Unej Masuk Top 15 Universitas Terbaik Indonesia di THE WUR 2024

Minggu, 01 Oktober 2023 - 08:25 WIB
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna. Foto/Unej.
JAKARTA - Universitas Jember (Unej) masuk di peringkat ke-15 universitas terbaik di Indonesia versi Times Higher Education World University Rankings (THE WUR) 2024. Rekognisi internasional ini pun menjadi kado ulang tahun terindah menjelang ulang tahun Unej yang ke-59.

Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan, capaian ini menjadi prestasi luar biasa karena Unej baru mengikuti proses pemeringkatan THE WUR 2024 namun pada tahun ini sudah bisa menempati perguruan tinggi terbaik peringkat ke-15 di Indonesia.

Iwan menambahkan, setelah berhasil masuk dalam pemeringkatan THE WUR, pihaknya akan mencoba mengikuti pemeringkatan yang dilakukan oleh Quacquarelli Symonds (QS).

Baca juga: Kemendikbudristek Buka Lowongan 16 Ribu Dosen CPNS, Ini Daftar Kampus Selengkapnya



THE WUR maupun QS adalah dua pemeringkatan bereputasi yang diakui dunia dan diikuti banyak kampus besar dunia. Sembari tetap mengikuti pemeringkatan lainnya seperti Universitas Indonesia Green Metric, Webometric, UniRank, Edurank dan lainnya.

“Khusus untuk pemeringkatan QS, kita sudah memasukkan data, semoga tahun depan Universitas Jember sudah dinilai. Dari pengalaman saya saat merintis kerja sama dengan perguruan tinggi terkenal di luar negeri, biasanya mereka akan bertanya juga berapa peringkat kita di pemeringkatan internasional? Jika kita sudah masuk ke pemeringkatan internasional maka jalinan kerja sama akan lebih mudah,” katanya dikutip dari laman Unej, Minggu (1/10/2023)

Proses untuk masuk ke pemeringkatan THE WUR yang berpusat di London, Inggris ini memang tidak main-main. Seperti yang diceritakan oleh Wakil Rektor IV, Prof. Bambang Kuswandi. Menurutnya untuk bisa dinilai maka sebuah perguruan tinggi harus memenuhi beragam syarat, diantaranya jumlah publikasi dosen yang terindeks Scopus per tahun dan per lima tahun.

Dia menjelaskan, sesuai syarat yang ditentukan THE WUR, minimal harus ada 150 publikasi ilmiah per tahun yang terindeks Scopus. Dan data ini dihitung selama rentang lima tahun. Jika ada satu tahun saja yang tidak memenuhi syarat tadi, maka otomatis tidak akan dinilai.

Penilaian lain meliputi jumlah riset, rasio dosen dengan mahasiswa, jumlah dosen bergelar doktor dan guru besar, jumlah sitasi dan lain-lainnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More