BINUS University Luncurkan Bee Braille Nusantara, Alat Bantu Baca Bagi Penyandang Disabilitas Netra
Kamis, 20 Juli 2023 - 19:37 WIB
JAKARTA - BINUS University melakukan serah terima Bee Braille Nusantara kepada Komunitas Disabilitas Netra Fajar Harapan. Kegiatan ini, diadakan di Digital Industry Lab BINUS Kemanggisan, Syahdan Campus, Jakarta Barat, Kamis (20/7/2023).
Bee Braille Nusantara, merupakan alat bantu baca berupa braille elektronik atau e-braille. Nantinya, alat tersebut berfungsi untuk menampilkan huruf-huruf timbul yang ada dalam buku elektronik.
Head of Program Computer Engineering BINUS University Daniel Patricko Gemeno Hutabarat mengatakan, pihaknya juga mengembangkan alat tersebut sefleksibel mungkin agar bisa digunakan di perpustakaan.
“Jadi ini sebenarnya modelnya kayak perpustakaan digital tapi untuk tunanetra. Kalau biasanya di perpustakaan tunanetra tuh mereka mendengar, kalau sekarang kita bantu dengan teks," ujar Daniel kepada wartawan.
Baca juga: Mahasiswa Kalbis Lolos IISMA ke Malaysia, Ingin Latih Skill dan Mentalitas
Dengan kata lain, kata Daniel, Bee Braille yang berbentuk kecil seperti kotak pensil ini dapat membantu penyandang disabilitas netra untuk dapat mengakses materi edukasi seperti buku pengetahuan maupun buku cerita.
“Kelebihannya, ini terhubung secara nirkabel dengan servernya. Sehingga, di server nanti bisa kita tambah bukunya. Bukunya bentuknya soft copy sehingga kalau ada netra yang mau membaca buku tertentu dia tinggal pilih judul buku yang akan tampil di braille display,” katanya.
Awal mula pengembangan Inovasi Bee Braille ini, lanjut Daniel, berawal dari tim sebanyak sepuluh orang yang sedang melakukan proyek riset. Mereka tergerak menciptakan alat braille ringkas yang dapat dihubungkan ke dalam server yang berisi konten pembelajaran digital.
Bee Braille Nusantara, merupakan alat bantu baca berupa braille elektronik atau e-braille. Nantinya, alat tersebut berfungsi untuk menampilkan huruf-huruf timbul yang ada dalam buku elektronik.
Head of Program Computer Engineering BINUS University Daniel Patricko Gemeno Hutabarat mengatakan, pihaknya juga mengembangkan alat tersebut sefleksibel mungkin agar bisa digunakan di perpustakaan.
“Jadi ini sebenarnya modelnya kayak perpustakaan digital tapi untuk tunanetra. Kalau biasanya di perpustakaan tunanetra tuh mereka mendengar, kalau sekarang kita bantu dengan teks," ujar Daniel kepada wartawan.
Baca juga: Mahasiswa Kalbis Lolos IISMA ke Malaysia, Ingin Latih Skill dan Mentalitas
Dengan kata lain, kata Daniel, Bee Braille yang berbentuk kecil seperti kotak pensil ini dapat membantu penyandang disabilitas netra untuk dapat mengakses materi edukasi seperti buku pengetahuan maupun buku cerita.
“Kelebihannya, ini terhubung secara nirkabel dengan servernya. Sehingga, di server nanti bisa kita tambah bukunya. Bukunya bentuknya soft copy sehingga kalau ada netra yang mau membaca buku tertentu dia tinggal pilih judul buku yang akan tampil di braille display,” katanya.
Awal mula pengembangan Inovasi Bee Braille ini, lanjut Daniel, berawal dari tim sebanyak sepuluh orang yang sedang melakukan proyek riset. Mereka tergerak menciptakan alat braille ringkas yang dapat dihubungkan ke dalam server yang berisi konten pembelajaran digital.
tulis komentar anda