Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Mengenal 3 Lokasi Historisnya
Selasa, 29 Oktober 2024 - 07:31 WIB
Gedung Oost Java Bioscoop ini dulunya berada di Jalan Merdeka Utara dan tidak jauh dari Mahkamah Agung dan Istana Negara. Namun sayangnya gedung itu sudah tidak ada lagi saat ini.
Selanjutnya, rapat terakhir dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubgebouw pada sore hari di tanggal 28 Oktober. Di rapat terakhir ini, Soenario dan Ramelan berbicara mengenai nasionalisme, demokrasi, dan pentingnya kepanduan dalam pembentukan karakter pemuda.
Gedung Indonesische Clubgebouw inilah yang saat ini dikenal dengan Museum Sumpah Pemuda. Museum ini terletak di Jalan Kramat Raya No 106, Jakarta Pusat. Museum ini bisa dikunjungi dan terbuka untuk umum.
Rapat ini kemudian diakhiri dengan mendengarkan lagu “Indonesia Raya” yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman yang diiringi oleh alat musik biola, dan di sambut meriah oleh seluruh peserta kongres.
Kemudian, setelah melewati berbagai rapat dan diskusi intens, Kongres Pemuda II akhirnya menghasilkan sebuah ikrar yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yang berisi :
Sumpah Pemuda
Pertama, kami putera dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua, kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga, kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa yang satu, bahasa Indonesia.
Adapun rumusan ini dirumuskan oleh Mohammad Yamin, dibacakan oleh Sugondo Djojopuspito selaku ketua, dan disetujui oleh seluruh peserta kongres.
Selanjutnya, rapat terakhir dilaksanakan di Gedung Indonesische Clubgebouw pada sore hari di tanggal 28 Oktober. Di rapat terakhir ini, Soenario dan Ramelan berbicara mengenai nasionalisme, demokrasi, dan pentingnya kepanduan dalam pembentukan karakter pemuda.
Gedung Indonesische Clubgebouw inilah yang saat ini dikenal dengan Museum Sumpah Pemuda. Museum ini terletak di Jalan Kramat Raya No 106, Jakarta Pusat. Museum ini bisa dikunjungi dan terbuka untuk umum.
Rapat ini kemudian diakhiri dengan mendengarkan lagu “Indonesia Raya” yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman yang diiringi oleh alat musik biola, dan di sambut meriah oleh seluruh peserta kongres.
Kemudian, setelah melewati berbagai rapat dan diskusi intens, Kongres Pemuda II akhirnya menghasilkan sebuah ikrar yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yang berisi :
Sumpah Pemuda
Pertama, kami putera dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua, kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga, kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa yang satu, bahasa Indonesia.
Adapun rumusan ini dirumuskan oleh Mohammad Yamin, dibacakan oleh Sugondo Djojopuspito selaku ketua, dan disetujui oleh seluruh peserta kongres.
Lihat Juga :
tulis komentar anda