Dekan FEB UI Jelaskan Bagaimana Cukai Rokok Bisa Cegah Stunting dan Tingkatkan Pendidikan Anak
Rabu, 25 Januari 2023 - 08:56 WIB
JAKARTA - Pemerintah telah mengumumkan kenaikan cukai rokok senilai 10 hingga 15 persen pada awal Tahun 2023 ini. Kenaikan tersebut memunculkan berbagai respons masyarakat baik pro dan kontra. Salah satu pihak yang pro atas kenaikan cukai rokok adalah Netizen Twitter dengan akun @bfndrk, yang viral dengan 20 ribu likes dan 6.900 Retweet.
Viralnya tanggapan akun twitter tersebut dikarenakan pihaknya mencantumkan screenshot (tangkapan layar) penelitian dari Universitas Indonesia . Penelitian itu menyebutkan bahwa rokok dapat menyebabkan stunting, sehingga menurutnya kenaikan cukai adalah salah satu solusi untuk mencegah stunting.
Merespon viralnya tweet tersebut, Teguh Dartanto PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dan Ketua atas penelitian yang viral dikutip itu, mengaku bangga.
Penelitiannya tidak hanya diakomodasi oleh masyarakat lewat viral di Twitter, namun juga diadopsi sebagai sebuah kebijakan berupa kenaikan cukai rokok.
"Sebagai peneliti ada sebuah kebanggaan dong, penelitiannya dijadikan sebuah kebijakan, dan ibaratnya diakomodasi oleh masyarakat. Kami (di FEB UI) memang ekonom pertama yang eksplor isu seperti ini (hubungan rokok dengan stunting). Karena selama ini rokok itu selalu dihubungkan dengan isu kesehatan saja," ungkap Teguh dalam Webinar Komunitas SEVIMA, Selasa (24/1/2023).
Menurut Teguh, hubungan rokok dengan stunting bermula dari bagaimana perokok membelanjakan uang di keluarganya. Kepala keluarga yang merokok, memprioritaskan uangnya untuk belanja rokok dibandingkan untuk kesejahteraan keluarga.
Bahkan ketika mendapatkan bantuan sosial untuk pemerintah, ternyata digunakan juga untuk merokok. Teguh menyebutkan bahwa secara rata-rata merokok lebih banyak dibanding dengan yang bukan penerima bantuan sosial.
Viralnya tanggapan akun twitter tersebut dikarenakan pihaknya mencantumkan screenshot (tangkapan layar) penelitian dari Universitas Indonesia . Penelitian itu menyebutkan bahwa rokok dapat menyebabkan stunting, sehingga menurutnya kenaikan cukai adalah salah satu solusi untuk mencegah stunting.
Merespon viralnya tweet tersebut, Teguh Dartanto PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dan Ketua atas penelitian yang viral dikutip itu, mengaku bangga.
Penelitiannya tidak hanya diakomodasi oleh masyarakat lewat viral di Twitter, namun juga diadopsi sebagai sebuah kebijakan berupa kenaikan cukai rokok.
"Sebagai peneliti ada sebuah kebanggaan dong, penelitiannya dijadikan sebuah kebijakan, dan ibaratnya diakomodasi oleh masyarakat. Kami (di FEB UI) memang ekonom pertama yang eksplor isu seperti ini (hubungan rokok dengan stunting). Karena selama ini rokok itu selalu dihubungkan dengan isu kesehatan saja," ungkap Teguh dalam Webinar Komunitas SEVIMA, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga
Menurut Teguh, hubungan rokok dengan stunting bermula dari bagaimana perokok membelanjakan uang di keluarganya. Kepala keluarga yang merokok, memprioritaskan uangnya untuk belanja rokok dibandingkan untuk kesejahteraan keluarga.
Bahkan ketika mendapatkan bantuan sosial untuk pemerintah, ternyata digunakan juga untuk merokok. Teguh menyebutkan bahwa secara rata-rata merokok lebih banyak dibanding dengan yang bukan penerima bantuan sosial.
tulis komentar anda