Wamen Stella Christie Pernah Bekerja Sebagai Pembersih Toilet Saat Kuliah di Harvard, Begini Ceritanya
Senin, 09 Desember 2024 - 13:19 WIB
"Saya bukan orang pintar ke 30 atau 50 di Indonesia tapi saya bisa masuk Harvard Under graduate atau S1. Dam S1 Harvard itu sangat jarang sekali orang Indonesia yang masuk," katanya, dilansir dari akun YouTube Kemendikti Saintek, Senin (9/12/2024).
Baca juga: 4 Fakta Stella Christie Profesor Cognitive Science, Diisukan Jadi Menteri Prabowo
Stella mengungkapkan, saat itu ia adalah orang pertama dari Indonesia dari 1,600 mahasiswa seluruh negara yang diterima kuliah S1 Harvard University. "Saya sama seperti kalian. Jika saya bisa kalian juga bisa," katanya memberi semangat.
Stella kuliah di Harvard dengan menerima beasiswa. Ia selama kuliah di kampus terbaik dunia dan Amerika itu tinggalnya di asrama. Beasiswa yang ia terima mencakup uang kuliah dan tempat tinggal saja.
Maka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari atau sekedar healing maka Stella pun harus bekerja. Berbagai macam pekerjaan ditekuni Stella demi bisa hidup dan lulus kuliah di Negeri Paman Sam.
"Kalau mau jalan-jalan dan bioskop saya tidak ada uang maka harus bekerja. Saya bekerja sebagai pembersih toilet, saya juga bekerja di dapur, bukan tukang masak tapi bantu motong-motong, mencuci piring," ungkap Stella.
Dari sekian pekerjaan yang ia lakoni, bekerja paruh Waktu di perpustakaan adalah yang paling menyenangkan. Namun ia mengaku persaingan mendapatkan kerja di perpustakaan terbilang tinggi dan ia pun bisa mendapatkannya saat tahun terakhir ia kuliah saja.
"Poin saya adalah, jika kita mau, pasti ada cara. Jangan berprasangka bahwa kalau kalian dari keluarga tak mampu engga bisa sekolah setinggi-tingginya," pungkas Stella Christie memberi motivasi.
Baca juga: 4 Fakta Stella Christie Profesor Cognitive Science, Diisukan Jadi Menteri Prabowo
Stella mengungkapkan, saat itu ia adalah orang pertama dari Indonesia dari 1,600 mahasiswa seluruh negara yang diterima kuliah S1 Harvard University. "Saya sama seperti kalian. Jika saya bisa kalian juga bisa," katanya memberi semangat.
Stella kuliah di Harvard dengan menerima beasiswa. Ia selama kuliah di kampus terbaik dunia dan Amerika itu tinggalnya di asrama. Beasiswa yang ia terima mencakup uang kuliah dan tempat tinggal saja.
Maka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari atau sekedar healing maka Stella pun harus bekerja. Berbagai macam pekerjaan ditekuni Stella demi bisa hidup dan lulus kuliah di Negeri Paman Sam.
"Kalau mau jalan-jalan dan bioskop saya tidak ada uang maka harus bekerja. Saya bekerja sebagai pembersih toilet, saya juga bekerja di dapur, bukan tukang masak tapi bantu motong-motong, mencuci piring," ungkap Stella.
Dari sekian pekerjaan yang ia lakoni, bekerja paruh Waktu di perpustakaan adalah yang paling menyenangkan. Namun ia mengaku persaingan mendapatkan kerja di perpustakaan terbilang tinggi dan ia pun bisa mendapatkannya saat tahun terakhir ia kuliah saja.
"Poin saya adalah, jika kita mau, pasti ada cara. Jangan berprasangka bahwa kalau kalian dari keluarga tak mampu engga bisa sekolah setinggi-tingginya," pungkas Stella Christie memberi motivasi.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda