Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020
Rabu, 21 Oktober 2020 - 16:11 WIB

Tiga mahasiswa ITB berhasil lolos pada final ajang University Startup World Cup 2020 mengalahkan 4.131 pendaftar dari 2.000 universitas di dunia. Foto/ist
BANDUNG - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil membuat inovasi alat bernama CeriTech, untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kopi. Alat tersebut bahkan berhasil lolos pada babak final ajang University Startup World Cup 2020 .
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Aldi Raharja (mahasiswa S2 Teknik Industri ITB), Ahmad Radhy (mahasiswa S2 Fisika ITB), serta Azmy Ansori (alumni S1 Fisika ITB). Dengan membawa CeriTech, startup yang berdiri pada 2019 ini berfokus pada peningkatan kualitas dan hasil panen biji kopi, melalui proses fermentasi dan proses pengeringan menggunakan Internet of Things (IoT) .
Dalam siaran persnya, Tim CeriTech berhasil mengalahkan 4.131 pendaftar dari hampir 2.000 universitas di seluruh dunia. Dari 75 tim yang lolos ke babak final, Tim CeriTech merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia. Pada babak final yang dilaksanakan pada 17-19 Oktober 2020, Tim CeriTech sukses menyabet gelar Top 3 pada kategori Information Communication Technology, dan membawa nama harum bagi ITB dan Indonesia. (Baca juga: Kolaborasi Riset, UI Inisiasi Pertemuan Peneliti UI dan Dispora Indonesia )
Tidak mudah bagi Tim CeriTech untuk bisa lolos hingga babak final. Tim CeriTech perlu mengirim konsep dan dokumen-dokumen dari startup CeriTech yang selanjutnya dilakukan asesmen dari pihak penyelenggara. Setelah dinyatakan lolos asesmen, Tim CeriTech melakukan presentasi ide bisnis (pitching) secara daring (yang seharusnya dilakukan di Tiongkok, namun terjadi pandemi) di hadapan juri dan pihak terkait.
Setelah presentasi tersebut, Tim CeriTech dinyatakan lolos ke dalam babak final, yang mengharuskan mereka melakukan presentasi terakhir di hadapan juri. Menurut Aldi, walaupun seluruh kegiatan dilaksanakan secara daring, dan suasana kegiatannya tetap menegangkan, karena pesaing-pesaingnya berasal dari universitas ternama di dunia. (Baca juga: Bantu Peternak, Dua Mahasiswa ITS Gagas Sistem Kandang Cerdas )
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Aldi Raharja (mahasiswa S2 Teknik Industri ITB), Ahmad Radhy (mahasiswa S2 Fisika ITB), serta Azmy Ansori (alumni S1 Fisika ITB). Dengan membawa CeriTech, startup yang berdiri pada 2019 ini berfokus pada peningkatan kualitas dan hasil panen biji kopi, melalui proses fermentasi dan proses pengeringan menggunakan Internet of Things (IoT) .
Dalam siaran persnya, Tim CeriTech berhasil mengalahkan 4.131 pendaftar dari hampir 2.000 universitas di seluruh dunia. Dari 75 tim yang lolos ke babak final, Tim CeriTech merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia. Pada babak final yang dilaksanakan pada 17-19 Oktober 2020, Tim CeriTech sukses menyabet gelar Top 3 pada kategori Information Communication Technology, dan membawa nama harum bagi ITB dan Indonesia. (Baca juga: Kolaborasi Riset, UI Inisiasi Pertemuan Peneliti UI dan Dispora Indonesia )
Tidak mudah bagi Tim CeriTech untuk bisa lolos hingga babak final. Tim CeriTech perlu mengirim konsep dan dokumen-dokumen dari startup CeriTech yang selanjutnya dilakukan asesmen dari pihak penyelenggara. Setelah dinyatakan lolos asesmen, Tim CeriTech melakukan presentasi ide bisnis (pitching) secara daring (yang seharusnya dilakukan di Tiongkok, namun terjadi pandemi) di hadapan juri dan pihak terkait.
Setelah presentasi tersebut, Tim CeriTech dinyatakan lolos ke dalam babak final, yang mengharuskan mereka melakukan presentasi terakhir di hadapan juri. Menurut Aldi, walaupun seluruh kegiatan dilaksanakan secara daring, dan suasana kegiatannya tetap menegangkan, karena pesaing-pesaingnya berasal dari universitas ternama di dunia. (Baca juga: Bantu Peternak, Dua Mahasiswa ITS Gagas Sistem Kandang Cerdas )
Lihat Juga :