Program Permata Sakti, UGM Terima 492 Mahasiswa dari 29 Kampus Lain
Jum'at, 02 Oktober 2020 - 09:26 WIB
SLEMAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan kebijakan tentang Kampus Merdeka bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menerima 492 mahasiswa yang berasal dari 29 perguruan tinggi lain di Indonesia.
Mereka akan melakukan perkuliahan di UGM melalui program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-Sakti) 2020 selama satu semester. Namun di masa pendemi COVID-19, untuk kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring. (Baca juga: Rektor UNS Harap Dokter Baru UNS Berkualitas Bintang 5 )
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono mengatakan animo mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah lewat program Permata Sakti di UGM cukup tinggi. Tercatat, lebih dari 600 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mendaftar. Namun, setelah proses seleksi hanya 492 mahasiswa yang terpilih.
“Jumlah tersebut jauh melebihi rencana kuota yang disediakan oleh Kemdikbud yang awalnya hanya 280 mahasiswa,” kata Panut saat pembukaan dan orientasi mahasiswa program Permata Sakti 2020 secara daring, Kamis (1/10/2020)
Panut menjelaskan program Permata Sakti ini UGM menawarkan tujuh mata kuliah yang tersebar di tujuh fakultas. Adapun mata kuliah yang ditawarkan yang dapat diambil oleh mahasiswa secara lintas disiplin, bersifat universal, kekinian, dan membuka wawasan kerja, serta mencerminkan nilai-nilai UGM yang nasionalis dan keberagaman Indonesia. (Baca juga: Masa Pengenalan Kampus Maba IPB University Pecahkan Rekor Dunia )
Ketujuh mata kuliah tersebut adalah Ilmu Lingkungan (Fakultas Biologi), Kewirausahaan (FEB), Multikulturalisme (FIB), Kecerdasan Digital (FISIPOL), Sistem Informasi Geografi (Fakultas Geografi), Pengakuan Hukum Masyarakat Adat (FH), serta Apiculture (Fakultas Peternakan).
“UGM sendiri dalam program Permata Sakti ini, mengirimkan 19 mahasiswa ke 23 perguruan tinggi mitra,” jelasnya.
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Prof. Nizam dalam sambutannya mengatakan program Permata Sakti merupakan bagian dari kebijakan Kampus Merdeka di perguruan tinggi untuk melahirkan SDM unggul yang cinta kebhinekaan dan mewujudkan Indonesia maju. (Baca juga: 4 Tim Mahasiswa akan Ikut Ajang Debat Internasional di Korsel )
“Melalui porgram ini, , diharapkan dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan perekat kebangsaan antar mahasiswa Indonesia.” terangnya.
Selain itu, juga mempersiapkan pemimpin bangsa yang berkarakter nasional, termasuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan serta memanfaatkan fasilitas pendidikan dan susana akademik di perguruang tinggi lain.
Lihat Juga: Mahasiswa Baru UM Surabaya Tulis Harapan untuk Presiden dan DPR Terpilih pada Media Payung
Mereka akan melakukan perkuliahan di UGM melalui program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-Sakti) 2020 selama satu semester. Namun di masa pendemi COVID-19, untuk kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring. (Baca juga: Rektor UNS Harap Dokter Baru UNS Berkualitas Bintang 5 )
Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono mengatakan animo mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah lewat program Permata Sakti di UGM cukup tinggi. Tercatat, lebih dari 600 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mendaftar. Namun, setelah proses seleksi hanya 492 mahasiswa yang terpilih.
“Jumlah tersebut jauh melebihi rencana kuota yang disediakan oleh Kemdikbud yang awalnya hanya 280 mahasiswa,” kata Panut saat pembukaan dan orientasi mahasiswa program Permata Sakti 2020 secara daring, Kamis (1/10/2020)
Panut menjelaskan program Permata Sakti ini UGM menawarkan tujuh mata kuliah yang tersebar di tujuh fakultas. Adapun mata kuliah yang ditawarkan yang dapat diambil oleh mahasiswa secara lintas disiplin, bersifat universal, kekinian, dan membuka wawasan kerja, serta mencerminkan nilai-nilai UGM yang nasionalis dan keberagaman Indonesia. (Baca juga: Masa Pengenalan Kampus Maba IPB University Pecahkan Rekor Dunia )
Ketujuh mata kuliah tersebut adalah Ilmu Lingkungan (Fakultas Biologi), Kewirausahaan (FEB), Multikulturalisme (FIB), Kecerdasan Digital (FISIPOL), Sistem Informasi Geografi (Fakultas Geografi), Pengakuan Hukum Masyarakat Adat (FH), serta Apiculture (Fakultas Peternakan).
“UGM sendiri dalam program Permata Sakti ini, mengirimkan 19 mahasiswa ke 23 perguruan tinggi mitra,” jelasnya.
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Prof. Nizam dalam sambutannya mengatakan program Permata Sakti merupakan bagian dari kebijakan Kampus Merdeka di perguruan tinggi untuk melahirkan SDM unggul yang cinta kebhinekaan dan mewujudkan Indonesia maju. (Baca juga: 4 Tim Mahasiswa akan Ikut Ajang Debat Internasional di Korsel )
“Melalui porgram ini, , diharapkan dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan perekat kebangsaan antar mahasiswa Indonesia.” terangnya.
Selain itu, juga mempersiapkan pemimpin bangsa yang berkarakter nasional, termasuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan serta memanfaatkan fasilitas pendidikan dan susana akademik di perguruang tinggi lain.
Lihat Juga: Mahasiswa Baru UM Surabaya Tulis Harapan untuk Presiden dan DPR Terpilih pada Media Payung
(mpw)
tulis komentar anda