5.383 Siswa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Kemendikdasmen Lakukan Pembelajaran Darurat
Rabu, 13 November 2024 - 10:00 WIB
JAKARTA - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mengganggu proses belajar mengajar . Tercatat 66 sekolah dan 5.383 siswa terdampak langsung.
Erupsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi pada 3 November 2024. Sistem belajar mengajar terganggu di di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.
Data yang berhasil dihimpun sampai saat ini ada 458 guru, 5.383 siswa di 66 sekolah yang terdampak langsung erupsi tersebut.
Baca juga: Prabowo Mendadak Pimpin Ratas Bahas Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi dari AS
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Suharti mengatakan, kementerian akan menghadirkan pembelajaran yang aman melalui fasiltas darurat serta dukungan psikososial bagi siswa dan sekolah yang terdampak.
Kemendikdasmen akan mengoordinasikan layanan pendidikan darurat di beberapa titik pengungsian bersama pemerintah daerah setempat. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur telah menyelenggarakan pembelajaran darurat di 8 lokasi pengungsian secara bertahap mulai 9 November 2024.
Baca juga: Gibran Akan ke Larantuka, Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sementara ada tiga tenda dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial yang saat ini digunakan untuk kelas darurat.
“Kami akan melakukan pendampingan penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat ini melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT, Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, dan Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (13/11/2024).
Erupsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi pada 3 November 2024. Sistem belajar mengajar terganggu di di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.
Data yang berhasil dihimpun sampai saat ini ada 458 guru, 5.383 siswa di 66 sekolah yang terdampak langsung erupsi tersebut.
Baca juga: Prabowo Mendadak Pimpin Ratas Bahas Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi dari AS
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Suharti mengatakan, kementerian akan menghadirkan pembelajaran yang aman melalui fasiltas darurat serta dukungan psikososial bagi siswa dan sekolah yang terdampak.
Kemendikdasmen akan mengoordinasikan layanan pendidikan darurat di beberapa titik pengungsian bersama pemerintah daerah setempat. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur telah menyelenggarakan pembelajaran darurat di 8 lokasi pengungsian secara bertahap mulai 9 November 2024.
Baca juga: Gibran Akan ke Larantuka, Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sementara ada tiga tenda dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial yang saat ini digunakan untuk kelas darurat.
“Kami akan melakukan pendampingan penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat ini melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT, Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, dan Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (13/11/2024).
Lihat Juga :
tulis komentar anda