Dukungan Pemda Jadi Faktor Kunci Suksesnya Program Merdeka Belajar di Daerah

Jum'at, 16 Agustus 2024 - 19:52 WIB
Dukungan Pemda dan berbagai pegiat pendidikan menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan Merdeka Belajar di daerah. Foto/BKHM.
JAKARTA - Dukungan pemerintah daerah (Pemda) dan berbagai pegiat pendidikan menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan pelaksanaan Program Merdeka Belajar di daerah. Berbagai kebijakan Merdeka Belajar dari pusat yang disinergikan dengan program daerah dinilai mampu mempercepat proses transformasi pendidikan.

Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Riau Reisky Bestary menjelaskan dukungan pemda dan guru penggerak terbukti memuluskan langkahnya dalam implementasi Program Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca juga: Kemendikbudristek Usul Pengawas dan Tenaga Administrasi Sekolah Diangkat Jadi ASN PPPK



“Keterlibatan pemda dan pegiat pendidikan dalam berbagai Program Merdeka Belajar cukup besar,” kata Reisky, melalui siaran pers, Jumat (16/8/2024).

Pada kesempatan live Instagram Ngopi Bareng Bu Nunuk @nunuksuryani, beberapa waktu lalu, Reisky menambahkan, sejak 2019 hingga 2023 di Riau terdapat lebih dari 8.400 guru yang direkrut melalui seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Selain itu, terdapat 2.173 Guru Penggerak yang bersertifikat, 389 orang di antaranya telah menjadi kepala sekolah dan lebih dari 100 orang sebagai pengawas. Jumlah tersebut belum termasuk 2.187 guru penggerak yang berada di angkatan 10 dan 11.

Baca juga: Usulan Pemda untuk Formasi Guru PPPK Rendah, Dirjen GTK Ungkap Alasannya



Tak hanya itu, dukungan Pemda yang besar juga turut melancarkan Piloting Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bagi Guru Tertentu – sebelumnya bernama PPG Dalam Jabatan – Tahap I. Tercatat sudah 950 peserta PPG yang terundang melalui Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB), 936 orang di antaranya sudah memberikan konfirmasi kesediaan. “Yang tidak konformasi lebih karena meninggal dunia atau mata pelajarannya sudah tidak sesuai,” kata Reisky.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More