Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja dengan SDQ
Kamis, 09 Februari 2023 - 21:55 WIB
Ahmad Rojih, SPd
Guru Bimbingan Konseling SMKN 1 Bawang Banjarnegara
SEPERTI diketahui bersama saat ini kita memasuki era baru, yakni Revolusi Industri 4.0. Era di mana terjadi perubahan besar-besaran melalui kemajuan teknologi yang ditandai oleh hadirnya kecerdasan buatan dan digitalisasi di berbagai bidang.
Perubahan ini berdampak hampir di seluruh aspek kehidupan manusia, baik sosial, budaya, ekonomi, hingga aspek diri seseorang atau pribadi. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada kalangan dewasa, remaja, tetapi juga pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) maupun Sekolah Dasar (SD).
Revolusi Industri 4.0 juga berpengaruh terhadap perkembangan mental anak dan remaja. Banyak perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan anak-anak dan remaja akibat kedekatan mereka dengan dunia digital dan terbiasa dengan arus informasi dan teknologi.
Yang mengkhawatirkan adalah munculnya masalah kesehatan jiwa pada anak-anak dan remaja akibat terpengaruh perkembangan teknologi. Mereka tidak hanya mengalami gangguan dalam belajar, tapi juga dalam kehidupannya. Beberapa contohnya adalah cemas, depresi, melakukan kekerasan, perundungan, merokok, mengonsumsi alkohol dan napza, kecanduan game online, pornografi, hingga bunuh diri.
Permasalah kesehatan jiwa anak dan remaja menjadi tantangan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang tangguh dan tahan terhadap stresor. Apabila keadaan ini tidak segera ditangani dengan serius, maka akan berdampak pada hancurnya sikap, moral, dan akhlak siswa. Karena itu perlu upaya deteksi dini untuk mengenali gejalanya guna dilakukan intervensi sedini mungkin.
Beragam upaya telah dilakukan pemerintah maupun lembaga terkait untuk menangani permasalahan kesehatan jiwa anak dan remaja. Salah satunya melalui dunia pendidikan dengan meningkatkan pelayanan Bimbingan Konseling (BK) di sekolah.
Guru BK harus mampu mendeteksi seawal mungkin perilaku siswa yang menyimpang. Untuk mendeteksi gejala yang muncul, guru BK bisa menyebarkan kuesioner Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ).
Guru Bimbingan Konseling SMKN 1 Bawang Banjarnegara
SEPERTI diketahui bersama saat ini kita memasuki era baru, yakni Revolusi Industri 4.0. Era di mana terjadi perubahan besar-besaran melalui kemajuan teknologi yang ditandai oleh hadirnya kecerdasan buatan dan digitalisasi di berbagai bidang.
Perubahan ini berdampak hampir di seluruh aspek kehidupan manusia, baik sosial, budaya, ekonomi, hingga aspek diri seseorang atau pribadi. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada kalangan dewasa, remaja, tetapi juga pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) maupun Sekolah Dasar (SD).
Revolusi Industri 4.0 juga berpengaruh terhadap perkembangan mental anak dan remaja. Banyak perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan anak-anak dan remaja akibat kedekatan mereka dengan dunia digital dan terbiasa dengan arus informasi dan teknologi.
Yang mengkhawatirkan adalah munculnya masalah kesehatan jiwa pada anak-anak dan remaja akibat terpengaruh perkembangan teknologi. Mereka tidak hanya mengalami gangguan dalam belajar, tapi juga dalam kehidupannya. Beberapa contohnya adalah cemas, depresi, melakukan kekerasan, perundungan, merokok, mengonsumsi alkohol dan napza, kecanduan game online, pornografi, hingga bunuh diri.
Permasalah kesehatan jiwa anak dan remaja menjadi tantangan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang tangguh dan tahan terhadap stresor. Apabila keadaan ini tidak segera ditangani dengan serius, maka akan berdampak pada hancurnya sikap, moral, dan akhlak siswa. Karena itu perlu upaya deteksi dini untuk mengenali gejalanya guna dilakukan intervensi sedini mungkin.
Beragam upaya telah dilakukan pemerintah maupun lembaga terkait untuk menangani permasalahan kesehatan jiwa anak dan remaja. Salah satunya melalui dunia pendidikan dengan meningkatkan pelayanan Bimbingan Konseling (BK) di sekolah.
Guru BK harus mampu mendeteksi seawal mungkin perilaku siswa yang menyimpang. Untuk mendeteksi gejala yang muncul, guru BK bisa menyebarkan kuesioner Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ).
tulis komentar anda