Ahmad Rusdi Terpilih Jadi Anggota Dewan Yayasan Dana Pramuka Dunia
Rabu, 26 April 2023 - 14:30 WIB
"Program ini bertujuan untuk memberikan bekal dan kesempatan yang sama bagi anak-anak yang kurang beruntung agar dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Sedangkan, MoP merupakan program WOSM untuk mendorong pramuka melaksanakan aksi sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat.
"Tujuannya untuk mendukung terciptanya budaya perdamaian dan dialog serta untuk mencapai Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini telah berjalan selama 12 tahun dan terus dikembangkan melalui dukungan Yayasan Dana Pramuka Dunia," ujarnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Yunani dan Kerajaan Thailand ini menyebut, gerakan Pramuka Indonesia mendapat dukungan dana untuk melakukan program MoP dan TTL di beberapa kwartir daerah. "Saya akan mendorong agar kedua program ini lebih banyak lagi dilakukan di Indonesia," ujar Rusdi.
Rusdi pernah ditugaskan di Rumah Tangga Kepresidenan dan Protokol Negara sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rusdi juga pernah menjadi anggota Komite Pramuka Asia Pasifik dan Ketua Komite Pramuka Asia Pasifik periode 2018-2022 merangkap ex-officio sebagai anggota Komite Pramuka Dunia (WOSM).
Sejak 2022, Rusdi dipercaya sebagai Ketua Yayasan Kepanduan se-Asia Pasifik. Di Indonesia, Rusdi pernah menjadi andalan nasional sejak 2003 dan 10 tahun ini menjadi Wakil Ketua Kwarnas bidang Hubungan Luar Negeri.
Aktivitas Rusdi di Kepramukaan dimulai sejak masih sekolah dasar dan menengah di Kwartir Cabang Pekalongan, Jawa Tengah. Kemudian, ketika kuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad), Rusdi menjadi Ketua Dewan Racana Pramuka Pandega.
Saat itu, dia sempat mewakili Indonesia dalam Rovermoot (kegiatan pramuka penegak dan pandega) di Taiwan. Setelah pensiun dari Kemlu pada 2021, Rusdi menjadi Advisor di President Office Sinar Mas.
"Saya ingin mengembalikan kepada Gerakan Pramuka dari apa yang telah saya peroleh selama menjadi pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega. Ini bentuk pengabdian tanpa batas akhir," katanya.
Sedangkan, MoP merupakan program WOSM untuk mendorong pramuka melaksanakan aksi sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat.
"Tujuannya untuk mendukung terciptanya budaya perdamaian dan dialog serta untuk mencapai Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini telah berjalan selama 12 tahun dan terus dikembangkan melalui dukungan Yayasan Dana Pramuka Dunia," ujarnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Yunani dan Kerajaan Thailand ini menyebut, gerakan Pramuka Indonesia mendapat dukungan dana untuk melakukan program MoP dan TTL di beberapa kwartir daerah. "Saya akan mendorong agar kedua program ini lebih banyak lagi dilakukan di Indonesia," ujar Rusdi.
Rusdi pernah ditugaskan di Rumah Tangga Kepresidenan dan Protokol Negara sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rusdi juga pernah menjadi anggota Komite Pramuka Asia Pasifik dan Ketua Komite Pramuka Asia Pasifik periode 2018-2022 merangkap ex-officio sebagai anggota Komite Pramuka Dunia (WOSM).
Sejak 2022, Rusdi dipercaya sebagai Ketua Yayasan Kepanduan se-Asia Pasifik. Di Indonesia, Rusdi pernah menjadi andalan nasional sejak 2003 dan 10 tahun ini menjadi Wakil Ketua Kwarnas bidang Hubungan Luar Negeri.
Aktivitas Rusdi di Kepramukaan dimulai sejak masih sekolah dasar dan menengah di Kwartir Cabang Pekalongan, Jawa Tengah. Kemudian, ketika kuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad), Rusdi menjadi Ketua Dewan Racana Pramuka Pandega.
Saat itu, dia sempat mewakili Indonesia dalam Rovermoot (kegiatan pramuka penegak dan pandega) di Taiwan. Setelah pensiun dari Kemlu pada 2021, Rusdi menjadi Advisor di President Office Sinar Mas.
"Saya ingin mengembalikan kepada Gerakan Pramuka dari apa yang telah saya peroleh selama menjadi pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega. Ini bentuk pengabdian tanpa batas akhir," katanya.
tulis komentar anda