Kampus Merdeka Picu Peningkatan Inovasi Perguruan Tinggi
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 16:01 WIB
JAKARTA - Ekonomi ke depan harus dimulai dengan ekonomi yang berbasiskan inovasi . Oleh karena itu, peran perguruan tinggi sangat penting untuk menjadi tulang punggung bagi penemuan inovasi secara nasional.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam pada Kuliah Umum Riset dan Inovasi yang diselenggarakan Universitas Andalas (Unand). Nizam menjelaskan, indikator kinerja utama perguruan tinggi berfokus pada delapan indikator yang beresensi membawa potensi perguruan tinggi termasuk sumber dayanya untuk berinteraksi secara intens dengan dunia industri dan dunia kerja, dengan mengundang industri masuk ke perguruan tinggi, begitu pula sebaliknya. (Baca juga: Kemendikbud Buka Rekrutmen 32.713 untuk Jabatan Pamong Belajar dan Penilik, Tertarik? )
Agar terciptanya pentahelix, maka dibutuhkan sinergi antar kementerian, perguruan tinggi, dunia kerja, industri, masyarakat, termasuk dengan lembaga pendanaan melalui platform yang didesain. Meskipun Kampus Merdeka difokuskan kepada mahasiswa, lanjut Nizam, tetapi esensinya mendorong Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu menciptakan link and match.
"Sehingga harus bergandengan tangan dengan mitra melalui perkawinan massal atau penta helix antara perguruan tinggi, dunia usaha,dunia indiustri dan dunia kerja, masyarakat dan lembaga-lembaga pendanaan karena tanpa itu hilirisasi hanya mimpi,” ujarnya.
Selain itu, inovasi dan teknologi kembali pada sumber daya manusia itu sendiri maka dari itu Kampus Merdeka berfokus membangun sumber daya manusia yang unggul. “Kreativitas mahasiswa dan dosen yang terbuka secara luas dengan adanya program Kampus Merdeka memicu inovasi itu bisa cepat dilakukan,” ujar Nizam melalui siaran pers, Sabtu (10/10). (Baca juga: Rekrutmen 1 Juta Guru, Kemendikbud: Kebutuhan Guru di Daerah Sangat Banyak )
Pada kesempatan tersebut, Nizam menyampaikan apresiasi kepada Universitas Andalas karena telah secara konsisten melakukan kajian terhadap gambir dan terus mengembangkan kajian tersebut. Sehingga pada hari ini telah diresmikan Science Techno Park (STP), Pusat Technology Transfer Office, Pusat Teaching Industry Gambir, serta Pusat Produksi Inovasi Hasil Riset Universitas Andalas.
Nizam juga mengapresiasi langkah-langkah Unand dalam mengatasi COVID-19, dimana Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sangat luar biasa dalam melakukan test Polymerase Chain Reaction (PCR) secara nasional. Selain itu juga memecahkan banyak rekor-rekor dalam pengambilan sample test dan menjadi contoh bagi masyarakat lain.
“Hal tersebut menjadi bukti jika kita bersungguh-sungguh dan konsisten banyak yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi," pungkasnya. (Baca juga: Bantu Mahasiswa Terapkan Kampus Merdeka, Kemendikbud buat Aplikasi Khusus )
Senada dengan yang disampaikan oleh Nizam, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang juga hadir sebagai pembicara, turut mengapresiasi Universitas Andalas dalam pengembangan hasil riset yang sudah menuju hilirisasi. Hal tersebut menurutnya akan mempertemukan Universitas Andalas dengan dunia industri dan dunia usaha.
Rektor Unand Yuliandri menjelaskan,adanya peresmian dan peluncuran STP dan produk inovasi kampusnya adalah untuk meningkatkan motivasi kepada pengelola perguruan tinggi khususnya kepada dosen untuk melakukan riset. Dimana dengan adanya program riset nasional dan juga kolaborasi riset akan dapat mengakselerasi peningkatan ekonomi daerah dan juga nasional.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam pada Kuliah Umum Riset dan Inovasi yang diselenggarakan Universitas Andalas (Unand). Nizam menjelaskan, indikator kinerja utama perguruan tinggi berfokus pada delapan indikator yang beresensi membawa potensi perguruan tinggi termasuk sumber dayanya untuk berinteraksi secara intens dengan dunia industri dan dunia kerja, dengan mengundang industri masuk ke perguruan tinggi, begitu pula sebaliknya. (Baca juga: Kemendikbud Buka Rekrutmen 32.713 untuk Jabatan Pamong Belajar dan Penilik, Tertarik? )
Agar terciptanya pentahelix, maka dibutuhkan sinergi antar kementerian, perguruan tinggi, dunia kerja, industri, masyarakat, termasuk dengan lembaga pendanaan melalui platform yang didesain. Meskipun Kampus Merdeka difokuskan kepada mahasiswa, lanjut Nizam, tetapi esensinya mendorong Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu menciptakan link and match.
"Sehingga harus bergandengan tangan dengan mitra melalui perkawinan massal atau penta helix antara perguruan tinggi, dunia usaha,dunia indiustri dan dunia kerja, masyarakat dan lembaga-lembaga pendanaan karena tanpa itu hilirisasi hanya mimpi,” ujarnya.
Selain itu, inovasi dan teknologi kembali pada sumber daya manusia itu sendiri maka dari itu Kampus Merdeka berfokus membangun sumber daya manusia yang unggul. “Kreativitas mahasiswa dan dosen yang terbuka secara luas dengan adanya program Kampus Merdeka memicu inovasi itu bisa cepat dilakukan,” ujar Nizam melalui siaran pers, Sabtu (10/10). (Baca juga: Rekrutmen 1 Juta Guru, Kemendikbud: Kebutuhan Guru di Daerah Sangat Banyak )
Pada kesempatan tersebut, Nizam menyampaikan apresiasi kepada Universitas Andalas karena telah secara konsisten melakukan kajian terhadap gambir dan terus mengembangkan kajian tersebut. Sehingga pada hari ini telah diresmikan Science Techno Park (STP), Pusat Technology Transfer Office, Pusat Teaching Industry Gambir, serta Pusat Produksi Inovasi Hasil Riset Universitas Andalas.
Nizam juga mengapresiasi langkah-langkah Unand dalam mengatasi COVID-19, dimana Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sangat luar biasa dalam melakukan test Polymerase Chain Reaction (PCR) secara nasional. Selain itu juga memecahkan banyak rekor-rekor dalam pengambilan sample test dan menjadi contoh bagi masyarakat lain.
“Hal tersebut menjadi bukti jika kita bersungguh-sungguh dan konsisten banyak yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi," pungkasnya. (Baca juga: Bantu Mahasiswa Terapkan Kampus Merdeka, Kemendikbud buat Aplikasi Khusus )
Senada dengan yang disampaikan oleh Nizam, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang juga hadir sebagai pembicara, turut mengapresiasi Universitas Andalas dalam pengembangan hasil riset yang sudah menuju hilirisasi. Hal tersebut menurutnya akan mempertemukan Universitas Andalas dengan dunia industri dan dunia usaha.
Rektor Unand Yuliandri menjelaskan,adanya peresmian dan peluncuran STP dan produk inovasi kampusnya adalah untuk meningkatkan motivasi kepada pengelola perguruan tinggi khususnya kepada dosen untuk melakukan riset. Dimana dengan adanya program riset nasional dan juga kolaborasi riset akan dapat mengakselerasi peningkatan ekonomi daerah dan juga nasional.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda