Perkuat Nilai Spiritual, Atma Jaya Jakarta Resmikan Kapel Santo Albertus Magnus
Jum'at, 01 Maret 2024 - 19:24 WIB
JAKARTA - Atma Jaya Jakarta meresmikan Kapel Santo Albertus Magnus di kawasan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ). Kapel ini disediakan untuk menunjang sarana dan prasarana kerohanian sekaligus memperkuat identitas dan spiritual masyarakat.
Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Prof. Yuda Turana berharap dengan berbagai revitalisasi yang dilakukan di lingkungan kampus dan salah satunya yaitu revitalisasi tempat ibadah baik kapel maupun musola dapat semakin memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebersamaan umat beragama. Hal ini juga menjadi manifestasi landasan kepeduliaan dan tindakan nyata Tridarma Perguruan Tinggi untuk Indonesia.
“Peresmian Kapel yang telah direnovasi hari ini, bukan hanya sebagai fasilitas saja tetapi dapat memberikan makna penting bagi Unika Atma Jaya. Menegaskan kembali identitas Atma Jaya sebagai Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Kata Katolik Indonesia menekankan bahwa Atma Jaya lahir untuk Indonesia, sehingga segala kegiatan tridarma yang dilakukan diarahkan menuju kemajuan Indonesia, sebagai bangsa yang unggul,” katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (1/3/2024).
Baca juga: Mau Kerja di Pertamina? Ini Info Loker di Anak Perusahaan dengan Gaji Besar
Peresmian Kapel Santo Albertus Magnus yang telah melewati proses revitalitalisasi ini dilakukan 1 Maret 2024 di Gedung Karol Wojtyla Lantai 8, Kampus Semanggi, UAJ. Misa pemberkatan Kapel dipimpin Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, bersama Romo Samuel Pangestu, Pr, dan Romo Stevanus Harry Yudanto, Pr.
Dalam khotbahnya Uskup Ignatius Kardinal Suharyo selaku Pembina Yayasan Atma Jaya menyampaikan, Kapel Santo Albertus Magnus merupakan kombinasi antara keindahan dan keagungan. Diharapkan Kapel ini dapat menjadi lambang untuk menjadi pribadi yang bijaksana, komunitas yang bijaksana, dan untuk bersama-sama mewujudkan semboyan Atma Jaya ‘Untuk Tuhan dan Tanah Air’.
Ketua Yayasan Atma Jaya Linus M. Setiadi mengungkapkan, revitalisasi Kapel Santo Albertus Magnus menjadi momen bersejarah bagi seluruh Komunitas Atma Jaya. Kehadiran wajah baru dari Kapel Santo Albertus Magnus, ujarnya, bukan hanya sekedar melambangkan perubahan fisik tetapi juga menjadi simbol penuh makna kepedulian Atma Jaya.
Baca juga: Sepanjang 2023, London School of Public Relations Institute Raih Enam Penghargaan Bergengsi
"Secara istimewa, kapel yang kental dengan aksen budaya ini dirancang agar menjadi tempat yang nyaman dan inspiratif bagi para mahasiswa, staf, atau bahkan masyarakat luas,” ucapnya.
Sarana kerohanian ini diperuntukkan untuk pembinaan spiritualitas bagi seluruh komunitas Atma Jaya dengan daya tampung kurang lebih 350 umat. Tampilan arsitektur dihadirkan kental dengan aksen budaya yang semakin memperkuat filosofis kapel.
Aksen Katolik dan Indonesia tercermin dari fasad dan bentuk interior Kapel ini. Langit-langit Kapel yang dirancang berbentuk Joglo menampilkan kesan budaya Jawa yang identik, yaitu semakin ke atas dan semakin tinggi menunjukkan kemuliaan dan kesakralan. Sentuhan rajutan rotan melambangkan kebersamaan keluarga dengan latar belakang beragam tetapi menjadi satu kekuatan utuh. Penggunaan kayu jati memaknai kearifan lokal yang kuat dan elegan.
