UGM Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Nuklir
Senin, 03 Agustus 2020 - 18:42 WIB
YOGYAKARTA - Jumlah Guru Besar yang dimiliki Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali bertambah. Dosen Fakultas Teknik UGM, Prof.Agus Budhie Wijatna dikukuhan sebagai Guru Besar, Senin (3/8). Prof.Agus Budhi WIjatna menjadi guru besar bidang Ilmu Teknik Nuklir.
Pengukuhan tersebut berdasarkan SK Mendibud No 145 871/MPK/SK/2019 tertanggal 1 November 2019. Pengukuhan dilaksanakan dalam rapat terbuka senat di ruang Balai Senat UGM. Dengan bertambahnya satu guru besar ini hingga sekarang UGM memiliki 563 guru besar. (Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Uang Kuliah pada Mahasiswa Terdampak COVID-19 )
Prof.Agus Budhi Wijatna dalam pidato pengukuhan yang berjudul “Prospek Pengembangan Teknologi Nuklir untuk Konservasi Sumberdaya Air dan Lingkungan’ menyoroti tentang teknologi nuklir selain sebagai sumber listrik juga dapat digunakan sebagai perunut di bidang industri, hidrologi, konstruksi, pertanian, kedokteran dan lingkungan.
“Banyak persoalan yang rumit yang tidak dapat diselesaikan secara konvensional namun dapat diselesaikan lebih cepat dan akurat dengan memanfaatkan perunut isotop,” katanya. (Baca juga: Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Stafsus Presiden Luncurkan #temanKIP )
Ia menjelaskan, perunut isotop memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan perunut-perunut lainnya. Di antara sekian banyak pilihan, perunut yang ideal adalah perunut yang secara kimiawi menyatu dengan materi yang dirunut.
“Di beberapa kasus dijumpai permasalahan yang tidak dapat diselesaikan tanpa menggunakan teknik perunut isotop,” jelasnya.
Namun, penggunaan perunut isotop alam dengan memanfaatkan unsur kimia senyawa yang diteliti sangat dianjurkan tanpa harus menginjeksikan senyawa kimia apapun ke lingkungan. Lewat metode perunut isotop alam diharapkan mampu mendorong upaya pelestarian sumber daya air dan lingkungan.
“Perlu dibangun pemanfaatan perunut yang ramah lingkungan dalam mempelajari dinamika air permukaan, air tanah, sedimen dan lingkungan,” paparnya.
Pengukuhan tersebut berdasarkan SK Mendibud No 145 871/MPK/SK/2019 tertanggal 1 November 2019. Pengukuhan dilaksanakan dalam rapat terbuka senat di ruang Balai Senat UGM. Dengan bertambahnya satu guru besar ini hingga sekarang UGM memiliki 563 guru besar. (Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Uang Kuliah pada Mahasiswa Terdampak COVID-19 )
Prof.Agus Budhi Wijatna dalam pidato pengukuhan yang berjudul “Prospek Pengembangan Teknologi Nuklir untuk Konservasi Sumberdaya Air dan Lingkungan’ menyoroti tentang teknologi nuklir selain sebagai sumber listrik juga dapat digunakan sebagai perunut di bidang industri, hidrologi, konstruksi, pertanian, kedokteran dan lingkungan.
“Banyak persoalan yang rumit yang tidak dapat diselesaikan secara konvensional namun dapat diselesaikan lebih cepat dan akurat dengan memanfaatkan perunut isotop,” katanya. (Baca juga: Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Stafsus Presiden Luncurkan #temanKIP )
Ia menjelaskan, perunut isotop memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan perunut-perunut lainnya. Di antara sekian banyak pilihan, perunut yang ideal adalah perunut yang secara kimiawi menyatu dengan materi yang dirunut.
“Di beberapa kasus dijumpai permasalahan yang tidak dapat diselesaikan tanpa menggunakan teknik perunut isotop,” jelasnya.
Namun, penggunaan perunut isotop alam dengan memanfaatkan unsur kimia senyawa yang diteliti sangat dianjurkan tanpa harus menginjeksikan senyawa kimia apapun ke lingkungan. Lewat metode perunut isotop alam diharapkan mampu mendorong upaya pelestarian sumber daya air dan lingkungan.
“Perlu dibangun pemanfaatan perunut yang ramah lingkungan dalam mempelajari dinamika air permukaan, air tanah, sedimen dan lingkungan,” paparnya.
(mpw)
tulis komentar anda