Kisah Fiqey, Mahasiswa ITS yang Raih Prestasi di 4 Kompetisi Kemendikbudristek

Minggu, 02 Juli 2023 - 14:45 WIB
Fiqey Indriati Eka Sari. Foto/Puspresnas.
JAKARTA - Meraih prestasi di empat ajang talenta berbeda yang digelar Kemendikbudristek tentu bukan hal yang mudah. Namun Fiqey Indriati Eka Sari, mahasiswa Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini berhasil meraihnya.

Prestasi yang diukir oleh anak dari orang tua Moch Rafiq dan Ririn Indayati ini yaitu Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK).

Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Tinggi Sejak SD



Awal perjuangan mahasiswi asal Pasuruan ini dimulai sejak duduk di bangku SD. Rasa keingintahuan yang tinggi tentang keilmiahan, lambat laun membawanya tertarik di bidang teknologi. Baginya teknologi dapat dimanfaatkan untuk segala bidang baik kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.

“Sedari kecil saya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bahkan saat dulu masih SD ketika melihat buah liar di ladang, sudah terpikirkan ‘Kira-kira buah ini bisa dimanfaatkan jadi apa ya?’ dan ternyata hal ini berlanjut hingga SMA,” katanya, dikutip dari laman Puspresnas, Minggu (2/7/2023).

“Namun, saat SMA ketertarikan terhadap teknologi meningkat. Dari situ saya ingin masuk Teknik Informatika ITS dan melanjutkan prestasi,” tutur mahasiswi yang berusia 21 tahun ini.

Gabung di Tim Ichiro ITS



Masa awal kuliahnya memberikan pembelajaran yang berharga baginya. Tahun 2019 menjadi titik awal perjalanan Fiqey di ITS yang merupakan kampus teknologi dan robotika. Ia memiliki cita-cita untuk menjadi bagian dari salah satu environment hebatnya, yaitu tim ICHIRO, tim robosoccer humanoid di ITS yang telah memenangkan berbagai perlombaan robot nasional dan internasional.

Baca juga: Hebat, Mahasiswa Indonesia Juara 1 Kompetisi Gimnastik di Jerman

“Awalnya aku enggak berani karena enggak ada pengalaman di pemrograman karena aku dari IPA, tapi aku terus berusaha berlatih karena prinsip do beyond ordinaries, hingga akhirnya aku berhasil diterima sebagai anggota programmer setelah melalui proses yang panjang,” jelasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More