5 Jurus Calon Rektor Universitas Indonesia Prof Heri Hermansyah, Jadikan UI Mercusuar Ilmu Pengetahuan
Jum'at, 20 September 2024 - 17:42 WIB
JAKARTA - Tiga calon Rektor Universitas Indonesia (UI) 2024-2029 siap adu gagasan. Salah satu calon, Prof Dr Ir Heri Hermansyah , ST, MEng, IPU, punya lima jurus menyelesaikan permasalahan di UI.
Heri merupakan Guru Besar Termuda dalam sejarah Fakultas Teknik UI. Heri memperoleh gelar Guru Besar saat berusia 37 tahun pada 2013.
Heri menyampaikan lima strategi mengembangkan UI agar terus menjadi mercusuar ilmu pengetahuan di Indonesia. Kelima strategi tersebut berdasarkan lima klaster yang telah diamati selama menjadi Dekan FT UI sejak 2022 yang lalu.
Pendekatan masalah yang dianalisis oleh Heri yaitu belum mandirinya pendanaan UI dan masih bergantungnya UI pada pendapatan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa; belum modernnya akses dan kualitas pendidikan, termasuk belum terbentuknya budaya inovasi dan entrepreneur; belum berdampak dan berkelanjutannya riset inovasi dan pengabdian masyarakat; belum optimalnya kiprah UI dalam persaingan global perguruan tinggi negeri; dan belum optimalnya tata kelola UI. Selain itu, seperti halnya institusi lain, UI juga harus bergelut dengan pusaran arus problem VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) yang mendera dunia saat ini.
Heri mengusulkan lima strategi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Kelima strategi itu yaitu (1) menempatkan inisiatif kewirausahaan sebagai payung strategi yang mampu memberdayakan, (2) peningkatan akses dan kualitas pendidikan, (3) riset dan inovasi yang berdampak, (4) peningkatan daya kompetitif global, dan (5) transformasi budaya dan tata kelola.
Pada hilirnya Heri merancang 15 program terobosan unggulan, antara lain reformasi tata kelola, peningkatan dana abadi dengan pengelolaan pada badan pengelola aset dan dana abadi UI, pengembangan karakter unggul budaya bangsa sivitas akademika , peningkatan kualitas talenta dan kewirausahaan mahasiswa, peningkatan kesejahteraan warga UI, rekrutmen talenta global, peningkatan sarana digital dan TI kampus, dan kemitraan strategis berbasis internasionalisasi.
"Kami berkomitmen untuk menyiapkan mahasiswa UI dalam menghadapi tantangan global dan memiliki keterampilan, yang diperlukan untuk sukses dalam lingkungan yang berubah dengan cepat," ujar Heri.
Heri menambahkan, UI perlu terus mengembangkan budaya akademik yang menghargai transparansi, akuntabilitas, dan kualitas yang unggul."UI harus terus menjadi mercusuar ilmu pengetahuan, seni, dan budaya yang berdampak positif serta menjadi akselerator kemajuan peradaban masyarakat Indonesia dan dunia," ujarnya.
Diketahui, tiga calon rektor yang melaju ke tahap selanjutnya adalah (urutan sesuai abjad) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG (Fakultas Kedokteran UI); Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU (Fakultas Teknik UI); dan Teguh Dartanto, Ph.D. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI).
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
Heri merupakan Guru Besar Termuda dalam sejarah Fakultas Teknik UI. Heri memperoleh gelar Guru Besar saat berusia 37 tahun pada 2013.
Heri menyampaikan lima strategi mengembangkan UI agar terus menjadi mercusuar ilmu pengetahuan di Indonesia. Kelima strategi tersebut berdasarkan lima klaster yang telah diamati selama menjadi Dekan FT UI sejak 2022 yang lalu.
Pendekatan masalah yang dianalisis oleh Heri yaitu belum mandirinya pendanaan UI dan masih bergantungnya UI pada pendapatan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa; belum modernnya akses dan kualitas pendidikan, termasuk belum terbentuknya budaya inovasi dan entrepreneur; belum berdampak dan berkelanjutannya riset inovasi dan pengabdian masyarakat; belum optimalnya kiprah UI dalam persaingan global perguruan tinggi negeri; dan belum optimalnya tata kelola UI. Selain itu, seperti halnya institusi lain, UI juga harus bergelut dengan pusaran arus problem VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) yang mendera dunia saat ini.
Baca Juga
Heri mengusulkan lima strategi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Kelima strategi itu yaitu (1) menempatkan inisiatif kewirausahaan sebagai payung strategi yang mampu memberdayakan, (2) peningkatan akses dan kualitas pendidikan, (3) riset dan inovasi yang berdampak, (4) peningkatan daya kompetitif global, dan (5) transformasi budaya dan tata kelola.
Pada hilirnya Heri merancang 15 program terobosan unggulan, antara lain reformasi tata kelola, peningkatan dana abadi dengan pengelolaan pada badan pengelola aset dan dana abadi UI, pengembangan karakter unggul budaya bangsa sivitas akademika , peningkatan kualitas talenta dan kewirausahaan mahasiswa, peningkatan kesejahteraan warga UI, rekrutmen talenta global, peningkatan sarana digital dan TI kampus, dan kemitraan strategis berbasis internasionalisasi.
"Kami berkomitmen untuk menyiapkan mahasiswa UI dalam menghadapi tantangan global dan memiliki keterampilan, yang diperlukan untuk sukses dalam lingkungan yang berubah dengan cepat," ujar Heri.
Heri menambahkan, UI perlu terus mengembangkan budaya akademik yang menghargai transparansi, akuntabilitas, dan kualitas yang unggul."UI harus terus menjadi mercusuar ilmu pengetahuan, seni, dan budaya yang berdampak positif serta menjadi akselerator kemajuan peradaban masyarakat Indonesia dan dunia," ujarnya.
Diketahui, tiga calon rektor yang melaju ke tahap selanjutnya adalah (urutan sesuai abjad) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG (Fakultas Kedokteran UI); Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU (Fakultas Teknik UI); dan Teguh Dartanto, Ph.D. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI).
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(zik)
tulis komentar anda