3 Menteri Resmikan Bantuan Kuota Data Internet
Jum'at, 25 September 2020 - 14:06 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim , Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate, dan Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan kebijakan bantuan kuota data internet melalui streaming Youtube. Pemerintah memastikan dengan bantuan kuota data selama 4 bulan itu akan membantu pelaksanaan PJJ bagi siswa, guru, dosen dan mahasiswa.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kebijakan ini dikeluarkan karena berbagai macam kalangan masyarakat di masa pandemi ini harus meningkat biaya internetnya secara drastis. Sebab anak-anak harus mengirimkan tugasnya lewat berbagai macam aplikasi dan juga video conference untuk melaksanakan PJJ dengan baik. (Baca juga: Mendikbud Ingatkan Akurasi No Ponsel Penerima Bantuan Kuota )
"Jadi pemerintah mendengar dan kami menjawabnya dengan satu solusi bantuan kuota bukan hanya pada para peserta didik tapi juga pendidik dan kami telah mengalokasikan anggaran dan berjuang dan telah berhasil mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,2 triliun untuk dana bantuan dari September sampai Desember 2020," katanya pada Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet tahun 2020 melalui streaming Youtube, Jumat (25/9).
Nadiem menjelaskan, ini adalah kali pertama pemerintah melakukan inisiatif pemberian kuota dalam skala yang masif. Nadiem mengakui akan banyak tantangan kedepannya namun Kemendikbud akan terus melakukan pemantauan dan penyempurnaan untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan kuota di masa PJJ di tengah pandemi COVID-19 ini.
Nadiem menerangkan, tanpa ada dukungan dari Komite Penanganan COVID-10 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bantuan ini tidak akan terjadi. Bantuan ini juga bisa terwujud karena ada dukungan penuh dari Kementerian BUMN, Kementerian Kominfo dan Kemenkeu. Mendikbud juga menyampaikan terima kasih kepada Komisi X DPR yang mendorong dan mendukung semua inisiatif di Kemendikbud. (Baca juga: Komisi X DPR Tetapkan Anggaran Kemendikbud Tahun 2021 Rp81,5 T )
Dia mengatakan, bantuan ini ada bukan hanya karena pemerintah yang memberi subsidi namun para operator telekomunikasi pun memberi subsidi program ini demi kebaikan masyarakat.
Sementara Menkominfo Johnny G Plate bersyukur bahwa asistensi fiskal melalui APBN yang diberikan untuk mendukung PJJ bagi siswa, pendidik dan dosen ini akhirnya bisa terwujud. Dia pun berharap, ketersediaan pembiayaan untuk akses internet ini bisa menunjang PJJ bagi seluruh siswa di Indonesia.
Dia mengatakan, asistensi fiskal ini pasti akan bermanfaat apalagi Mendikbud pun telah mengatur alokasi penggunaan dan pemanfaatannya untuk semua jenjang pendidikan mulai Paud hingga pendidikan tinggi yang dibagi dua kuota yakni 5 Gb untuk kuota umum dan sisanya untuk kuota belajar.
Dia melanjutkan, Kemenkominfo akan memastikan para operator seluler untuk menjaga kualitas pelayanan jaringannya terjaga dengan baik untuk mendukung PJJ di masa pandemi ini. Sementara, Kemenkominfo sendiri juga akan memperhatikan perluasan atau kecepatan perluasan jaringan akses internet.
"Karenanya setiap operator seluler yang mengambil bagian dalam program ini memperhatikan betul ketersediaan infrastruktur di tempatnya masing-masing. Karena ini akan berpengaruh besar terhadap proses belajar mengajar dan quality of service," harapnya.
Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kerja bersama pemerintah dalam memberikan bantuan kuota ini adalah hal yang sangat positf. Sebab pemerintah di masa pandemi dan masa pemulihan ekonomi ini akan terus hadir dan bekerja untuk rakyat. "Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh adalah 3 strategi yang dijalankan khususnya apa yang dilakukan hari ini menjadi bagian dari Indonesia Bekerja," jelasnya.
