400 Ribu Mahasiswa akan Ikut Kampus Merdeka, Anda Tertarik?
Sabtu, 05 September 2020 - 14:43 WIB
JAKARTA - Tahun depan Kemendikbud menargetkan ada 400.000 mahasiswa yang akan ikut program Kampus Merdeka . Salah satu kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa melalui Kampus Merdeka adalah turut membantu pertumbuhan ekonomi daerah di masa pandemi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesdiitjen Dikti) Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengatakan, tahun ini Kampus Merdeka diimplementasikan oleh 137.000 mahasiswa. Sedangkan untuk tahun depan itu pihaknya memasang target ada 400.000 mahasiswa yang akan ikut Kampus Merdeka. (Baca juga: 9 Perguruan Tinggi Indonesia Masuk Peringkat Dunia Versi THE 2021, UI Teratas )
Paristiyanti menjelaskan, kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa di dalam Kampus Merdeka tahun depan adalah mereka bisa turun ke lapangan untuk membantu daerahnya. Dengan melibatkan stakeholder setempat, katanya, mahasiswa dapat membantu mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia bisa tumbuh dan berkembang ekonomi.
"Mahasiswa bisa bersama turun ke daerah. Membangun daerahnya masing-masing dengan cara identifikasi masalah, cari solusi dan produk jasa apa yang paling bagus untuk jadikan daerah bangkit dari keterpurukan ekonomi," katanya di Jakarta, Sabtu (5/9).
Paristiyanti mengatakan, transformasi pendidikan tinggi ini dapat menunjang dua hal. Yakni untuk menunjang program prioritas Kemendikbud pada Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dan juga mengakselerasi perekonomian bangsa. (Baca juga: Kemendikbud Sediakan Rp1,49 T untuk Digitalisasi Sekolah )
Perguruan tinggi, katanya, pun akan mendapat kualitas lulusan yang baik. Sebab dengan terjun langsung ke lapangan maka mahasiswa itu akan lebih siap berhadapan dengan dunia industri.
Paris berharap, dunia usaha dan industri mau bersinergi dengan kampus. Sebab ada banyak dosen dan juga mahasiswa yang memiliki inovasi untuk membantu menciptakan pasar kerja dan usaha kreatif di daerah.
"Dengan Kampus Merdeka bisa bahu membahu gotong royong menghasilkan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Baik membuka lapangan kerja," terangnya. (Baca juga: Kemendikbud Kembangkan Spirit Kewirausahaan PT untuk Pemulihan Ekonomi )
Paristiyanti menuturkan, demi menarik minat pengusaha pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan asosiasi-asosiasi pengusaha. Di antaranya KADIN DKI Jakarta dan Jawa Barat, HIPMI dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). "Ayo bangkitkan perekonomian Indonesia," serunya.
Dia menjelaskan, sinergi dengan pengusaha ini adalah untuk mewujudkan kerja sama pentahelix. Kemendikbud sendiri akan meluncurkan wadah untuk mempertemukan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media sebagai proses hilirisasi inovasi di perguruan tinggi melalui platform Kedai Reka.
"(Nantinya) platform tersebut akan menjadi wadah pertemuan inventor dari sisi dosen dan mahasiswa, dan investor atau pengusaha dalam rangka untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka," terang Paris.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesdiitjen Dikti) Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengatakan, tahun ini Kampus Merdeka diimplementasikan oleh 137.000 mahasiswa. Sedangkan untuk tahun depan itu pihaknya memasang target ada 400.000 mahasiswa yang akan ikut Kampus Merdeka. (Baca juga: 9 Perguruan Tinggi Indonesia Masuk Peringkat Dunia Versi THE 2021, UI Teratas )
Paristiyanti menjelaskan, kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa di dalam Kampus Merdeka tahun depan adalah mereka bisa turun ke lapangan untuk membantu daerahnya. Dengan melibatkan stakeholder setempat, katanya, mahasiswa dapat membantu mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia bisa tumbuh dan berkembang ekonomi.
"Mahasiswa bisa bersama turun ke daerah. Membangun daerahnya masing-masing dengan cara identifikasi masalah, cari solusi dan produk jasa apa yang paling bagus untuk jadikan daerah bangkit dari keterpurukan ekonomi," katanya di Jakarta, Sabtu (5/9).
Paristiyanti mengatakan, transformasi pendidikan tinggi ini dapat menunjang dua hal. Yakni untuk menunjang program prioritas Kemendikbud pada Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dan juga mengakselerasi perekonomian bangsa. (Baca juga: Kemendikbud Sediakan Rp1,49 T untuk Digitalisasi Sekolah )
Perguruan tinggi, katanya, pun akan mendapat kualitas lulusan yang baik. Sebab dengan terjun langsung ke lapangan maka mahasiswa itu akan lebih siap berhadapan dengan dunia industri.
Paris berharap, dunia usaha dan industri mau bersinergi dengan kampus. Sebab ada banyak dosen dan juga mahasiswa yang memiliki inovasi untuk membantu menciptakan pasar kerja dan usaha kreatif di daerah.
"Dengan Kampus Merdeka bisa bahu membahu gotong royong menghasilkan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Baik membuka lapangan kerja," terangnya. (Baca juga: Kemendikbud Kembangkan Spirit Kewirausahaan PT untuk Pemulihan Ekonomi )
Paristiyanti menuturkan, demi menarik minat pengusaha pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan asosiasi-asosiasi pengusaha. Di antaranya KADIN DKI Jakarta dan Jawa Barat, HIPMI dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). "Ayo bangkitkan perekonomian Indonesia," serunya.
Dia menjelaskan, sinergi dengan pengusaha ini adalah untuk mewujudkan kerja sama pentahelix. Kemendikbud sendiri akan meluncurkan wadah untuk mempertemukan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media sebagai proses hilirisasi inovasi di perguruan tinggi melalui platform Kedai Reka.
"(Nantinya) platform tersebut akan menjadi wadah pertemuan inventor dari sisi dosen dan mahasiswa, dan investor atau pengusaha dalam rangka untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka," terang Paris.
(mpw)
tulis komentar anda