Kemendikdasmen Bakal Kumpulkan Kepala Dinas Pendidikan Bahas Sistem Zonasi
Kamis, 24 Oktober 2024 - 05:18 WIB
JAKARTA - Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kerap menuai polemik. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan mengumpulkan para kepala dinas pendidikan untuk membahas sistem zonasi ini.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan, pihaknya perlu mendengarkan terlebih dahulu keterangan dari para kepala dinas pendidikan terkait pelaksanaan zonasi.
"Soal zonasi juga tunggu dulu, tunggu waktunya, dalam waktu yang mungkin tidak terlalu lama bahwa nanti kita akan mengundang kepala dinas pendidikan untuk nanti bertemu dengan kita," kata Mu'ti dalam kegiatan 'Silaturahmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Media', Rabu (23/10/2024).
Mu'ti tidak memungkiri sistem zonasi masih terjadi pro-kontra di kalangan masyarakat. Karena itu, kata dia, penting mendengarkan secara langsung dari kepala dinas pendidikan tingkat provinsi sebagai bagian dari kajian sistem zonasi.
"Karena memang selama ini kan masih ada persoalan-persoalan, baik yang menyangkut regulasi maupun beberapa hal teknis yang membuat zonasi ini menjadi polemik juga di masyarakat."
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan, pihaknya perlu mendengarkan terlebih dahulu keterangan dari para kepala dinas pendidikan terkait pelaksanaan zonasi.
"Soal zonasi juga tunggu dulu, tunggu waktunya, dalam waktu yang mungkin tidak terlalu lama bahwa nanti kita akan mengundang kepala dinas pendidikan untuk nanti bertemu dengan kita," kata Mu'ti dalam kegiatan 'Silaturahmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Media', Rabu (23/10/2024).
Mu'ti tidak memungkiri sistem zonasi masih terjadi pro-kontra di kalangan masyarakat. Karena itu, kata dia, penting mendengarkan secara langsung dari kepala dinas pendidikan tingkat provinsi sebagai bagian dari kajian sistem zonasi.
"Karena memang selama ini kan masih ada persoalan-persoalan, baik yang menyangkut regulasi maupun beberapa hal teknis yang membuat zonasi ini menjadi polemik juga di masyarakat."
(zik)
tulis komentar anda