Di Tengah Pandemi, Siswa Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Kimia Internasional
Sabtu, 01 Agustus 2020 - 15:43 WIB
JAKARTA - Kabar baik dari Istanbul, Turki, pada 30 Juli 2020 pukul 20.00 WIB empat siswa Indonesia berhasil menorehkan prestasi di ajang 52nd International Chemistry Olympiad (IChO) atau Olimpiade Kimia Internasional ke-52 dengan meraih empat medali.
Dua medali perak diraih oleh dua siswa, yaitu Mark Susanto dari SMAK BPK Penabur 1 Jakarta dan Ivan Candra Gunawan dari SMAK Petra 2 Surabaya. Sementara itu, dua medali perunggu juga diraih oleh dua siswa, yaitu Rifqi Naufal Abdjul dari SMAN 81 Jakarta dan Steven William dari SMAK Petra 1 Surabaya. (Baca juga: Menristek Dorong FKUI Cetak Startup Bidang Kesehatan )
Semua siswa yang mewakili Indonesia dalam Olimpiade Kimia Internasional semuanya berhasil meraih medali. Tim IChO Indonesia Bersama dengan jajaran Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbud mengadakan nobar (nonton bareng) upacara penutupan dan penghargaan IChO ke-52 yang dapat ditonton dari kediaman rumah masing-masing melalui kanal zoom.
Acara pemberian medali pada tahun ini dikemas oleh panitia IChO ke-52 secara virtual dengan visualisasi seperti kenyataan yang dirasakan jika dilakukan secara normal. (Baca juga: Konferensi Internasional Ilomata Hadirkan Akademisi dari 5 Negara )
“Kami mencoba yang terbaik untuk melakukan di Olimpiade secara _on site_, tetapi ini tidak mungkin karena pandemi COVID-19 global. Kami tahu bahwa semua siswa Olimpiade, keluarga mereka, guru mereka, pembimbing mereka, dan negara mereka telah menghabiskan banyak upaya untuk ingin berpartisipasi dalam olimpiade ini. Kami tidak bisa mengabaikan situasi ini, dan kami memutuskan menyelenggarakan IChO secara online.” Jelas Profesor Arif Dasganmen pada pidatonya selaku ketua panitia akademik IChO 2020 di acara penutupan melalui siaran pers, Sabtu (1/8).
Arif juga menyampaikan bahwa “Chemistry for a Better Tomorrow, tema yang diusung oleh Panitia IChO ke-52 dalam Olimpiade Kimia Internasional yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19. Kegiatan olimpiade kimia tingkat internasional ini sebagai wujud penjaringan talenta di bidang kimia, agar memberikan manfaat di masa depan," terangnya.
Pada tahun ini, sebanyak 235 siswa dari 60 negara terdaftar pada IChO 2020, terdapat 8 negara sebagai observer. 22 negara tidak dapat berpartisipasi karena belum menyeleksi pada kompetisi nasionalnya dan belum melatih tim nasional mereka.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional (Plt. Kapuspresnas) Kemendikbud Asep Sukmayadi juga turut menyaksikan dan memberikan selamat kepada para siswa yang telah meraih prestasi pada Olimpiade Kimia Internasional ke-52 dalam satu kanal zoom.
“Medali yang diraih siswa pada IChO tahun ini merupakan pencapaian prestasi tingkat internasional yang terkumpul pertama kali yang difasilitasi oleh Kemendikbud sejak Pusat Prestasi Nasional terbentuk, semoga perolehan medali peserta didik yang berprestasi tingkat internasional di bidang lainnya dapat menyusul,” tutup Asep.
Lihat Juga: Ciptakan Alat Pembayaran TransJakarta Berbasis Gantungan Kunci, 3 Siswa Ini Raih Emas di KLESF Malaysia
Dua medali perak diraih oleh dua siswa, yaitu Mark Susanto dari SMAK BPK Penabur 1 Jakarta dan Ivan Candra Gunawan dari SMAK Petra 2 Surabaya. Sementara itu, dua medali perunggu juga diraih oleh dua siswa, yaitu Rifqi Naufal Abdjul dari SMAN 81 Jakarta dan Steven William dari SMAK Petra 1 Surabaya. (Baca juga: Menristek Dorong FKUI Cetak Startup Bidang Kesehatan )
Semua siswa yang mewakili Indonesia dalam Olimpiade Kimia Internasional semuanya berhasil meraih medali. Tim IChO Indonesia Bersama dengan jajaran Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbud mengadakan nobar (nonton bareng) upacara penutupan dan penghargaan IChO ke-52 yang dapat ditonton dari kediaman rumah masing-masing melalui kanal zoom.
Acara pemberian medali pada tahun ini dikemas oleh panitia IChO ke-52 secara virtual dengan visualisasi seperti kenyataan yang dirasakan jika dilakukan secara normal. (Baca juga: Konferensi Internasional Ilomata Hadirkan Akademisi dari 5 Negara )
“Kami mencoba yang terbaik untuk melakukan di Olimpiade secara _on site_, tetapi ini tidak mungkin karena pandemi COVID-19 global. Kami tahu bahwa semua siswa Olimpiade, keluarga mereka, guru mereka, pembimbing mereka, dan negara mereka telah menghabiskan banyak upaya untuk ingin berpartisipasi dalam olimpiade ini. Kami tidak bisa mengabaikan situasi ini, dan kami memutuskan menyelenggarakan IChO secara online.” Jelas Profesor Arif Dasganmen pada pidatonya selaku ketua panitia akademik IChO 2020 di acara penutupan melalui siaran pers, Sabtu (1/8).
Arif juga menyampaikan bahwa “Chemistry for a Better Tomorrow, tema yang diusung oleh Panitia IChO ke-52 dalam Olimpiade Kimia Internasional yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19. Kegiatan olimpiade kimia tingkat internasional ini sebagai wujud penjaringan talenta di bidang kimia, agar memberikan manfaat di masa depan," terangnya.
Pada tahun ini, sebanyak 235 siswa dari 60 negara terdaftar pada IChO 2020, terdapat 8 negara sebagai observer. 22 negara tidak dapat berpartisipasi karena belum menyeleksi pada kompetisi nasionalnya dan belum melatih tim nasional mereka.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional (Plt. Kapuspresnas) Kemendikbud Asep Sukmayadi juga turut menyaksikan dan memberikan selamat kepada para siswa yang telah meraih prestasi pada Olimpiade Kimia Internasional ke-52 dalam satu kanal zoom.
“Medali yang diraih siswa pada IChO tahun ini merupakan pencapaian prestasi tingkat internasional yang terkumpul pertama kali yang difasilitasi oleh Kemendikbud sejak Pusat Prestasi Nasional terbentuk, semoga perolehan medali peserta didik yang berprestasi tingkat internasional di bidang lainnya dapat menyusul,” tutup Asep.
Lihat Juga: Ciptakan Alat Pembayaran TransJakarta Berbasis Gantungan Kunci, 3 Siswa Ini Raih Emas di KLESF Malaysia
(mpw)
tulis komentar anda