Hingga pola lantai yang dibentuk dengan motif batik Kawung melambangkan kehidupan manusia yang berkaitan dengan kesatuan dan persatuan. Selain memiliki fungsi spiritual, Revitalisasi Kapel Santo Albertus Magnus juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya di kampus.
Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Prof. Yuda Turana berharap dengan berbagai revitalisasi yang dilakukan di lingkungan kampus dan salah satunya yaitu revitalisasi tempat ibadah baik kapel maupun musola dapat semakin memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebersamaan umat beragama. Hal ini juga menjadi manifestasi landasan kepeduliaan dan tindakan nyata Tridarma Perguruan Tinggi untuk Indonesia.
“Peresmian Kapel yang telah direnovasi hari ini, bukan hanya sebagai fasilitas saja tetapi dapat memberikan makna penting bagi Unika Atma Jaya. Menegaskan kembali identitas Atma Jaya sebagai Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Kata Katolik Indonesia menekankan bahwa Atma Jaya lahir untuk Indonesia, sehingga segala kegiatan tridarma yang dilakukan diarahkan menuju kemajuan Indonesia, sebagai bangsa yang unggul,” katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (1/3/2024).
Baca juga: Mau Kerja di Pertamina? Ini Info Loker di Anak Perusahaan dengan Gaji Besar
Peresmian Kapel Santo Albertus Magnus yang telah melewati proses revitalitalisasi ini dilakukan 1 Maret 2024 di Gedung Karol Wojtyla Lantai 8, Kampus Semanggi, UAJ. Misa pemberkatan Kapel dipimpin Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, bersama Romo Samuel Pangestu, Pr, dan Romo Stevanus Harry Yudanto, Pr.
Dalam khotbahnya Uskup Ignatius Kardinal Suharyo selaku Pembina Yayasan Atma Jaya menyampaikan, Kapel Santo Albertus Magnus merupakan kombinasi antara keindahan dan keagungan. Diharapkan Kapel ini dapat menjadi lambang untuk menjadi pribadi yang bijaksana, komunitas yang bijaksana, dan untuk bersama-sama mewujudkan semboyan Atma Jaya ‘Untuk Tuhan dan Tanah Air’.
Ketua Yayasan Atma Jaya Linus M. Setiadi mengungkapkan, revitalisasi Kapel Santo Albertus Magnus menjadi momen bersejarah bagi seluruh Komunitas Atma Jaya. Kehadiran wajah baru dari Kapel Santo Albertus Magnus, ujarnya, bukan hanya sekedar melambangkan perubahan fisik tetapi juga menjadi simbol penuh makna kepedulian Atma Jaya.
Baca juga: Sepanjang 2023, London School of Public Relations Institute Raih Enam Penghargaan Bergengsi
"Secara istimewa, kapel yang kental dengan aksen budaya ini dirancang agar menjadi tempat yang nyaman dan inspiratif bagi para mahasiswa, staf, atau bahkan masyarakat luas,” ucapnya.
Sarana kerohanian ini diperuntukkan untuk pembinaan spiritualitas bagi seluruh komunitas Atma Jaya dengan daya tampung kurang lebih 350 umat. Tampilan arsitektur dihadirkan kental dengan aksen budaya yang semakin memperkuat filosofis kapel.
Aksen Katolik dan Indonesia tercermin dari fasad dan bentuk interior Kapel ini. Langit-langit Kapel yang dirancang berbentuk Joglo menampilkan kesan budaya Jawa yang identik, yaitu semakin ke atas dan semakin tinggi menunjukkan kemuliaan dan kesakralan. Sentuhan rajutan rotan melambangkan kebersamaan keluarga dengan latar belakang beragam tetapi menjadi satu kekuatan utuh. Penggunaan kayu jati memaknai kearifan lokal yang kuat dan elegan.
Hingga pola lantai yang dibentuk dengan motif batik Kawung melambangkan kehidupan manusia yang berkaitan dengan kesatuan dan persatuan. Selain memiliki fungsi spiritual, Revitalisasi Kapel Santo Albertus Magnus juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya di kampus.
(nnz)
tulis komentar anda