ISTA Al-Kamal Gelar Wisuda Ke-31, Rektor: Jaga Integritas dan Etika di Tengah Persaingan
Kamis, 19 Oktober 2023 - 15:29 WIB
JAKARTA - Lulusan Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) diharapkan bisa terus memegang integritas dan etika dalam setiap tindakannya baik di masyarakat maupun di tempat lain. Di tengah modernisasi yang diwarnai persaingan ketat, integritas menjadi faktor sangat berharga.
“Saudara sekalian (wisudawan) harus menyadari pentingnya integritas dan etika dalam setiap langkah yang akan diambil, (terlebih) di tengah persaingan yang ketat, integritas akan selalu menjadi nilai yang tak ternilai harganya,” tegas Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta, Ngasiman Djoyonegoro dalam pelaksanaan wisuda ke-31 ISTA Jakarta di kawasan Summarecon Serpong (The Spring Club) pada Kamis (19/10/2023).
Rektor juga menyampaikan bahwa wujud praktis seorang sarjana adalah dengan mengamalkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
“Kalian sebagai Sarjana, senantiasa harus mampu menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar,” lanjut Ngasiman yang juga seorang analis bidang Intelijen, Pertahanan, dan Keamanan ini dalam keterangan resminya, Kamis (10/10/2023).
Pelaksanaan wisuda sarjana ISTA kali ini dihadiri mantan Menteri Kehakiman RI Oetoyo Usman, Dirjen Diktiristek, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta KGPH Soeryo Soedibyo Mangkoehadiningrat, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta Kintawar Miko dan mengundang advokat senior Prof T Gayus Lumbuun. Hadir juga Ketua Lembaga Kajian Nawacita Ir. Samsul Hadi.
Kepada para wisudawan tak lupa Rektor ISTA Ngasiman Djoyonegoro yang akrab disapa Simon itu mengingatkan kepada para wisudawan bahwa sebagai insan akademik, diharapkan pula mampu menjemput bola emas dalam kemajuan teknologi yang pesat.
“Hari ini, kalian (wisudawan) akan memasuki Era 5.0 sebagai babak baru dalam evolusi teknologi, yang membuka pintu bagi generasi muda untuk membentuk masa depan yang lebih baik. “Namun tetap harus siap mengatasi tantangannya, agar manfaat dari kemajuan teknologi dapat dirasakan oleh banyak orang,” lanjutnya.
Simon juga berkali kali menekankan betapa pentingnya pendidikan bagi para wisudawan meskipun sudah purna sebagai seorang sarjana. “Saudara wisudawan/i sekalian, teruslah belajar sepanjang hayat, sebab pengetahuan dan keterampilan adalah kunci untuk menghadapi perubahan teknologi dan ekonomi yang sangat cepat. Dengan pendidikan yang kuat, generasi muda dapat menjadi pemimpin di berbagai sektor, menciptakan inovasi, dan mengatasi ketidaksetaraan digital,”ujarnya.
“Saudara sekalian (wisudawan) harus menyadari pentingnya integritas dan etika dalam setiap langkah yang akan diambil, (terlebih) di tengah persaingan yang ketat, integritas akan selalu menjadi nilai yang tak ternilai harganya,” tegas Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta, Ngasiman Djoyonegoro dalam pelaksanaan wisuda ke-31 ISTA Jakarta di kawasan Summarecon Serpong (The Spring Club) pada Kamis (19/10/2023).
Rektor juga menyampaikan bahwa wujud praktis seorang sarjana adalah dengan mengamalkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
“Kalian sebagai Sarjana, senantiasa harus mampu menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar,” lanjut Ngasiman yang juga seorang analis bidang Intelijen, Pertahanan, dan Keamanan ini dalam keterangan resminya, Kamis (10/10/2023).
Pelaksanaan wisuda sarjana ISTA kali ini dihadiri mantan Menteri Kehakiman RI Oetoyo Usman, Dirjen Diktiristek, Kepala LLDIKTI Wilayah III, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta KGPH Soeryo Soedibyo Mangkoehadiningrat, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal Jakarta Kintawar Miko dan mengundang advokat senior Prof T Gayus Lumbuun. Hadir juga Ketua Lembaga Kajian Nawacita Ir. Samsul Hadi.
Kepada para wisudawan tak lupa Rektor ISTA Ngasiman Djoyonegoro yang akrab disapa Simon itu mengingatkan kepada para wisudawan bahwa sebagai insan akademik, diharapkan pula mampu menjemput bola emas dalam kemajuan teknologi yang pesat.
“Hari ini, kalian (wisudawan) akan memasuki Era 5.0 sebagai babak baru dalam evolusi teknologi, yang membuka pintu bagi generasi muda untuk membentuk masa depan yang lebih baik. “Namun tetap harus siap mengatasi tantangannya, agar manfaat dari kemajuan teknologi dapat dirasakan oleh banyak orang,” lanjutnya.
Simon juga berkali kali menekankan betapa pentingnya pendidikan bagi para wisudawan meskipun sudah purna sebagai seorang sarjana. “Saudara wisudawan/i sekalian, teruslah belajar sepanjang hayat, sebab pengetahuan dan keterampilan adalah kunci untuk menghadapi perubahan teknologi dan ekonomi yang sangat cepat. Dengan pendidikan yang kuat, generasi muda dapat menjadi pemimpin di berbagai sektor, menciptakan inovasi, dan mengatasi ketidaksetaraan digital,”ujarnya.
tulis komentar anda