Luar Biasa! Doktor Termuda Farmasi Lulus Unair di Usia 24 Tahun dengan IPK 4.00
Rabu, 07 Juni 2023 - 17:15 WIB

Wisudawan terbaik sekaligus doktor termuda Unair Maria Apriliani Gani. Foto/Dok/Unair
JAKARTA - Enggan menyia-nyiakan masa muda. Itulah kiranya prinsip yang dipegang oleh Maria Apriliani Gani . Perempuan kelahiran Minahasa, 9 April 1999 itu resmi menyandang gelar doktor ilmu farmasi termuda di usia yang masih sangat belia, 24 tahun.
Tak hanya lulus doktor di usia yang masih sangat muda, Maria berhasil dinobatkan sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Farmasi Unair pada wisuda Unair, Sabtu (3/6/2023). Tak tanggung-tanggung, ia bahkan lulus dengan perolehan IPK sempurna, 4.00.
Baca juga: Begini Kunci Taklukkan Beasiswa LPDP dari Mahasiswa Unair
Maria bercerita bahwa sejak menempuh studi S1, ia telah menaruh perhatiannya pada dunia penelitian. Ia bahkan kerap mengikuti berbagai ajang penelitian bergengsi tingkat nasional, seperti halnya PKM (program kreativitas mahasiswa).
Dedikasi Maria dalam dunia penelitian patut mendapatkan apresiasi. Benar saja, ia memperoleh apresiasi berupa beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah (PKPI) dari Kemendikbudristek. Lewat beasiswa itu, ia berkesempatan menapaki Negeri Ginseng untuk melakukan penelitian di Seoul National University selama 6 bulan.
Tak hanya lulus doktor di usia yang masih sangat muda, Maria berhasil dinobatkan sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Farmasi Unair pada wisuda Unair, Sabtu (3/6/2023). Tak tanggung-tanggung, ia bahkan lulus dengan perolehan IPK sempurna, 4.00.
Baca juga: Begini Kunci Taklukkan Beasiswa LPDP dari Mahasiswa Unair
Maria bercerita bahwa sejak menempuh studi S1, ia telah menaruh perhatiannya pada dunia penelitian. Ia bahkan kerap mengikuti berbagai ajang penelitian bergengsi tingkat nasional, seperti halnya PKM (program kreativitas mahasiswa).
Dedikasi Maria dalam dunia penelitian patut mendapatkan apresiasi. Benar saja, ia memperoleh apresiasi berupa beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah (PKPI) dari Kemendikbudristek. Lewat beasiswa itu, ia berkesempatan menapaki Negeri Ginseng untuk melakukan penelitian di Seoul National University selama 6 bulan.
Lihat Juga :