Cerita Fadiah, Lulus S2 Unair Hanya 1 Tahun dengan IPK 3,92
Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:27 WIB
SURABAYA - Fadiah Shabrina, mahasiswi Magister Bioteknologi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair sukses menyelesaikan studi S2 dalam waktu singkat, hanya 1 tahun 3 bulan, melalui program fast track.
Prestasinya semakin gemilang dengan raihan predikat wisudawan terbaik jenjang S2 Universitas Airlangga (Unair) Fakultas Perikanan dan Kelautan berkat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,92.
Baca juga: Lulus SNBT di Usia 16 Tahun, Azizah akan Belajar Ilmu Politik di Unair
Perjalanan akademik Fadiah di Unair bukanlah hal yang mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, terutama saat menjalani program fast track yang mengharuskannya menyelesaikan studi S1 dan S2 dalam kurun waktu hanya lima tahun. Program ini menuntutnya untuk bekerja keras, mengatur waktu dengan baik, serta menghadapi tekanan akademik yang luar biasa.
"Program fast track ibarat mendaki gunung terjal yang memaksa saya keluar dari zona nyaman. Saya harus belajar mengelola waktu, menghadapi tekanan, namun tetap menjaga semangat dan motivasi untuk mencapai hasil terbaik," ujar Fadiah, dikutip dari laman Unair, Sabtu (11/1/2025).
Baca juga: 10 Prodi Sepi Peminat di Unair dengan Prospek Kerja Menjanjikan
Selama menempuh program ini, ia berpegang teguh pada prinsip pantang menyerah dan selalu memberikan usaha terbaik dalam setiap tugas. "Saya berusaha all out dalam setiap pekerjaan, baik besar maupun kecil. Bagi saya, ini adalah bentuk penghargaan terhadap waktu, usaha, dan kesempatan yang telah diberikan," tambahnya.
Prestasinya semakin gemilang dengan raihan predikat wisudawan terbaik jenjang S2 Universitas Airlangga (Unair) Fakultas Perikanan dan Kelautan berkat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,92.
Baca juga: Lulus SNBT di Usia 16 Tahun, Azizah akan Belajar Ilmu Politik di Unair
Menaklukkan Tantangan Fast Track
Perjalanan akademik Fadiah di Unair bukanlah hal yang mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, terutama saat menjalani program fast track yang mengharuskannya menyelesaikan studi S1 dan S2 dalam kurun waktu hanya lima tahun. Program ini menuntutnya untuk bekerja keras, mengatur waktu dengan baik, serta menghadapi tekanan akademik yang luar biasa.
"Program fast track ibarat mendaki gunung terjal yang memaksa saya keluar dari zona nyaman. Saya harus belajar mengelola waktu, menghadapi tekanan, namun tetap menjaga semangat dan motivasi untuk mencapai hasil terbaik," ujar Fadiah, dikutip dari laman Unair, Sabtu (11/1/2025).
Baca juga: 10 Prodi Sepi Peminat di Unair dengan Prospek Kerja Menjanjikan
Selama menempuh program ini, ia berpegang teguh pada prinsip pantang menyerah dan selalu memberikan usaha terbaik dalam setiap tugas. "Saya berusaha all out dalam setiap pekerjaan, baik besar maupun kecil. Bagi saya, ini adalah bentuk penghargaan terhadap waktu, usaha, dan kesempatan yang telah diberikan," tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda