bagi seseorang yang sudah menamatkan pendidikan S1 dan ingin melanjutkan pendidikan S2 maupun S3 ke Amerika Serikat .
Dalam webinar Education USA Fulbright Program Session, Dosen Universitas Airlangga (Unair) David Segoh membagikan pengalamannya dalam menyelesaikan gelar doktornya di Washington State University melalui beasiswa Fulbright.
Beasiswa itu didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan dikelola oleh The American-Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). “Program Fulbright memperluas pandangan saya tentang dunia. Terkhusus dalam bidang studi saya. Dari segi skill, saya mempelajari standar dan perkembangan terkini di bidang keahlian saya,” katanya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (21/1/2022).
Baca juga: Pendaftaran Bintara PK TNI AU 2023 Dibuka untuk Lulusan SMA-SMK, Ini Jurusan yang Dibutuhkan
David Segoh yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair menambahkan, program Fulbright ini membentuk dirinya sebagai individu yang lebih peduli akan masalah sosial, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah. Ia mengatakan, program Fulbright tidak ada batasan usia saat mendaftar.
Kemudian, beasiswa ini juga merupakan beasiswa yang prestigious dan fully funded dari awal aplikasi.
Ia menegaskan, beasiswa Fulbright memberikan berbagai tawaran bidang studi terkecuali ilmu kedokteran, keperawatan, kedokteran gigi, dan psikologi klinis. Sebab hal tersebut didukung perizinan dan kode etik yang berbeda di berbagai negara.
Ia sendiri mengambil studi Educational Technology yang mana mempelajari tentang pengembangan kurikulum pendidikan dan pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan.
Sejak masih kecil, David mengidolakan seri film Amerika dan bercita-cita bisa pergi ke negara itu. Sebelum menyelesaikan studi di Washington State University, ia juga pernah gagal di awal saat mencoba beasiswa lain.
Dalam webinar Education USA Fulbright Program Session, Dosen Universitas Airlangga (Unair) David Segoh membagikan pengalamannya dalam menyelesaikan gelar doktornya di Washington State University melalui beasiswa Fulbright.
Beasiswa itu didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan dikelola oleh The American-Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). “Program Fulbright memperluas pandangan saya tentang dunia. Terkhusus dalam bidang studi saya. Dari segi skill, saya mempelajari standar dan perkembangan terkini di bidang keahlian saya,” katanya, dikutip dari laman Unair, Sabtu (21/1/2022).
Baca juga: Pendaftaran Bintara PK TNI AU 2023 Dibuka untuk Lulusan SMA-SMK, Ini Jurusan yang Dibutuhkan
David Segoh yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair menambahkan, program Fulbright ini membentuk dirinya sebagai individu yang lebih peduli akan masalah sosial, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah. Ia mengatakan, program Fulbright tidak ada batasan usia saat mendaftar.
Kemudian, beasiswa ini juga merupakan beasiswa yang prestigious dan fully funded dari awal aplikasi.
Ia menegaskan, beasiswa Fulbright memberikan berbagai tawaran bidang studi terkecuali ilmu kedokteran, keperawatan, kedokteran gigi, dan psikologi klinis. Sebab hal tersebut didukung perizinan dan kode etik yang berbeda di berbagai negara.
Ia sendiri mengambil studi Educational Technology yang mana mempelajari tentang pengembangan kurikulum pendidikan dan pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan.
Sejak masih kecil, David mengidolakan seri film Amerika dan bercita-cita bisa pergi ke negara itu. Sebelum menyelesaikan studi di Washington State University, ia juga pernah gagal di awal saat mencoba beasiswa lain.
Lihat Juga :
tulis komentar anda