Cegah Penyalahgunaan Data Pribadi di Dunia Maya, Begini Caranya

Jum'at, 07 Juni 2024 - 13:48 WIB
Algoritma penjaga privasi dirancang untuk melindungi pengguna dari potensi penyalahgunaan data pribadi di dunia maya. Foto ilustrasi/Ist
KAMPAR - Gempuran kemajuan teknologi informasi dan penetrasi internet yang semakin luas membuat kehidupan semakin terintegrasi dengan dunia maya. Namun, seiring dengan kenyamanan dan aksesibilitas yang ditawarkan, muncul pula kekhawatiran tentang keamanan privasi online kita.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dr. Sutomo Surabaya Meithiana Indrasari, mengungkapkan hal tersebut dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, di Kabupaten Kampar, Jumat (7/6/2024).

Meithiana mengatakan, era personalisasi internet membuka pintu bagi algoritma canggih yang secara otomatis mengumpulkan dan menganalisis data pribadi. Untuk menavigasi tantangan ini, muncullah algoritma penjaga privasi sebagai benteng pertahanan terhadap invasi digital.



”Algoritma yang dapat mengancam keamanan digital umumnya melibatkan metode yang memungkinkan akses tidak sah, perusakan, atau pencurian data,” jelas Meithiana



Dalam diskusi online bertajuk ”Mengenal Algoritma Media Sosial”, Meithiana menyebut algoritma penjaga privasi dirancang untuk melindungi pengguna dari potensi penyalahgunaan data pribadi. Mereka mengintegrasikan prinsip-prinsip enkripsi, anonimitas, dan kontrol pengguna untuk menciptakan lingkungan online yang lebih aman.

”Algoritma penjaga privasi menggunakan enkripsi untuk melindungi data pribadi selama proses pengiriman dan penyimpanan. Dengan mengubah informasi menjadi kode terenkripsi, algoritma ini membuatnya sulit bagi pihak yang tidak berwenang untuk membaca atau memanfaatkannya,” imbuh Meithiana Indrasari di depan para pendidik dan siswa sekolah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Kampar, Riau, di antaranya: SMPN 3 Bonai Darussalam, SMAN 2 Tapung Hilir, SMAN 2 Tambang, SMAN 1, SMAN 2 Bangkinang Kota, SMAN 1 Kampar Timur, SMAN IT Al-Utsaimin Bangkinang, SMAN 1 Kampar, SMA IT Bangkinang, dan SMA 3 Tapung Hulu.

Nara sumber lain, pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi mengatakan, tingkat penetrasi internet yang tinggi di Indonesia menuntut kehati-hatian pengguna terhadap munculnya ancaman keamanan digital.

”Dengan 220 juta pengguna internet (2024), Indonesia termasuk negara dengan potensi besar di dunia digital. Potensi ini dapat dijadikan algoritma tertentu dan dimanfaatkan pasar global,” jelas Moh. Rouf Azizi.

Sementara instruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional Wedi Hartoyo mengingatkan peserta diskusi untuk senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap penipuan digital, seperti scam, spam, phising, dan hacking.

”Scam memanfaatkan empati dan kelengahan kita, adapun spam berupa informasi mengganggu yang berbentuk iklan secara halus. Baik berupa pemalsuan data, penipuan atau pencurian data yang dilakukan bertubi-tubi atau berulang-ulang,” pungkas Wedi Hartoyo.
(wyn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More