Kesejahteraan Murid Kunci Meraih Prestasi Akademis dan Masa Depan Siswa
Rabu, 03 April 2024 - 11:43 WIB
JAKARTA - Terjaminnya kesejahteraan murid merupakan kunci untuk membantu mereka mencapai potensi penuh. Kesejahteraan murid juga yang menjadi faktor dalam meraih kesuksesan dalam ruang lingkup akademis, hubungan sosial, dan kehidupan pribadi.
Hal ini disampaikan Lead Technical Expert Australian Council for Educational Research (ACER) Indonesia Urip Purwono dalam webinar mengenai hubungan antara kesejahteraan murid, prestasi akademis, dan prospek masa depannya.
Hal ini juga diperkuat dari hasil studi yang dilakukan Principal Research Fellow ACER, Katherine Dix, yang menjelaskan bahwa fokus program kesejahteraan murid berbasis sekolah telah bergeser dari klinis ke psikologis.
Baca juga: Mengenal Awan Penggerak, Platform Pembelajaran Guru yang Diluncurkan Kemendikbudristek
Hal ini berarti program kesejahteraan kini dirancang untuk membantu murid berkembang dan bukan sekadar "memperbaiki" individu. Sekolah pun dihadapkan dengan berbagai program untuk mendorong tercapainya situasi di mana murid dapat merasa nyaman dan sejahtera dalam lingkungan belajarnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Julie Murkins, Senior Research Fellow ACER, pada webinar itu juga turut memperkenalkan “School Improvement Tool Elaborations: Student engagement and wellbeing” sebagai suatu kerangka kerja yang dapat membantu sekolah mengoptimalkan kesejahteraan murid di berbagai tahap pendidikan.
Laporan terakhir dari lembaga yang berfokus pada monitoring kualitas pendidikan global, GEM Centre, menunjukkan bagaimana Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah (NPMB) akan lebih banyak diuntungkan oleh bentuk-bentuk intervensi peningkatan kesejahteraan murid karena efek positif terhadap peningkatan prestasi murid akan lebih siginifikan dalam upaya pembangunan negara dibandingkan di Negara Berpendapatan Tinggi (NPT).
Baca juga: Muzani: Menghapus Pramuka sebagai Ekstrakurikuler Wajib Sangat Keliru
Sedangkan, baik di NPMB maupun NPT, korelasi antara peningkatan prestasi dengan level kesejahteraan tercatat lebih lebih signifikan dalam kategori murid sekolah dasar dibandingkan murid sekolah menengah.
Hal ini disampaikan Lead Technical Expert Australian Council for Educational Research (ACER) Indonesia Urip Purwono dalam webinar mengenai hubungan antara kesejahteraan murid, prestasi akademis, dan prospek masa depannya.
Hal ini juga diperkuat dari hasil studi yang dilakukan Principal Research Fellow ACER, Katherine Dix, yang menjelaskan bahwa fokus program kesejahteraan murid berbasis sekolah telah bergeser dari klinis ke psikologis.
Baca juga: Mengenal Awan Penggerak, Platform Pembelajaran Guru yang Diluncurkan Kemendikbudristek
Hal ini berarti program kesejahteraan kini dirancang untuk membantu murid berkembang dan bukan sekadar "memperbaiki" individu. Sekolah pun dihadapkan dengan berbagai program untuk mendorong tercapainya situasi di mana murid dapat merasa nyaman dan sejahtera dalam lingkungan belajarnya yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Julie Murkins, Senior Research Fellow ACER, pada webinar itu juga turut memperkenalkan “School Improvement Tool Elaborations: Student engagement and wellbeing” sebagai suatu kerangka kerja yang dapat membantu sekolah mengoptimalkan kesejahteraan murid di berbagai tahap pendidikan.
Laporan terakhir dari lembaga yang berfokus pada monitoring kualitas pendidikan global, GEM Centre, menunjukkan bagaimana Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah (NPMB) akan lebih banyak diuntungkan oleh bentuk-bentuk intervensi peningkatan kesejahteraan murid karena efek positif terhadap peningkatan prestasi murid akan lebih siginifikan dalam upaya pembangunan negara dibandingkan di Negara Berpendapatan Tinggi (NPT).
Baca juga: Muzani: Menghapus Pramuka sebagai Ekstrakurikuler Wajib Sangat Keliru
Sedangkan, baik di NPMB maupun NPT, korelasi antara peningkatan prestasi dengan level kesejahteraan tercatat lebih lebih signifikan dalam kategori murid sekolah dasar dibandingkan murid sekolah menengah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda