Perluas Jaringan Karier Lulusan PTKIN, Kemenag Gelar 'Gebrak Kampus' di Cirebon
Kamis, 07 November 2024 - 20:22 WIB
"Saya kalau ikut lomba debat Bahasa Arab Nasional jarang kalah. Saya pernah juara satu debat Bahasa Arab tingkat ASEAN di Malaysia. Bahkan saya pernah menjadi perwakilan Indonesia ikut lomba debat di Qatar. Alhamdulillah berprestasi," sontak disahut tepuk tangan para penonton.
"Cuma, lulus-lulus kuliah bingung mau jadi apa. Karena kalau cuma modal bahasa Arab susah mau cari kerja. Di mindset orang Indonesia, orang jago Bahasa Arab itu cuma cocok jadi pemimpin tahlil, ahli rukyah, ahli surga, cek khodam gitu pokoknya. Seakan-akan marketingnya Bahasa Arab cuma di akhirat," celetuk Boby disahut tawa para mahasiswa.
Padahal, kata Boby, bahasa Arab itu marketingnya di media. Targetnya adalah artis-artis hijrah. Dia kemudian menceritakan saat membuat konten di Instagram (IG) yang kemudian viral. Boby juga pernah menirukan komentator bola versi bahasa Arab dan mempraktikkannya.
"Saya akhirnya membuat konten komentator bola versi Bahasa Arab, tapi isi komentar di konten saya isinya 'Amin' semua. Dikira semua Bahasa Arab itu isinya doa," tutup Boby dan diikuti tawa penonton.
Sebelumnya, acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ahmad Zainul Hamdi didampingi oleh Rektor UIN Syech Nurjati Cirebon Aan Jaelani.
Di depan ratusan mahasiswa UIN Syech Nurjati Cirebon, Inung, panggilan akrab Ahmad Zainul Hamdi menyampaikan kisah inspiratif dari tokoh Jack Ma dan mengutip quote populernya.
"Who will survive in the future? Siapa orang yang akan bertahan di masa depan?" ucap Inung.
"Not the strongest, not the smartest, not the fastest. Yang akan bertahan di masa depan itu bukan orang yang paling kuat, juga bukan orang yang paling cepat. Siapa? Who will survive in the future? Dia yang the most adaptable with the change. Dialah yang paling adaptif terhadap perubahan yang akan survive di masa depan," ucapnya disambut pecha tepuk tangan dari ratusan mahasiswa di ruangan tersebut.
Sementara itu, Rektor UIN Syech Nurjati Cirebon Aan Jaelani mengungkapkan, gelaran bertajuk 'Visi Generasi Kini' ini berisi kegiatan yang gembira untuk menatap masa depan, khususnya untuk para alumni.
"Visi Generasi Kini ini akan menyesuaikan diri, salah satunya adalah dengan kemampuan untuk kompetensi digital. Ini kemudian menjadi visioner ketika program studi ini punya peran yang kontekstual untuk visi masa depan dari alumni PTKIN," jelasnya.
"Cuma, lulus-lulus kuliah bingung mau jadi apa. Karena kalau cuma modal bahasa Arab susah mau cari kerja. Di mindset orang Indonesia, orang jago Bahasa Arab itu cuma cocok jadi pemimpin tahlil, ahli rukyah, ahli surga, cek khodam gitu pokoknya. Seakan-akan marketingnya Bahasa Arab cuma di akhirat," celetuk Boby disahut tawa para mahasiswa.
Padahal, kata Boby, bahasa Arab itu marketingnya di media. Targetnya adalah artis-artis hijrah. Dia kemudian menceritakan saat membuat konten di Instagram (IG) yang kemudian viral. Boby juga pernah menirukan komentator bola versi bahasa Arab dan mempraktikkannya.
"Saya akhirnya membuat konten komentator bola versi Bahasa Arab, tapi isi komentar di konten saya isinya 'Amin' semua. Dikira semua Bahasa Arab itu isinya doa," tutup Boby dan diikuti tawa penonton.
Sebelumnya, acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ahmad Zainul Hamdi didampingi oleh Rektor UIN Syech Nurjati Cirebon Aan Jaelani.
Di depan ratusan mahasiswa UIN Syech Nurjati Cirebon, Inung, panggilan akrab Ahmad Zainul Hamdi menyampaikan kisah inspiratif dari tokoh Jack Ma dan mengutip quote populernya.
"Who will survive in the future? Siapa orang yang akan bertahan di masa depan?" ucap Inung.
"Not the strongest, not the smartest, not the fastest. Yang akan bertahan di masa depan itu bukan orang yang paling kuat, juga bukan orang yang paling cepat. Siapa? Who will survive in the future? Dia yang the most adaptable with the change. Dialah yang paling adaptif terhadap perubahan yang akan survive di masa depan," ucapnya disambut pecha tepuk tangan dari ratusan mahasiswa di ruangan tersebut.
Sementara itu, Rektor UIN Syech Nurjati Cirebon Aan Jaelani mengungkapkan, gelaran bertajuk 'Visi Generasi Kini' ini berisi kegiatan yang gembira untuk menatap masa depan, khususnya untuk para alumni.
"Visi Generasi Kini ini akan menyesuaikan diri, salah satunya adalah dengan kemampuan untuk kompetensi digital. Ini kemudian menjadi visioner ketika program studi ini punya peran yang kontekstual untuk visi masa depan dari alumni PTKIN," jelasnya.
tulis komentar anda