Dalam peresmian ini turut hadir para petinggi dari perusahaan operator telekomunikasi yang bekerja sama yakni dari Telkomsel, Indosat Oredoo, XL Axiata, Axis, 3 dan Smartfren.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, kebijakan ini dikeluarkan karena berbagai macam kalangan masyarakat di masa pandemi ini harus meningkat biaya internetnya secara drastis. Sebab anak-anak harus mengirimkan tugasnya lewat berbagai macam aplikasi dan juga video conference untuk melaksanakan PJJ dengan baik. (Baca juga: Mendikbud Ingatkan Akurasi No Ponsel Penerima Bantuan Kuota )
"Jadi pemerintah mendengar dan kami menjawabnya dengan satu solusi bantuan kuota bukan hanya pada para peserta didik tapi juga pendidik dan kami telah mengalokasikan anggaran dan berjuang dan telah berhasil mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,2 triliun untuk dana bantuan dari September sampai Desember 2020," katanya pada Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet tahun 2020 melalui streaming Youtube, Jumat (25/9).
Nadiem menjelaskan, ini adalah kali pertama pemerintah melakukan inisiatif pemberian kuota dalam skala yang masif. Nadiem mengakui akan banyak tantangan kedepannya namun Kemendikbud akan terus melakukan pemantauan dan penyempurnaan untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan kuota di masa PJJ di tengah pandemi COVID-19 ini.
Nadiem menerangkan, tanpa ada dukungan dari Komite Penanganan COVID-10 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bantuan ini tidak akan terjadi. Bantuan ini juga bisa terwujud karena ada dukungan penuh dari Kementerian BUMN, Kementerian Kominfo dan Kemenkeu. Mendikbud juga menyampaikan terima kasih kepada Komisi X DPR yang mendorong dan mendukung semua inisiatif di Kemendikbud. (Baca juga: Komisi X DPR Tetapkan Anggaran Kemendikbud Tahun 2021 Rp81,5 T )
Dia mengatakan, bantuan ini ada bukan hanya karena pemerintah yang memberi subsidi namun para operator telekomunikasi pun memberi subsidi program ini demi kebaikan masyarakat.
Sementara Menkominfo Johnny G Plate bersyukur bahwa asistensi fiskal melalui APBN yang diberikan untuk mendukung PJJ bagi siswa, pendidik dan dosen ini akhirnya bisa terwujud. Dia pun berharap, ketersediaan pembiayaan untuk akses internet ini bisa menunjang PJJ bagi seluruh siswa di Indonesia.
Dia mengatakan, asistensi fiskal ini pasti akan bermanfaat apalagi Mendikbud pun telah mengatur alokasi penggunaan dan pemanfaatannya untuk semua jenjang pendidikan mulai Paud hingga pendidikan tinggi yang dibagi dua kuota yakni 5 Gb untuk kuota umum dan sisanya untuk kuota belajar.
Dia melanjutkan, Kemenkominfo akan memastikan para operator seluler untuk menjaga kualitas pelayanan jaringannya terjaga dengan baik untuk mendukung PJJ di masa pandemi ini. Sementara, Kemenkominfo sendiri juga akan memperhatikan perluasan atau kecepatan perluasan jaringan akses internet.
"Karenanya setiap operator seluler yang mengambil bagian dalam program ini memperhatikan betul ketersediaan infrastruktur di tempatnya masing-masing. Karena ini akan berpengaruh besar terhadap proses belajar mengajar dan quality of service," harapnya.
Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kerja bersama pemerintah dalam memberikan bantuan kuota ini adalah hal yang sangat positf. Sebab pemerintah di masa pandemi dan masa pemulihan ekonomi ini akan terus hadir dan bekerja untuk rakyat. "Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh adalah 3 strategi yang dijalankan khususnya apa yang dilakukan hari ini menjadi bagian dari Indonesia Bekerja," jelasnya.
Dalam peresmian ini turut hadir para petinggi dari perusahaan operator telekomunikasi yang bekerja sama yakni dari Telkomsel, Indosat Oredoo, XL Axiata, Axis, 3 dan Smartfren.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda