Mahasiswa FMIPA UNY Gunakan Biji Kurma untuk Identifikasi Forensik Sidik Jari

Kamis, 16 November 2023 - 06:35 WIB
Tim mahasiswa FMIPA UNY yang meneliti biji kurma untuk identifikasi forensik sidik jari. Foto/UNY.
JAKARTA - Biji kurma ternyata memiliki manfaat untuk bahan dasar identifikasi forensik sidik jari. Hal ini diungkap oleh penelitian tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Mereka adalah tim mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) yakni Ni Kadek Nabila Sesilia, Chairul Amri, Fadhilah Fitria Setyawati (Fisika), Saadah Vidaroini (Pendidikan Fisika). Tim dibimbing oleh Wipsar Sunu Brams Dwandaru.

Mereka membuat judul penelitian Identifikasi Forensik Sidik Jari Berdasarkan Variasi Jenis cetakan Berbasis Fluoresens Carbon Nanodots Berbahan Dasar Biji Kurma Berbantuan Software Tracker, maka menambah manfaat biji kurma tersebut bagi kehidupan manusia.

Baca juga: 13 Jurusan UNY Yogyakarta Sepi Peminat di SNBT, Pendidikan Kriya hingga Teknik Elektro



Perwakilan tim Fadhilah Fitria mengatakan, metode identifikasi forensik yang sering digunakan menurut pakar (Soesilopranoto dkk) adalah metode sidik jari karena memiliki tingkat keakuratan paling tinggi dibandingkan metode lainnya.

Dikutip dari laman UNY, Kamis (16/11/2023), identifikasi sidik jari dilakukan dengan mengamati garis yang terdapat pada guratan jari tangan dan telapak kaki. Sidik jari laten biasanya ditemukan di tempat kejadian perkara pada sembarang permukaan dalam kasus kriminal.

Untuk sidik jari laten merujuk pada sidik jari yang tidak terlihat dengan mata telanjang, Identifikasi sidik jari laten merupakan salah satu teknik penting dalam identifikasi forensik dan investigasi kriminal. Meskipun sidik jari laten memiliki nilai bukti yang signifikan, namun jika pengambilan sidik jari tidak hati-hati bisa hilang atau rusak.

Fadhilah mengatakan, dari hal diatas, dibutuhkan bahan alternatif yang dapat mempertahankan pola bekas sidik jari, seperti nanomaterial carbon nanodots. “Carbon Dots" atau "C-dots," yang merujuk pada nanopartikel karbon kecil yang memiliki struktur poin kuantum dan ukuran nanometer.

Karbon dots ini dapat terdiri dari berbagai bentuk struktur karbon. Limbah biji kurma dapat disintesis menjadi C-dots dan diaplikasikan untuk deteksi sidik jari laten dalam investigasi kriminal dan toksikologi forensik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More