Berusia 19 Tahun, Giselle Hage Jadi Wisudawan Termuda ITS dengan IPK 3,71
Jum'at, 19 April 2024 - 13:44 WIB
Lebih lanjut, Giselle mengungkapkan multiagen yang dikembangkannya berupa tujuh buah drone yang masing-masing memiliki empat baling-baling atau disebut quadcopter. Dengan memperhitungkan faktor jarak dan kecepatan, setiap drone tersebut akan mempertimbangkan cara untuk mencapai target berdasarkan medan artifisial. Penelitian ini memanfaatkan daya tolak dan daya tarik yang diberikan pada agen, target dan halangan yang ada.
Lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,71, bungsu dari tiga bersaudara itu mengungkapkan bahwa keluarga dan rekan-rekannya menjadi motivasi dan semangatnya dalam belajar. Di samping itu, beasiswa Fast Track yang diterimanya untuk melanjutkan studi di Program Magister Teknik Sistem Kontrol ITS mendorongnya untuk menyelesaikan studinya dengan lebih cepat.
Wisudawan kelahiran Bondowoso, 16 Juli 2004 ini juga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatektro) ITS di bidang Ilmu Keprofesian. Giselle mengungkapkan keinginannya untuk dapat berkontribusi meningkatkan keterampilan profesi bagi mahasiswa Teknik Elektro. “Saya senang dengan hal yang berbau akademik dan ingin bermanfaat bagi sekitar,” tutur Giselle.
Kesenangannya untuk memberikan manfaat akademik juga ditunjukkan saat menjadi asisten laboratorium. Di tahun ketiganya berkuliah, ia bergabung di Laboratorium Sistem dan Sibernetika Departemen Teknik Elektro ITS sebagai asisten praktik. Bersama rekan-rekannya, Giselle membimbing serta menyediakan alat bantu praktikum bagi mahasiswa.
Giselle menuturkan harapannya agar pengalaman yang didapatkannya selama berkuliah dapat membantu dalam perjalanan karirnya ke depan. Ia bertekad akan tetap konsisten untuk mengembangkan potensi agar dapat bermanfaat lewat bidang ilmunya.
“Selama melanjutkan studi di ITS, saya akan terus mengembangkan diri di tempat (ITS, red) ini,” pungkasnya.
Lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,71, bungsu dari tiga bersaudara itu mengungkapkan bahwa keluarga dan rekan-rekannya menjadi motivasi dan semangatnya dalam belajar. Di samping itu, beasiswa Fast Track yang diterimanya untuk melanjutkan studi di Program Magister Teknik Sistem Kontrol ITS mendorongnya untuk menyelesaikan studinya dengan lebih cepat.
Wisudawan kelahiran Bondowoso, 16 Juli 2004 ini juga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatektro) ITS di bidang Ilmu Keprofesian. Giselle mengungkapkan keinginannya untuk dapat berkontribusi meningkatkan keterampilan profesi bagi mahasiswa Teknik Elektro. “Saya senang dengan hal yang berbau akademik dan ingin bermanfaat bagi sekitar,” tutur Giselle.
Kesenangannya untuk memberikan manfaat akademik juga ditunjukkan saat menjadi asisten laboratorium. Di tahun ketiganya berkuliah, ia bergabung di Laboratorium Sistem dan Sibernetika Departemen Teknik Elektro ITS sebagai asisten praktik. Bersama rekan-rekannya, Giselle membimbing serta menyediakan alat bantu praktikum bagi mahasiswa.
Giselle menuturkan harapannya agar pengalaman yang didapatkannya selama berkuliah dapat membantu dalam perjalanan karirnya ke depan. Ia bertekad akan tetap konsisten untuk mengembangkan potensi agar dapat bermanfaat lewat bidang ilmunya.
“Selama melanjutkan studi di ITS, saya akan terus mengembangkan diri di tempat (ITS, red) ini,” pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda