Jadi Politeknik Nomor 1 di Indonesia, Ini Profil PENS dan Jurusan yang Ditawarkan
Kamis, 12 Oktober 2023 - 15:20 WIB
JAKARTA - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menjadi politeknik terbaik di Indonesia menurut Webometrics 2023. Mari mengenal lebih jauh PENS yang berdiri sejak 1984 ini.
PENS pada pemeringkatan perguruan tinggi dunia Webometrics edisi Juli 2023 menempati peringkat 28 terbaik di Indonesia dan berada di posisi 2.493 dunia.
Dikutip dari laman PENS, keberadaan PENS terkait dengan pemberian hibah dari Japan International Cooperation Agency (JICA), sebuah badan kerja sama internasional Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang.
Bantuan dan hibah tersebut jatuh ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang bersedia menyediakan lahan 10 hektar untuk pembangunan politeknik.
Pada awalnya dipilihlah nama Politeknik Elektro dengan lima fakultas, yaitu FMIPA, FTI, Teknik Sipil Perencanaan, Perkapalan, dan Fakultas Non Gelar Teknologi.
Pada 1988, pembangunan Politeknik Elektro rampung. JICA pun secara resmi memberikan gedung dan juga peralatan pendidikan di politeknik tersebut kepada pemerintah Indonesia. Pada Juni 1988, Presiden ke-2 RI Soeharto meresmikan pendidikan tinggi teknik yang diberi nama Politeknik Elektronika dan Telekomunikasi (PET).
Baca juga: Alumni Perguruan Tinggi Ini Ternyata Jadi Langganan Diterima di Kementerian Negara
Bantuan JICA ini tidak hanya terlihat dari kualitas bahan bangunan dengan spesifikasi tinggi namun juga kualitas mebeler meja dan kursi yang masih kokoh hingga kini. Barang sumbangan JICA juga diberi label tulisan From People Japan, menunjukkan hibah tersebut benar-benar dari masyarakat Negeri Matahari Terbit itu.
PENS pada pemeringkatan perguruan tinggi dunia Webometrics edisi Juli 2023 menempati peringkat 28 terbaik di Indonesia dan berada di posisi 2.493 dunia.
Profil dan Sejarah PENS
Dikutip dari laman PENS, keberadaan PENS terkait dengan pemberian hibah dari Japan International Cooperation Agency (JICA), sebuah badan kerja sama internasional Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang.
Bantuan dan hibah tersebut jatuh ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang bersedia menyediakan lahan 10 hektar untuk pembangunan politeknik.
Pada awalnya dipilihlah nama Politeknik Elektro dengan lima fakultas, yaitu FMIPA, FTI, Teknik Sipil Perencanaan, Perkapalan, dan Fakultas Non Gelar Teknologi.
Pada 1988, pembangunan Politeknik Elektro rampung. JICA pun secara resmi memberikan gedung dan juga peralatan pendidikan di politeknik tersebut kepada pemerintah Indonesia. Pada Juni 1988, Presiden ke-2 RI Soeharto meresmikan pendidikan tinggi teknik yang diberi nama Politeknik Elektronika dan Telekomunikasi (PET).
Baca juga: Alumni Perguruan Tinggi Ini Ternyata Jadi Langganan Diterima di Kementerian Negara
Bantuan JICA ini tidak hanya terlihat dari kualitas bahan bangunan dengan spesifikasi tinggi namun juga kualitas mebeler meja dan kursi yang masih kokoh hingga kini. Barang sumbangan JICA juga diberi label tulisan From People Japan, menunjukkan hibah tersebut benar-benar dari masyarakat Negeri Matahari Terbit itu.
tulis komentar anda