Naik Level Jadi Institut, Nalanda Komitmen Wujudkan Kampus Buddha Berdaya Saing Global
Rabu, 10 Juli 2024 - 14:22 WIB
JAKARTA - Lembaga pendidikan tinggi Nalanda Jakarta mencatatkan sejarah karena telah naik statusnya dari semula Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) menjadi Institut Nalanda. Perubahan status ini dinyatakan lewat Keputusan Menteri Agama RI No 452 Tahun 2024 yang terbit baru-baru ini.
Transformasi ini menjadi momentum besar bagi Institut Nalanda untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi keagamaan Buddha yang berkualitas dan berdaya saing hingga level global. Status institut ini pun menjadi sangat bergengsi sebab Nalanda adalah lembaga pendidikan tinggi keagamaan Buddha pertama di Indonesia kali yang berhasil menyandang predikat tersebut.
Peluncuran resmi perubahan status ini digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Pusat, Rabu (10/7/2024).
Grand launching Institut Nalanda ini dihadiri anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Gandi Sulistyanto, Pelopor Pendiri Yayasan Dana Buddhis Romo Surya Widya, Direktur Urusan Agama Buddha Nyoman Suriadarma dan perwakilan sejumlah organisasi Buddha. Selain perubahan status, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran logo baru Nalanda.
Rektor Institut Nalanda Sutrisno mengatakan, perubahan status Nalanda merupakan ujung dari jalan panjang langkah transformasi lembaga pendidikan yang dia pimpin selama ini. Dia mengungkapkan, upaya besar-besaran transformasi ini mulai dilakukan sejak 2020 setelah pengelola mendiskusikan secara intensif dengan para pengurus yayasan.
Saat itu ada tiga lompatan yang disepakati untuk menaikkan kualitas Nalanda, yakni dari sisi lembaga, akreditasi program studi dan jumlah mahasiswa. “Dengan keseriusan dan kolaborasi berbagai pihak berbagai kendala yang muncul bisa kita selesaikan dengan baik. Kerja bersama selama empat tahun untuk meningatkan kualitas Nalanda ini akhirnya membuahkan hasil,” ujar Dr Sutrisno.
Sutrisno menilai, capaian yang membanggakan ini tentu sebuah keunggulan bagi Institut Nalanda. Kendati demikian, Sutrisno mendorong agar sivitas akademika dan berbagai pihak terkait tidak cepat berpuas diri. Tantangan lain yang perlu dihadapi agar Institut Nalanda lebih berdaya saing adalah mewujudkan kemandirian lembaga serta memperkuat jaringan hingga internasional.
Transformasi ini menjadi momentum besar bagi Institut Nalanda untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi keagamaan Buddha yang berkualitas dan berdaya saing hingga level global. Status institut ini pun menjadi sangat bergengsi sebab Nalanda adalah lembaga pendidikan tinggi keagamaan Buddha pertama di Indonesia kali yang berhasil menyandang predikat tersebut.
Peluncuran resmi perubahan status ini digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Pusat, Rabu (10/7/2024).
Grand launching Institut Nalanda ini dihadiri anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Gandi Sulistyanto, Pelopor Pendiri Yayasan Dana Buddhis Romo Surya Widya, Direktur Urusan Agama Buddha Nyoman Suriadarma dan perwakilan sejumlah organisasi Buddha. Selain perubahan status, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran logo baru Nalanda.
Rektor Institut Nalanda Sutrisno mengatakan, perubahan status Nalanda merupakan ujung dari jalan panjang langkah transformasi lembaga pendidikan yang dia pimpin selama ini. Dia mengungkapkan, upaya besar-besaran transformasi ini mulai dilakukan sejak 2020 setelah pengelola mendiskusikan secara intensif dengan para pengurus yayasan.
Saat itu ada tiga lompatan yang disepakati untuk menaikkan kualitas Nalanda, yakni dari sisi lembaga, akreditasi program studi dan jumlah mahasiswa. “Dengan keseriusan dan kolaborasi berbagai pihak berbagai kendala yang muncul bisa kita selesaikan dengan baik. Kerja bersama selama empat tahun untuk meningatkan kualitas Nalanda ini akhirnya membuahkan hasil,” ujar Dr Sutrisno.
Sutrisno menilai, capaian yang membanggakan ini tentu sebuah keunggulan bagi Institut Nalanda. Kendati demikian, Sutrisno mendorong agar sivitas akademika dan berbagai pihak terkait tidak cepat berpuas diri. Tantangan lain yang perlu dihadapi agar Institut Nalanda lebih berdaya saing adalah mewujudkan kemandirian lembaga serta memperkuat jaringan hingga internasional.
tulis komentar anda