Keren, Mahasiswa ISTN Berhasil Kembangkan Sistem Absensi Berbasis IOT Tervalidasi
Selasa, 21 Maret 2023 - 21:22 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Institut Sains dan Teknologi Nasional ( ISTN ), Luthfi Alkhafid berhasil mengembangkan sistem absensi terbarukan. Sistem absensi ini memanfaatkan teknologi IOT tervalidasi.
Luthfi menjelaskan, sistem absensi ini mirip topologi client server. Alat absensinya berperan sebagai client yang mengirimkan data absensi kepada server secara realtime. Server kemudian menampung data dari client untuk dijadikan arsip.
"Kelebihan dari sistem yang digunakan adalah sisi client tidak butuh unsur PC atau laptop, sehingga hemat daya dan biaya. Cukup perangkat mikro yang akan aktif saat ada trigger masuk," kata Luthfi Alkhafid dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).
Menurut Luthfi, trigger yang masuk dapat berupa sensor apa pun yang dalam hal riset ini menggunakan data kartu RFID pengguna yang telah terdaftar di admin server. Untuk mengantisipasi adanya pengguna titip absen atau cara tricky absen lainnya, sistem akan otomatis mengaktifkan kamera dan meng-capture wajah pengguna.
Sistem client akan mengirimkan data RFID, image wajah, sistem waktu, dan ID client. Untuk diketahui, ID client digunakan sebagai nama unik alat sebagai pembeda antar-alat yang dalam hal ini merujuk pada data lokasi penempatan, gate, dan atau jenis mode-nya.
"Lokasi penempatan menunjukkan alat ini dipasang di alamat mana, sehingga mudah terlacak lokasi alat, tema, dan dengan tujuan apa alat tersebut digunakan," katanya.
Hingga aplikasi ini dibuat, kata dia, sistem sudah dikembangkan sampai tahap input data dari sidik jari pengguna. Keunggulan lain alat ini adalah kemampuan yang teruji dipasang pada kondisi lapangan yang super sibuk/crowded.
Luthfi menjelaskan, sistem absensi ini mirip topologi client server. Alat absensinya berperan sebagai client yang mengirimkan data absensi kepada server secara realtime. Server kemudian menampung data dari client untuk dijadikan arsip.
"Kelebihan dari sistem yang digunakan adalah sisi client tidak butuh unsur PC atau laptop, sehingga hemat daya dan biaya. Cukup perangkat mikro yang akan aktif saat ada trigger masuk," kata Luthfi Alkhafid dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).
Menurut Luthfi, trigger yang masuk dapat berupa sensor apa pun yang dalam hal riset ini menggunakan data kartu RFID pengguna yang telah terdaftar di admin server. Untuk mengantisipasi adanya pengguna titip absen atau cara tricky absen lainnya, sistem akan otomatis mengaktifkan kamera dan meng-capture wajah pengguna.
Sistem client akan mengirimkan data RFID, image wajah, sistem waktu, dan ID client. Untuk diketahui, ID client digunakan sebagai nama unik alat sebagai pembeda antar-alat yang dalam hal ini merujuk pada data lokasi penempatan, gate, dan atau jenis mode-nya.
Baca Juga
"Lokasi penempatan menunjukkan alat ini dipasang di alamat mana, sehingga mudah terlacak lokasi alat, tema, dan dengan tujuan apa alat tersebut digunakan," katanya.
Hingga aplikasi ini dibuat, kata dia, sistem sudah dikembangkan sampai tahap input data dari sidik jari pengguna. Keunggulan lain alat ini adalah kemampuan yang teruji dipasang pada kondisi lapangan yang super sibuk/crowded.
Lihat Juga :
tulis komentar anda