Stafsus Presiden Angkie Yudistia Harap Jumlah Guru SLB di Indonesia Makin Banyak
Kamis, 27 Juli 2023 - 18:51 WIB
JAKARTA - Para guru dan siswa SLB Santi Rama, Cipete, Jakarta Selatan terlihat antusias dan gembira karena kedatangan tamu spesial. Pagi ini, Kamis (27/7/2023) Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia mengunjungi sekolah di bilangan Jaksel ini.
Kedatangan Stafsus Presiden penyandang disabilitas pertama ini langsung disambut hangat. Kunjungan ini merupakan inisiatif Angkie untuk mendengar lebih dekat tentang suara-suara hati dari para guru hingga para siswa penyandang disabilitas di sana.
Meski bukan lulusan SLB tersebut, Angkie mengungkapkan, ia memiliki kenangan tersendiri dengan para guru-guru yang ada di SLB Santi Rama. Ia lantas mengenang momen pertama kali saat menginjakkan kakinya ke SLB yang telah berdiri sejak 1970 itu.
“Pertama kalinya saya menginjak kaki di Santi Rama itu pada waktu kuliah, umur sekitar 18 tahun. Jadi saya itu dulu sekolahnya pindah-pindah. Jadi itulah, setiap ada kegiatan saya berusaha gimana Santi Rama ini turut bersinergi bersama-sama,” ujar Angkie, di hadapan para guru SLB Santi Rama, Kamis, (27/7/2023).
“Jadi waktu itu aku lagi di Melawai ketemu dengan ibu Rahmita. Terus ketemu dengan alumni-alumni disini, diajak mampir ke sekolah ini. Akhirnya mampir lah kesini saya pertama kali bertemu dengan teman-teman penyandang disabilitas tuli, tuna rungu,” kenangnya lagi.
Baca juga: Di SLB Santi Rama, Stafsus Presiden Angkie Yudistia Bagi-bagi Buku Ciptaannya
Dalam momen itu, Angkie lantas saling bertukar pikiran dengan para guru hingga alumni siswa SLB Santi Rama. Salah satunya terkait keluh kesah mereka karena kurangnya tenaga didik alias guru di SLB.
“Kita berdiskusi banyak banget tentang pendidikan saat ini. Bagaimana kondisi guru saat ini, masih perlu adaptasi. Kita masih perlu guru. Kita kekurangan guru,” ujar Angkie, saat diwawancara.
“Jadi maka dari itu harapannya semoga makin banyak guru yang mengajar anak-anak berkebutuhan khusus,” imbuhnya.
Kedatangan Stafsus Presiden penyandang disabilitas pertama ini langsung disambut hangat. Kunjungan ini merupakan inisiatif Angkie untuk mendengar lebih dekat tentang suara-suara hati dari para guru hingga para siswa penyandang disabilitas di sana.
Meski bukan lulusan SLB tersebut, Angkie mengungkapkan, ia memiliki kenangan tersendiri dengan para guru-guru yang ada di SLB Santi Rama. Ia lantas mengenang momen pertama kali saat menginjakkan kakinya ke SLB yang telah berdiri sejak 1970 itu.
“Pertama kalinya saya menginjak kaki di Santi Rama itu pada waktu kuliah, umur sekitar 18 tahun. Jadi saya itu dulu sekolahnya pindah-pindah. Jadi itulah, setiap ada kegiatan saya berusaha gimana Santi Rama ini turut bersinergi bersama-sama,” ujar Angkie, di hadapan para guru SLB Santi Rama, Kamis, (27/7/2023).
“Jadi waktu itu aku lagi di Melawai ketemu dengan ibu Rahmita. Terus ketemu dengan alumni-alumni disini, diajak mampir ke sekolah ini. Akhirnya mampir lah kesini saya pertama kali bertemu dengan teman-teman penyandang disabilitas tuli, tuna rungu,” kenangnya lagi.
Baca juga: Di SLB Santi Rama, Stafsus Presiden Angkie Yudistia Bagi-bagi Buku Ciptaannya
Dalam momen itu, Angkie lantas saling bertukar pikiran dengan para guru hingga alumni siswa SLB Santi Rama. Salah satunya terkait keluh kesah mereka karena kurangnya tenaga didik alias guru di SLB.
“Kita berdiskusi banyak banget tentang pendidikan saat ini. Bagaimana kondisi guru saat ini, masih perlu adaptasi. Kita masih perlu guru. Kita kekurangan guru,” ujar Angkie, saat diwawancara.
“Jadi maka dari itu harapannya semoga makin banyak guru yang mengajar anak-anak berkebutuhan khusus,” imbuhnya.
tulis komentar anda