Bantu Kurangi Polusi, Siswa JIS Kembangkan Software untuk Nelayan Berlayar Tanpa Solar
Kamis, 24 Agustus 2023 - 14:17 WIB
JAKARTA - Inovasi tak hanya datang dari level perguruan tinggi. Bahkan dari bangku sekolah makin banyak siswa yang melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat di berbagai bidang.
Salah satunya inovasi dari siswa Jakarta Intercultural School (JIS) Jefferson Sunjoto yang berhasil mengembangkan perangkat lunak (software) yang memadukan tenaga angin dan tenaga surya (solar system) untuk menggerakkan perahu berlayar tanpa menggunakan solar.
Jika dikembangkan lebih lanjut, teknologi tersebut tidak hanya mengurangi pencemaran udara (polusi), tetapi juga menyejahterakan para nelayan. Karena bisa melaut tanpa tergantung pada ketersediaan bahan bakar solar yang harganya terus naik.
"Teknologinya memang mahal di awal, tetapi banyak penghematan di akhir karena perahu bisa bergerak tanpa bahan bakar solar. Keuntungan lain, tak ada polusi," kata Jeff usai presentasi hasil penelitiannya dalam acara Jakarta Scholar Symposium (JSS), melalui siaran pers, Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Siswa Indonesia Sabet 5 Medali di Olimpiade Astronomi Dunia, Raih Beasiswa Indonesia Maju
Sekadar informasi, JSS adalah organisasi non profit independen yang dibentuk untuk memberi kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran atas masalah-masalah yang paling signifikan di dunia saat ini.
Jefferson merupakan salah satu siswa dari 10 siswa yang berpartisipasi dalam JSS Volume II tahun ini yang bertema 'Computing for the Future'. Kesepuluh siswa tersebut berasal dari sekolah Internasional Jakarta Intercultural School (JIS) dan British School Jakarta (BSJ).
Dalam kesempatan itu, peserta JJS memaparkan masing-masing gagasannya, bagaimana teknologi komputer dapat mengatasi masalah yang terjadi dalam di masyarakat. Gagasan tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut untuk kemaslahatan bersama.
Salah satunya inovasi dari siswa Jakarta Intercultural School (JIS) Jefferson Sunjoto yang berhasil mengembangkan perangkat lunak (software) yang memadukan tenaga angin dan tenaga surya (solar system) untuk menggerakkan perahu berlayar tanpa menggunakan solar.
Jika dikembangkan lebih lanjut, teknologi tersebut tidak hanya mengurangi pencemaran udara (polusi), tetapi juga menyejahterakan para nelayan. Karena bisa melaut tanpa tergantung pada ketersediaan bahan bakar solar yang harganya terus naik.
"Teknologinya memang mahal di awal, tetapi banyak penghematan di akhir karena perahu bisa bergerak tanpa bahan bakar solar. Keuntungan lain, tak ada polusi," kata Jeff usai presentasi hasil penelitiannya dalam acara Jakarta Scholar Symposium (JSS), melalui siaran pers, Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Siswa Indonesia Sabet 5 Medali di Olimpiade Astronomi Dunia, Raih Beasiswa Indonesia Maju
Sekadar informasi, JSS adalah organisasi non profit independen yang dibentuk untuk memberi kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran atas masalah-masalah yang paling signifikan di dunia saat ini.
Jefferson merupakan salah satu siswa dari 10 siswa yang berpartisipasi dalam JSS Volume II tahun ini yang bertema 'Computing for the Future'. Kesepuluh siswa tersebut berasal dari sekolah Internasional Jakarta Intercultural School (JIS) dan British School Jakarta (BSJ).
Dalam kesempatan itu, peserta JJS memaparkan masing-masing gagasannya, bagaimana teknologi komputer dapat mengatasi masalah yang terjadi dalam di masyarakat. Gagasan tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut untuk kemaslahatan bersama.
tulis komentar anda