Cerita Dosen UMM di Negeri Matador, Mengajar Mahasiswa Asing hingga Telusuri Kejayaan Islam
Rabu, 03 Mei 2023 - 15:25 WIB
JAKARTA - Salah satu pengalaman menarik didapatkan oleh salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Moh. Mirza Nuryadi, M.Sc. Ia berhasil menginjakkan kaki di Spanyol melalui program academic staff exchange.
Berkolaborasi dengan Universidad Catolica San Antonio De Murcia Spanyol (ICAN), ia dapat merasakan pengalaman mengajar di sana.
“Sebenarnya saya sudah menyiapkan diri sejak 2021 lalu. Namun, sedikit tersendat karena pandemi masih ada, pun dengan pembatasannya. Alhamdulillah, persiapan saya sejak dini nyatanya memberikan jalan tersendiri,” jelasnya.
Selain berkesempatan mengajar di sana, Mirza juga sempat mengunjungi fakultas kedokteran dan melakukan diskusi terkait riset yang ia angkat di depan mahasiswa sarjana, master, maupun doktoral di sana.
Adapun riset yang ia lakukan mengenai biokimia yang mengarah pada reproduksi. Yakni resistensi nyamuk aedes aegypti pembawa virus yang menyebabkan manusia terjangkit demam berdarah. Dari riset itu pula, ia juga telah meluncurkan beberapa artikel ilmiah di level nasional maupun Internasional.
Terkait sistem pengajaran, di sana ia mendapati bahwa ada klasifikasi untuk setiap kelas. salah satunya kelas berbahasa Inggris yang membuat para mahasiswa bisa terus melatih bahasa Inggrisnya. Hal itu bermanfaat saat ada tamu atau pengajar yang menggunakan bahasa yang sama.
“Cara belajar mahasiswa juga tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Hanya saja ada kepercayaan lebih antara pengajar dan mahasiswa sehingga mereka bisa mengeksplor diri namun tetap dalam pengawasan dosen,” tambah alumnus SMA Muhammadiyah 1 Sumenep itu.
Berkolaborasi dengan Universidad Catolica San Antonio De Murcia Spanyol (ICAN), ia dapat merasakan pengalaman mengajar di sana.
“Sebenarnya saya sudah menyiapkan diri sejak 2021 lalu. Namun, sedikit tersendat karena pandemi masih ada, pun dengan pembatasannya. Alhamdulillah, persiapan saya sejak dini nyatanya memberikan jalan tersendiri,” jelasnya.
Selain berkesempatan mengajar di sana, Mirza juga sempat mengunjungi fakultas kedokteran dan melakukan diskusi terkait riset yang ia angkat di depan mahasiswa sarjana, master, maupun doktoral di sana.
Adapun riset yang ia lakukan mengenai biokimia yang mengarah pada reproduksi. Yakni resistensi nyamuk aedes aegypti pembawa virus yang menyebabkan manusia terjangkit demam berdarah. Dari riset itu pula, ia juga telah meluncurkan beberapa artikel ilmiah di level nasional maupun Internasional.
Baca Juga
Terkait sistem pengajaran, di sana ia mendapati bahwa ada klasifikasi untuk setiap kelas. salah satunya kelas berbahasa Inggris yang membuat para mahasiswa bisa terus melatih bahasa Inggrisnya. Hal itu bermanfaat saat ada tamu atau pengajar yang menggunakan bahasa yang sama.
“Cara belajar mahasiswa juga tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Hanya saja ada kepercayaan lebih antara pengajar dan mahasiswa sehingga mereka bisa mengeksplor diri namun tetap dalam pengawasan dosen,” tambah alumnus SMA Muhammadiyah 1 Sumenep itu.
tulis komentar anda