2 Kali Gagal Masuk Unpad, Prakoso Sukses Raih Gelar Doktor dengan IPK 4
Selasa, 16 Mei 2023 - 06:03 WIB
“Para promotor saya sangat baik dan membantu, benar-benar saya merasa kami seperti tim riset, saling memberikan catatan dan masukan dari setiap proses yang saya jalani,” papar Koko.
Bagi Koko, penelitian merupakan wahana untuk berbagi informasi, pengetahuan, dan juga pengalaman yang dimiliki selama ini.
“Berkali-kali menerima penolakan ketika submit artikel jurnal ataupun naskah buku, tetapi tetap terus semangat, ya karena cinta,” kata Koko yang sering melakukan riset seputar “historical policy analysis”, “content analysis”, dan “bibliometric” tersebut.
Jauh sebelum bergabung dengan LIPI (BRIN), ia sudah “hidup” dari menulis. Sejak kecil, ia akrab dengan sastra dan penelitian ilmiah. Bahkan, karya-karyanya berbentuk cerpen, puisi, hingga esai sudah banyak diterbitkan, baik dalam bentuk antologi maupun buku sendiri.
Menurutnya, dunia sastra telah membentuk kemampuannya dalam melakukan penelitian ilmiah. Keduanya sama-sama membutuhkan proses, seperti perlu banyak baca referensi dan pengumpulan data. “Bedanya nanti waktu eksekusi akhir, yang satu dengan bahasa sastra, yang satu dengan bahasa ilmiah,” imbuhnya.
Berhasil lulus, Koko menganggap Unpad sebagai rumah dan tempat bermain menyenangkan. Ia pun berharap, Unpad dapat meningkatkan dukungannya bagi para mahasiswanya saat melakukan penelitian.
“Terima kasih Unpad telah menjadi rumah dan tempat bermain yang menyenangkan, akan selalu membawa kerinduan bagi saya untuk selalu pulang ke rumah ini,” pungkasnya.
Peneliti dan Penulis Sastra
Saat ini, Koko merupakan peneliti bidang kebijakan dan administrasi yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dunia penelitian merupakan “wahana” yang dicintainya.Bagi Koko, penelitian merupakan wahana untuk berbagi informasi, pengetahuan, dan juga pengalaman yang dimiliki selama ini.
“Berkali-kali menerima penolakan ketika submit artikel jurnal ataupun naskah buku, tetapi tetap terus semangat, ya karena cinta,” kata Koko yang sering melakukan riset seputar “historical policy analysis”, “content analysis”, dan “bibliometric” tersebut.
Jauh sebelum bergabung dengan LIPI (BRIN), ia sudah “hidup” dari menulis. Sejak kecil, ia akrab dengan sastra dan penelitian ilmiah. Bahkan, karya-karyanya berbentuk cerpen, puisi, hingga esai sudah banyak diterbitkan, baik dalam bentuk antologi maupun buku sendiri.
Menurutnya, dunia sastra telah membentuk kemampuannya dalam melakukan penelitian ilmiah. Keduanya sama-sama membutuhkan proses, seperti perlu banyak baca referensi dan pengumpulan data. “Bedanya nanti waktu eksekusi akhir, yang satu dengan bahasa sastra, yang satu dengan bahasa ilmiah,” imbuhnya.
Berhasil lulus, Koko menganggap Unpad sebagai rumah dan tempat bermain menyenangkan. Ia pun berharap, Unpad dapat meningkatkan dukungannya bagi para mahasiswanya saat melakukan penelitian.
“Terima kasih Unpad telah menjadi rumah dan tempat bermain yang menyenangkan, akan selalu membawa kerinduan bagi saya untuk selalu pulang ke rumah ini,” pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda