Guru Besar UI: Smart City Logistics Solusi Modernisasi Logistik Kota Secara Berkelanjutan
Senin, 06 November 2023 - 21:02 WIB
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) resmi mengukuhkan Nahry sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Transportasi Barang, Fakultas Teknik UI (FTUI). Ia dikukuhkan usai menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Smart City Logistics: Solusi untuk Keberlanjutan Kota dan Sistem Transportasi Kota”.
Nahry mengatakan, adanya peningkatan pendapatan hingga berkembangnya e-commerce mempercepat aktivitas pergerakan barang di Indonesia. Namun, menimbulkan tekanan pada rantai pasok dan logistik di perkotaan.
Sehingga, kata Nahry, metode konvensional dalam pengelolaan rantai pasok, logistik, dan transportasi, tidak lagi mampu menghadapi tantangan tersebut sehingga diperlukan pendekatan dan teknologi baru yang dapat memodernisasi logistik kota secara berkelanjutan.
“Yaitu solusi terkait supply management, demand management, infrastruktur, penggunaan Information and Communication Technology (ICT) dan Intelligent Transport System (ITS), kendaraan ramah lingkungan, kolaborasi publik dan swasta, dan reverse logistics," ujar Nahry dalam keterangannya dikutip Senin (6/11/2023).
Oleh karena itu, lanjut Nahry, perencanaan logistik kota memerlukan pendekatan sistem jaringan yang mengintegrasikan semua titik dalam sistem. "Tujuan dari solusi-solusi tersebut adalah keberlanjutan logistik kota pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial,” ungkapnya.
Nahry menekankan, sistem transportasi barang di kota juga tidak mungkin mengandalkan moda jalan raya menggunakan truk, mengingat angkutan umum dan transportasi barang harus berbagi kapasitas jalan.
Di sisi lain, untuk alasan keberlanjutan kota, kapasitas infrastruktur jalan tidak mungkin untuk terus ditambah. Oleh sebab itu, perlu diberlakukan shifting moda transportasi barang dari truk ke moda kereta ataupun moda laut.
Dalam hal ini, penggunaan moda kereta ataupun moda laut adalah dalam kerangka sistem transportasi intermodal dari sistem rantai pasok jarak jauh.
Nahry mengatakan, adanya peningkatan pendapatan hingga berkembangnya e-commerce mempercepat aktivitas pergerakan barang di Indonesia. Namun, menimbulkan tekanan pada rantai pasok dan logistik di perkotaan.
Sehingga, kata Nahry, metode konvensional dalam pengelolaan rantai pasok, logistik, dan transportasi, tidak lagi mampu menghadapi tantangan tersebut sehingga diperlukan pendekatan dan teknologi baru yang dapat memodernisasi logistik kota secara berkelanjutan.
“Yaitu solusi terkait supply management, demand management, infrastruktur, penggunaan Information and Communication Technology (ICT) dan Intelligent Transport System (ITS), kendaraan ramah lingkungan, kolaborasi publik dan swasta, dan reverse logistics," ujar Nahry dalam keterangannya dikutip Senin (6/11/2023).
Oleh karena itu, lanjut Nahry, perencanaan logistik kota memerlukan pendekatan sistem jaringan yang mengintegrasikan semua titik dalam sistem. "Tujuan dari solusi-solusi tersebut adalah keberlanjutan logistik kota pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial,” ungkapnya.
Nahry menekankan, sistem transportasi barang di kota juga tidak mungkin mengandalkan moda jalan raya menggunakan truk, mengingat angkutan umum dan transportasi barang harus berbagi kapasitas jalan.
Di sisi lain, untuk alasan keberlanjutan kota, kapasitas infrastruktur jalan tidak mungkin untuk terus ditambah. Oleh sebab itu, perlu diberlakukan shifting moda transportasi barang dari truk ke moda kereta ataupun moda laut.
Dalam hal ini, penggunaan moda kereta ataupun moda laut adalah dalam kerangka sistem transportasi intermodal dari sistem rantai pasok jarak jauh.
tulis komentar anda